Kebenaran

227 27 8
                                    

Lagi lagi aku diajak oleh si penyihir rambut putih itu menuju sebuah taman.

Kami berdua meninggalkan mereka dalam kamarku.

Dia berkata cukup dirinya saja yang akan menjelaskan semuanya.

"Bisa kita mulai?"

Ucapku membuka pembicaraan

"Ah.. baiklah... Jadi pertama perkenalkan namaku Veese. Aku berasal dari Ras High Elf. Walau sekarang aku tidak terlihat seperti penyihir kuat, dulunya aku adalah penyihir terkuat disini."

"Baiklah, namaku Ari'el. Salam kenal."

"Kau tau? kau tidak perlu terlalu sopan padaku. Bagaimanapun juga aku ini salah satu istri mu."

Hahaha dia bercanda bukan?

Istri?

Aku tidak pernah memiliki istri selama aku hidup!

"Maaf sebelumnya, aku tidak ingat pernah memiliki istri."

"Yah, memang ingatan tentang kami semua telah dihapuskan secara menyeluruh dari kepalamu."

"Maafkan aku..."

"Tidak perlu meminta maaf, ini bukan salahmu. Sebenarnya kau memiliki 12 istri."

Dua belas?

Apa kau seorang playboy wahai diriku yang dulu?

Mengurus satu wanita yang egois saja kau tidak sanggup.

Entah mengapa kau memiliki dua belas istri!?

"Lalu apa yang terjadi dengan yang lainnya. Aku tidak melihat mereka..."

Setelah kalimat itu aku keluarkan, sebuah raut wajah yang penuh kesedihan tergambar jelas di guratan wajahnya yang amat indah.

"Kau telah pergi seribu tahun lamanya... Dan kau tau apa yang terjadi pada mereka bukan?"

Air matanya jatuh.

Hatiku ikut merasakan sesak yang amat mendalam.

"Mereka telah tiada?"

Tanyaku lagi.

"Ya, sembilan diantara kami telah tiada. Hanya tersisa Aku, Clareestia, dan Clara. Aku sendiri adalah seorang Ras High Elf yang hanya bisa hidup lima ratus tahun."

"Lalu mengapa kau masih bisa hidup sekarang?"

"Aku merelakan seluruh kekuatan roh ku padamu. Dulunya aku adalah penyihir roh yang dengan mudah membunuh siapapun. Lalu aku mempersembahkan kekuatanku padamu agar kau tetap abadi disana. Tapi jangan khawatir, istri mu yang lainnya mempercayakan mu kepadaku. Jadi aku ini seperti alat pelacak untukmu. Saat dimensi sudah mulai terbuka, waktu itu aku memanggilmu secara perlahan. Maaf jika suaraku seperti laki laki saat itu. Selama kau masih hidup, maka aku akan terus hidup walau berapa kali pun aku dibunuh."

Jadi ia kehilangan kekuatannya karena memberikan ku sebuah keabadian.

Keabadianku ternyata bukan anugrah bukan pula malapetaka.

Keabadianku berasal dari seorang wanita yang amat menyayangi diriku.

"Maafkan aku... Namun sekarang aku tidak abadi.... Jadi bagaimana dengan mu?"

"Aku yang sekarang juga tidak abadi. Nyawa dan jiwaku berada di tanganmu. Selama kau hidup, maka aku akan terus hidup."

Aku lega mendengarnya.

Penantian seribu tahun lamanya hanya untuk menunggu diriku.

Dulu aku tidak pernah berfikir untuk memiliki sebuah rumah.

Lebih tepatnya sebuah tempat pulang.

Tempat dimana aku ditunggu, tempat dimana semua orang menyayangi ku.

Disini, mereka semua menyayangiku.

Mereka semua menunggu kedatanganku.

Aku sangat senang bisa berada di dunia ini.

"Bagaimana dengan Clareestia?"

"Dia berasal dari Ras Elf Hybrid. Campuran Gold Elves dan Forest Elves. Dia seorang alkimia yang memberimu kemampuan untuk tidak merasakan sakit sama sekali tuanku. Aku memberimu keabadian tapi bukan berarti tidak bisa menghilangkan rasa sakitmu, jadi Clareestia memberimu semacam senyawa untuk kau minum. Alhasil kau tidak bisa merasakan rasa sakit."

Akhirnya aku tersenyum.

Aku sadar, semua kesombonganku yang dulu hanya pemberian dari orang orang yang menyayangi ku.

Sejauh mana mereka menyayangiku?

Bahkan aku tidak bisa mengukur hal itu.

Tanpa aba aba, aku memeluk erat gadis kecil yang berdiri di depanku.

Aku melepas topinya yang besar.

Aku menggeser poni yang menutupi jidatnya.

Lalu aku menciumnya pelan.

"Aku kan menikahi mu lagi, Veese. Bersama dengan Clareestia dan Clara."

Wajahnya memerah padam.

Itu sangat terlihat karena rambut dan kulitnya yang putih sangat dominan saat pipinya memerah.

"Seharusnya bersama kami semua... Kau tau, mereka mungkin saja berenkarnasi."

"Hahaha kau benar, setelah semua ini selesai maukah kau berkeliling dunia bersamaku untuk menjemput mereka semua?"

"Tentu saja Raja mudaku. Kami semua selalu ada untukmu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Secret Of The World In New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang