Chapter 17 "ENDING"

582 66 18
                                    

Nyalak api begitu rakus melahap segala sesuatu yang ada di dekatnya, merah bulan purnama nyatanya kalah oleh warna oranye dari api yang berkobar. Bangunan tua yang dulunya amat diagungkan sebagai warisan dari leluhur nampkanya hanya akan menyisakan nama sebagai kenangan. Sebagai tempat menyeramkan yang mungkin perlu untuk dirahasiakan kepada generasi berikutnya.

Sohyun mematung, ia terlalu terkejut bahkan untuk menangis. Kenyataan terpahitnya adalah menyaksikan orang yang amat dicintainya terbakar hangus. Ia berusaha untuk mengubah apa yang ada dipenglihatannya, mencoba mengubah takdir yang dapat dibacanya. Ia sampai kini tetap percaya bahwa kebenaran sejatinya hanya Tuhan yang memegang, karena itu ia masih yakin jika dapat mempersatukan cinta terlarang miliknya.

Sayang, Tuhan tidak mau berkerjasama dengannya.

Orang-orang yang berhasil diselamatkan berbondong-bodong datang menyaksikan kobaran api yang kian meluas itu, bukannya takut akan ikut dilahap, justru mereka berseru-seru atas kemenangan. Sohyun tak lagi sanggup mendengar semua orang meneriakan namanya, serta menganggungkannya sebagai orang adil yang menyelamatkan banyak nyawa.

Ia kehilangan orang terkasihnya, ia membunuhnya, itu faktanya.

Kakinya melangkah mundur, kemudian berbalik menerobos tubuh-tubuh yang menghalangi jalannya. Ia berlari secepat mungkin, sejauh mungkin hingga tak lagi ada suara-suara yang akan didengarnya. Ia pergi menuju tempat yang setidaknya menyimpan banyak kenangan indah antara dirinya dan juga Yoongi.

Hutan dua dunia yang dulunya sebagai perbatasan antara dunia manusia dan Vampire, hutan yang dulunya hijau penuh keindahan, kini hanya ladang merah dari lautan darah. Bau amis dan busuk yang menguar membuat mual tak tertahankan. Namun, Sohyun tak menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan masuk kepedalaman hutan, hingga menemukan rumahnya dulu bersama Yoongi.

Di halaman depan rumah kayu itu mereka berikrar janji sehidup semati. Dengan sebuah cincin yang dibuat khusus oleh Yoongi dari kawat perak tipis yang dihiasi bunga, Yoongi menyematkannya pada jari manis Sohyun. Kemudian setelah sahutan-sahutan dari warga hutan—hewan-hewan, yang diartikan sebagai saksi, Yoongi kemudian mengecup lembut bibir ranum Sohyun. Mereka resmi sebagai suami-isteri.

Kala itu, semuanya terasa sempurna bagi Sohyun. Memandangi wajah tampan dan senyum manis Yoongi sebelum tidur, mengobrol ringan bersama, berpegangan tangan saat menyaksikan matahari terbenam, melakukan hal-hal romantis, mereka bahagia. Seharusnya bahagia.

Tapi, mengapa?

Sohyun menangis pilu, tanyanya hanya sia-sia.

Kemudian ia teringat pada kata terakhir yang suaminya katakan. Bahwa Sohyun harus tetap hidup dan menjaga buah hati yang mereka miliki. Sohyun harus lebih kuat, karena nyawa dalam tubuhnya kini tak semata-mata hanya miliknya saja.

Ia terus menangis hingga kelelahan dan terlelap bersama kenangan indah yang dulu pernah dilewatinya bersama suaminya.

***

"Aku datang untuk menyelamatkan kalian, kita akan hidup bahagia selamanya."

Kata seorang perempuan remaja yang terlihat begitu cantik. Matanya bersinar biru bagai batu sapphire, rambutnya terurai panjang berwarna scarlet, dan kulitnya yang putih pucat bagai seorang Vampire. Tapi rupanya teramat mirip dengannya.

"Siapa kau?" Tanya sohyun

"Mama, ayo pulang bersamaku."

"Mama?" gumam Sohyun.

DANGEROUS LOVE - YG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang