Pagi yang cerah,hari ini aku mendaftar sekolah favorit yang sebenarnya nggak favorit favorit amat.
"Rik,sudah siap?" Kata Ayah yang sudah menunggu di samping pintu mobil.
Aku mengangguk menylempangkan tasku lalu masuk kedalam mobil.Perjalanan menuju sekolah baru tidak begitu jauh,namun karena satu arah dengan kantor Ayah,Aku disuruh untuk berangkat bareng.
Aku tinggal bersama Ayah,Ibu sudah tidak ada.
Demi menghindari macet,Aku dan Ayah selalu tepat waktu,setengah 6 harus sudah berangkat,jika tidak maka akan terjebak macet,sangat menjengkelkan.
"Kamu yakin ga perlu dianter Ayah buat daftar?"
"Gausah,Ayah langsung berangkat aja," Kataku.
"Hmm,yasudah Ayah langsung saja," .Aku turun dari mobil lalu menuju ke gedung sekolah,
lorong demi lorong aku lalui,sampai aku melihat sekumpulan calon-calon murid pendaftar yang sedang mengantri mengambil gilir pendaftaran.Aku menyiapkan berkas yang sudah aku taruh didalam tas,
"Eh bro,lu tau ga tempat fotokopi sekitar sini?"Tanya seseorang yang belum aku kenal.
Aku menoleh tanpa tertarik dengan siapa yang barusan yang berbicara,
"Coba tanya guru atau penjaga sekolah," Jawabku.
"Yahh,bisa temenin gue gak?" Pintanya.
"Sok asik banget buset." dalam hatiku.
"Yaudah ayok,akte gue juga belom fotokopian," Kataku.
Sambil berjalan kita berbincang bincang dan berkenalan satu sama lain,orang ini adalah orang pertama yang sok asik yang gue kenal ditempat ini.
"Btw,nama lu siapa?" Tanyanya.
"Gue Riko,"Jawabku tanpa bertanya balik.
"Ohh,kenalin nama gue Robi,"
Aku hanya mengangguk-ngangguk,lalu tiba di fotokopian.
"Fotokopi 3 ya mbak," Kata Robi.
"Saya juga 3 mbak," Kataku sambil menyerahkan Akte.
"Ya," Kata mbak mbak fotokopian sambil mengambil berkas yang akan difotokopi.
"Rumahlu deket deket sini?" Tanya Robi.
"Agak kesana sih,cuman kalau jalan kaki juga lama," Kataku.
"Lu?"Tanyaku.
"Gue luar kota sih," Jawab Robi.
"Asal mana?"
"Gue dari Jogja," Jawab Robi
"Owalah,kenapa sekolah sini?bukannya Jogja juga banyak yang bagus?" Tanyaku.
"Gue ikut Kakak gue,kebetulan juga kakak gue sekolah di UI," Jawabnya.
Aku mengangguk,fotokopi pun sudah jadi,menyerahkan uang lalu kembali ke sekolahan.
Kita memasuki perkumpulan calon murid lain,lalu ikut berbaris sambil menunggu giliran.Aku dan Robi berpisah,dia mampir ke kamar mandi sedangkan aku langsung baris untuk menyerahkan berkas.Setelah selesai,aku menuju gerbang sekolah menunggu ojol yang sudah kupesan.Duduk termenung dihalte,tampak kian sepi dan sang mentari sudah gagah di atas kepala.
Setelah beberapa menit menunggu,abang ojol pun tiba sambil membawa helm yang siap pakai.Aku menunggang lalu menuju rumah.Karena Ayah masih kerja sampai sore,akupun seorang diri di Rumah,sudah biasa.Aku beranjak ke kamar menaruh tas lalu ganti baju,lalu ke dapur untuk membuat mie instan karena pembantu sedang pulang kampung jadi tidak ada makanan yang terpapar dimeja makan.
Mie instan pun jadi,aku memakan sambil menonton TV di ruang tamu.Setelah mie habis,aku ke kamar,layaknya Remaja yang gabut melakukan aktivitas yang entah berantah menghabiskan waktu didalam sebuah ruang jenuh.Menonton film,beberapa video youtube,memutar playlist musik,dan segala hal maya lain.Sama seperti hari-hari membosankan lainnya,hidupku seperti flat,tidak ada yang spesial ataupun menarik.Semoga ku temukan apa yang kucari selama ini,kuberada pada titik jenuhku.Sekolah baru menanti,ntah akan cerita apa kali ini.Ataupun akan seperti kemarin,just like that.
---i'll write this storry again,so just hit the vote button.[saya akan melanjutkan ceritanya lagi,jadi tekan saja tombol vote]
KAMU SEDANG MEMBACA
please come back as before.
RomanceTerjebak dalam suatu hubungan pertemanan, Tak selamanya hubungan teman antara perempuan dan laki-laki berjalan mulus, Banyak diantara mereka yang terjebak perasaan yang tak terduga, Ntah itu nyaman,sayang,bahkan cinta, Karena secara logika,tuhan men...