Bagian 9 - You

97 8 0
                                    


Jika bukan kamu yang aku sukai. Lantas siapa lagi?

🐻🐻

Ini bukan waktunya Rexha mendekati Siena dan Rigo. Jadi kali ini Rexha berangkat pagi-pagi sekali dan segera pindah bangku. Rasanya aneh jika Rexha berubah egois seperti ini. Bukannya Rexha adalah gadis optimis, hiperaktif dan ceria? Bahkan ia jarang serius dalam hal apapun. Tapi kali ini dirinya sedang egois.

"Woyy elahh. Rexha! Ngapain lo disana astagfirulloh. Ini bangku lo woyy!" Siena yang baru berangkat langsung menghampiri Rexha yang sedang tiduran.

Dengan cepat Siena menggoyangkan tubuh Rexha yang sedang terlelap. Tetapi rupanya tidak ada pergerakan sama sekali yang membuat Siena capek sendirian.

"Lo lagi marah sama gue ya? Yaudah iya silakan terserah lo mau duduk dimana. Tapi janji maafin gue ya? Bodo amat dah lo ngga denger."

Rexha mendengar semuanya. Tetapi ia tidak bergeming. Ia hanya ingin menghindari kontak mata dengan Siena. Ia ingin menyendiri. Ia butuh waktu untuk sendirian. Ia hanya ingin merasakan sendirian.

Kali ini ia ingin beda dengan dirinya yang banyak orang kenal. Karena ini adalah dirinya.

Tidak biasanya Arexha Faletta tidur selama pelajaran berlangsung. Karena biasanya, Rexha terlalu antusias selama guru menjelaskan. Rexha tipe anak rajin, ceria dan hiperaktif.

Ia akan serius jika sudah menyangkut pelajaran. Tapi sekarang, ia bersifat bodo amat akan hal itu.

Bahkan guru yang masuk dan melihat Rexha tertidur tampak terkejut. Mereka tidak memarahi Rexha, mereka justru membiarkan Rexha. Mungkin dia ingin istirahat, pikir gurunya. Sesayang itu sebenarnya guru-guru kepada Rexha.

Dia adalah peraih juara satu paralel di angkatannya. Rexha emang sepintar itu. Tapi tingkahnya yang kelewat polos membuat semua teman-teman seangkatannya terheran-heran.

"Rexha, ini susu cokelat lo. Hey!" Rigo menyodorkan susu kotak rasa cokelat kepada Rexha yang sedang menenggelamkan wajahnya dalam lipatan tangannya.

Siena yang melihat Rigo ada disitu langsung menghampirinya. "Dia kenapa dah go? Dari tadi pagi dia tiduran mulu. Ga capek apa gimana tiduran mulu," cetus Sienna asal.

"Dia sedang ada masalah kayaknya sama Arrix. Udah gue bilangin juga jangan deketin cowo kek dia ngeyel mulu kerjaannya," jelas Rigo seminari mendesah pelan.

Rigo segera menyingkirkan rambut Rexha yang berantakan dan segera mengecek dahinya.

Seketika Rigo terkejut....

Dahinya panas banget. "Siena, coba lo cek deh suhu di dahi Rexha. Mungkin gue salah atau gimana," perintah Rigo mencoba memastikan.

Dengan cepat, Siena mengecek sendiri dan seketika Rexha terkejut.

"WOY REXHA. LO SAKIT! KENAPA NGGAK BILANG-BILANG. BEGO BANGET SIH LO. MENDING GAUSAH BERANGKAT," teriak Siena histeris membuat Rexha terbangun.

"Bawa tas Rexha nanti. Rexha mau bolos." Itu kata yang terucap begitu Rexha bangun. Ia bangkit dan Rigo segera mendekatinya takut Rexha terjatuh.

"Jangan pegang Rexha! Rexha bisa sendiri!" tolak Rexha mentah-mentah dan segera pergi meninggalkan Siena dan Rigo.

Rexha butuh waktu untuk sendirian. Alhasil Rexha membolos dan dengan gampangnya dia bilang "selamat siang pak, Rexha mau bolos dulu." kepada pak Satpam. Bukannya mencegah, Pak Satpam nya malah membuka gerbang nyaa karena ia pikir Rexha hanya becanda. Karena biasanya Rexha suka bilang begitu saat jam istirahat karena lupa membawa sesuatu.

2U, Arexha Faletta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang