Siapa?

184 29 7
                                    


Gadis itu melepas rangkulan tangannya dan mundur satu langkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu melepas rangkulan tangannya dan mundur satu langkah.

Wajahnya bahagia, bibir mungilnya yang merah ia sentuh dengan telunjuk jarinya.

Apakah dia sedang mencoba memikat ku?

Yah, akhirnya aku berbalik dengan wajah merah padam.

Si putih sialan itu dengan sengaja menahan tawa nya.

Aku berjalan mendekatinya lalu aku menendang selangkangan miliknya.

Ia tersungkur kesakitan.

Si hitam yang tampak keren itu berubah drastis.

Ia tertawa terbahak bahak sambil menunjuk si putih.

Sebenarnya siapa mereka berdua ini?

Dan siapa wanita cantik ini?

Aku kembali menoleh ke arahnya.

Ia menggenggam tangan kanan ku dan menarik ku.

Aku hanya bisa mengikuti tarikannya.

Hingga aku berada di sebuah taman yang indah.

Taman yang ditumbuhi berbagai bunga berwarna-warni.

Tanpa sadar air mataku menetes.

"Are? Ada apa ini?"

Aku bertanya pada diriku sendiri.

Aku mengusap air mataku namun ia tak kunjung henti juga.

Gadis itu berlari lari di sekitar bunga yang tiba tiba saja bermekaran.

Bunga itu berterbangan tertiup oleh similir angin.

Bunga bunga yang membentuk seperti pelangi untuk sesaat.

Senyumannya seakan sesuatu hal  yang aku rindukan selama ini.

Hatiku bahkan tidak bisa menolak hal itu.

••••••••••

Aku berada dalam kolam air hangat yang sangat besar setelah beberapa kali aku menolak mandi dengan air dingin.

Si putih tampaknya masih kesal denganku, namun ia bahkan tidak berani menatap mataku.

Si hitam malah mengikuti ku ke dalam bak mandi yang besar ini.

Ia bahkan menggosok punggungku.

Lihatlah otot tubuhnya yang indah itu.

Tidak jauh berbeda denganku.

Meski dulu aku abadi, aku juga petarung jalanan, sehingga tubuhku perlahan terbentuk.

Sebenarnya dua pria ini tak mau ku usir saat aku masuk kamar mandi.

Mereka mengatakan sesuatu yang tidak bisa aku mengerti dengan wajah khawatir.

Aku benci diikuti saat mandi begini.

Tapi yah sudahlah.

Setidaknya si hitam ini lebih baik kepadaku dari si putih sialan itu.

Dia menatap ku seperti kucing liar.

Aku menatap balik ke arahnya seperti harimau lapar.

Lagi dan lagi dia kembali membuang pandangannya ke arah lain.

Si hitam sekali lagi menahan tawa.

Apakah dua orang ini pelawak?

•••••••••••••

Akhirnya aku berjalan sendirian di kastil dengan nuansa menyeramkan ini.

Hal pertama yang aku cari adalah perpustakaan.

Aku ingin mengenal bahasa di dunia ini biar tampak tidak bodoh.

Aku terus mencari dan ini sudah menjadi pintu ke 26 yang aku buka.

Banyak sekali kamar dan ruangan kosong disini.

Anehnya mengapa kastil ini tampak sepi?

Tidak ada pelayan?

Perdana Mentri?

Keluarga kerajaan?

Kemana perginya mereka.

Pertanyaan itu berhenti saat aku berhasil membuka sebuah pintu yang berada di lorong kastil paling ujung.

Aku membukanya.

Semilir angin berhembus masuk hingga ke tulang tulang tubuhku.

Semilir angin berhembus masuk hingga ke tulang tulang tubuhku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow,....sebuah ruangan yang penuh dengan buku, hmm.... dan juga tampaknya sangat berantakan."

••••••••••••••••

*Bagi kalian yang bertanya mengapa model novel ini singkat? Ini jawabannya:

1. Terinspirasi dari WebNovel yang telah di terjemahkan di google dengan model Novel seperti ini.

2. Untuk penikmat bagi yang suka membaca dengan singkat dan cepat. (Kan biasanya beberapa orang gak suka novel yang chapternya panjang.)

3. Karena singkat, banyak ide bermunculan di kepala author :v

4. Agar kalian menikmati dunia fantasinya author🤗

Nah sekian Terimakasih!!

Jaa, Matta ne!

A Secret Of The World In New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang