<~Four~>

337 31 0
                                    

⚠Warning Typo!!!
___
Happy Reading

<~Magic Of Love~>

▪▪▪
Ceklek...

"Hirai!!" Ucap sana, hirai langsung terkejut saat dia baru saja masuk kedalam rumah,
"Yak!!bisa tidak kau tidak usah mengagetkan ku seperti itu" ucap hirai kesal
"Mian..hehe,kau pulang larut sekali sampai2 aku sudah tertidur dan akhirnya bangun lagi karna haus" ucap sana
"Aku hanya bosan di rumah" ucap hirai datar dan langsung pergi ke kamarnya,
"Dasar!!" Dumel sana,

▪▪▪
"Jeon wonwoo" gumam hirai sambil menatap langit2 kamarnya,sepertinya ia sedang memikirkan wonwoo,seorang laki2 yang akhir2 ini selalu mengusik dipikiran nya

"Apa aku menyukainya??" Gumam hirai lagi sembari tersenyum tipis,
"Tapii.." ucapan nya terpotong saat ia kembali mengingat bahwa mina juga sepertinya menyukai wonwoo,
"Ishh kenapa aku jadi selalu memikirkannya!?lagi pula dia bukan siapa2 ku kenapa aku harus tidak suka jika wonwoo dekat dengan mina!?ahh sebenarnya kenapa diriku inii??" Ucap hirai frustasi sembari menjambak rambut nya,dan akhirnya dia pun tertidur

▪▪▪
"Minaaariii!!!" Triak sana dari arah ruang makan,
"Neeeee!!!" Jawab mina tak kalah triak dan langsung berjalan menemui sana untuk ikut sarapan
"Ahh ku kira kau belum siap2 hehe" ucap sana cengengesan,
"Apa kau bertriak,hanya untuk menanyakan hal sepele seperti itu??" Tanya mina dan langsung ikut makan disamping sana,
"Bisa saja kan kau telat" ucap sana santai dan kembali menyantap makannya,

"Pagii" sapa hirai lemes,saat dia sudah berada diruang makan,
"Pagi jug- hiraii!!ada apa dengan mu??kau sakit??" Ucap sana panik saat melihat wajah hirai yang pucat tidak seperti biasanya,mina pun langsung kaget saat sana bertriak seperti itu
"Hirai kau kenapa??sakit??wajah mu pucat" tanya mina tak kalah panik,sedangkan hirai dari tadi hanya menjawab nya dengan gelengan,

Sana dan Mina sangat khawatir jika Hirai sakit,karna kelemahan hirai berada,dia akan jadi sangat ringkih dan lemah saat sakit, bisa di ibaratkan hirai adalah debu yang sekali tiup hilang,

"Minari apa kau tidak bisa menyembuhkan nya??atau kita harus membawanya ke rumah sakit?" Tanya sana pada mina dengan keadaan yang masih panik,
"Aniyo!!kita tidak bisa melakukan kekuatan kita dibumi" ucap mina frustasi,
"Ahh lalu bagaimana ini??hirai anak yang paling lemah jika sakit dan butuh waktu yang lama untuk menyembuhkannya" ucap sana khawatir,ketiga sahabat ini sangat mengenal satu sama lain sangat amat sangat mengenal
Jadi wajar jika mereka sekhawatir ini,

"Kalian tidak usah khawatir,aku baik2 saja sudah ayo lanjutkan makan dan kita berangkat oke" ucap hirai sembari menyuruh sana dan mina kembali makan dan agar tidak terlalu menghawatirkannya,
"Tidak kau tidak boleh sekolah!"ucap sana tegas,disaat seperti ini lah sifat sana yang jarang orang ketahui akan muncul,
"Iya kau tidak boleh sekolah!istirahatlah dirumah" sambung mina,
"Tidak,kumohon tidak aku akan bosan dirumah tanpa kalian,please ijin kan aku sekolah" ucap hirai memohon pada sana dan mina,

"Kalau begitu kita tidak usah sekolah dulu sampai kau sembuh" ucap sana tak kalah tegas dari yang tadi,
"Sana-yaa,ayolahh aku tidak apa2 lagian ini hanya demam biasa aku juga sudah sering seperti ini" ucap hirai,
"Aku tidak yakin kau sakit karna demam,pasti kau sedang banyak pikiran ya??jujur hirai"ucap sana mengintrogasi,
"A-aniyo,sudahlah tidak usah difikirkan ayo kita berangkat!"ajak hirai,
sana hanya bisa pasrah dan menuruti semua permintaan hirai,karna jika dia tidak menuruti nya yang ada dia akan mogok makan dan bicara,

"Tapi kau tidak boleh jauh2 dari kami!" Ucap sana lagi,
"Iya kekuatan kita tidak bisa dipakai,terlebih kau sedang sakit dan banyak pikiran jadi tetap bersama kami,jangan menjauh!" ucap mina tegas,
Hirai hanya mengangguk sambil mengulaskan senyum diwajahnya,dia benar2 senang karna memiliki sahabat yang sangat mengerti dan perhatian padanya,

Magic Of Love||SevenTwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang