Sohyun terperanjat kaget dari tidurnya, terbangun dengan keringat yang penuh bercucuran. Lagi, kali ini pun bermimpi buruk. Tetapi, mengapa semuanya terasa begitu nyata? Bahkan cekikan dari mahluk mengerikan itu masih terasa menyakitkan di lehernya.
Sohyun kemudian segera beranjak dari tidurnya, ia seperti biasanya pergi menemui kucing peliharannya terlebih dahulu. Namun, seketika ia merasa begitu kesal saat menemukan sosok pria yang telah meninggalkannya itu ada di rumahnya.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Kim Seokjin, lelaki yang merupakan saudara kembarnya itu bungkam, tidak mempedulikan pertanyaan Sohyun.
"Enyah dari rumahku!" usir Sohyun. Tidak ada alasan lagi lelaki itu untuk tetap tinggal, pikirnya.
"Aku memang akan pergi sekarang, tidak perlu repot berteriak seperti itu." ujar lelaki tampan itu begitu tenang berbanding terbalik dengan sikap Sohyun yang begitu kesal. "Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu."
Sohyun melangkah, mendekat dan menatap murka pada sosok Seokjin. Lelaki bajingan, ia tak sudi memakan makanan yang dihidangkan olehnya.
BRANGGGG. Sohyun pun membabi buta, ia lemparkan semua makanan yang sudah disiapkan Seokjin hingga berhamburan di lantai.
"Apa yang sedang kau rencanakan?"
"Apa maksudmu?" Tanya Seokjin bingung.
"Kau bilang tidak akan pernah menemuiku lagi, saat itu saat di panti asuhan kau mendorongku dan kemudian pergi bersama keluarga kaya raya dan meninggalkanku tinggal bersama Ana perempuan gila itu!!! kenapa sekarang kau datang lagi?"
"Bukankah sudah kukatakan, ini demi kebaikan kita berdua."
Seokjin memegang pundak Sohyun, matanya menatap adik kecilnya itu sendu. Ada banyak rahasia yang ia sembunyikan dan adiknya tidak boleh sampai tahu akan hal itu. Ia percaya, meski kini dirinya dibenci tapi hal itu baik untuk melindungi mereka berdua dari kejamnya takdir yang mereka miliki.
BRUGG. Sohyun mendorong tubuh Seokjin kuat.
"Kau begitu egois, aku membencimu!"
Air mata yang sejak tadi menggenang kini perlahan turun dan membasahi pipinya. Sohyun merasakan sesak yang begitu menyakitkan di dadanya.
"Untuk beberapa hari ke depan sekolah diliburkan, kau bisa fokus bekerja saja."
Kemudian Seokjin pun pergi sesuai keinginannya. Hanya saja, entah mengapa melihat punggung gagahnya yang kian menjauh membuat hatinya semakin kesepian. Ia harusnya benci, setelah begitu berani kembarannya itu pergi demi hidup lebih nyaman dan meninggalkan dirinya dalam penderitaan, kini mereka harus dipertemukan. Menjijikkan saat Seokjin bahkan tak mau menatap matanya, menjadi orang asing yang sebenar-benarnya. Lalu akhir-akhir ini ia bertindak bagai pahlawan, ia bahkan sampai repot turun tangan hanya untuk mencegah Sooyeon merisak Sohyun. Entahlah, Sohyun tidak pernah tahu apa yang ada di dalam pikiran Seokjin meski dia kembarannya sendiri.
Kemudian Sohyun kembali ke kamarnya. Ia berhenti tepat di depan cermin, menatap malang dirinya sendiri.
"Apa ini?" Sohyun memegangi lehernya yang terlihat aneh, di sana ada sebuah garis merah yang membekas, seperti bekas cekikkan.
"Tunggu, itu bukan mimpi?" gumamnya khawatir. "Sebenarnya apa yang terjadi?"
***
Memang aneh jika sekolah tetiba saja diliburkan atau bisa saja itu semua ada kaitannya dengan makhluk menyeramkan yang dia temui? Karena percaya semuanya mimpi, Sohyun bahkan tak bertanya kepada Seokjin bagaimana cara dirinya bisa sampai rumah dengan keadaan masih hidup. Semuanya misteri yang sama sekali tak tahu bagaimana cara ia mengungkapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS LOVE - YG [END]
FanfictionMin Yoongi adalah Vampire yang terkena kutukan, dia bersama adiknya Suli harus menunggu 500 tahun lamanya agar dapat kembali menghisap darah manusia. Tidak sembarang darah karena Sohyun adalah satu-satunya manusia yang dapat ia hisap darahnya hingga...