Bagian 4 - Lembar Jawaban

271 51 43
                                    

Update lagiii! Jangan lupa vote dan
coment-nya yaaaa.... Lopp you❤

💨💨

"Arexha Faletta, kamu dapat nilai 100. Tetap pertahankan yaa!" Ujar guru itu tersenyum bangga.

"Yahh Bu guru, Rexha bosen dapet nilai 100. Nggak ada nilai 1000 gitu yaa Bu?" celotehnya ngawur.

"Nggak ada. Udah sana duduk," guru itu lebih baik tidak mendengarkan celoteh seorang Arexha Faletta. Karena nggak bakal selesai dan alhasil ngalor ngidul tidak jelas. Semua guru sudah tahu akan sifat Rexha yang abstrak dan konyol.

"Yahh~ bu guru nggak asik." Kecewanya lalu memutarbalikkan tubuhnya dan berjalan menuju bangkunya.

"Dapet 100 lagi?" tanya Sienna langsung merampas lembar jawaban Rexha. Respon yang Rexha berikan hanya gumaman tidak jelas dan menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya.

"Rexhaaaa! Lembar jawabannya buat guee aja yaaa?" bujuk Sienna sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya. Fix, Sienna emang rese. Jangan ditanya semenyebalkan apa seorang Sienna Retrivia.

"Lagii? Emangnya mau Sienna apakan lembar jawabannya? Jangan bilang mau diguna-guna yaa?" ujarnya ngaco sekaligus ngawur.

"Ya kalii gue gituu, Rexha. Ada dehh pokoknya." Rexha hanya menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan Sienna. Dasar Sienna aneh.

"Beliin Rexha susu cokelat harus bentuknya kotak yaa! Nggak kotak, Rexha nggak mau!" usulnya aneh bin ajaib.

"Gampang! Ini lembar jawabannya buatt gue kannn?" ujar Sienna bergembira. Dasar cewek aneh. Lembar jawaban ulangan kok diminta.

"Beliin Rexha sepuluh susu kotak rasa cokelat tapii yaaa Sienna!"

"Iyaaa!" ujar Sienna dengan sangat malas. Ia memutar bola matanya kesal.

"Uwuuu~ Sienna emang paling the Best!"

"Rexha! Sienna! Diam!!!" teriak guru yang sedang mengajar. Mereka langsung terkesiap dan terdiam. Sungguh ampuh sekali.

Rexha sedang bosan mendengar penjelasan dari guru itu. Rexha mengecek jam yang berada dipergelangan tangannya berharap bel istirahat segera berbunyi.

Rexha ingin memalak susu cokelat kepada Rigo. Dan juga memalak kepada Sienna. Laluu ditambah ia ingin mengunjungi Arrix.

Tapi pagi ia bangun kesiangan jadi tidak menghampiri rumah Arrix karena takut terlambat. Lagian jika menghampirinya, bisa dipastikan Arrix sudah berangkat sekolah duluan.

Rexha melirik jam lagi dan lagi. Rasanya waktu berjalan dengan lamban. Aneh memang jika kita menunggu waktu akan terasa lama. Dan jika kita tidak menunggunya, pasti waktu berjalan dengan cepat.

Rexha mengambil ponselnya disakunya lalu mengetikan sesuatu di ponselnya. Pesannya berisi peringatan kepada Rigo agar jangan lupa membelikannya susu cokelat. Sebenarnya Rexha sedang kurang kerjaan saja. Tanpa perlu diingatkan, Rigo sudah pasti membelikannya susu cokelat.

Rigo kan memang setia. Tadi malam malah Rigo membelikannya seplastik susu cokelat yang berisi sepuluh kotak. Rigo memang paling terbaik. Dan satu lagi, Rigo menggendongnya sampai ke rumah lalu memberikan jaket padanya.

Bel istirahat berbunyi dengan nyaringnya membuat Rexha langsung berlari meninggalkan kelas. Ia langsung menuju kelas Arrix sembari membawa buku tugas yang sudah ia kerjakan. Pokoknya ia harus minta maaf sampai Arrix memaafkannya. Rexha tuh orangnya nggak enakan. Jadi Rexha harus meminta maaf lagi kepada Arrix.

Napasnya ngos-ngosan. Ia segera menetralkan detak jantungnya. Baru setelah detak jantungnya normal, Rexha langsung mencari Arrix dikelas.

"Arrix!" teriaknya segera menghampiri Arrix yang baru saja keluar dari kelasnya. Untungnya kali ini Arrix tidak berlari. Ia berjalan seperti biasanya seolah tak terjadi apa-apa.

2U, Arexha Faletta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang