Lagi ada ide jadi langsung ketik trus publish, males baca lagi sorry kalo kebanyakan typo hehe
~Hepi reding~
Warn typo!
-hyunjeong-
Hari ini tepat hari ulang tahun hyunjin, jeongin yang memang sudah menyiapkan semuanya dari jauh-jauh hari sangat bersemangat menyambut suaminya pulang dan memberinya kejutan
Ruang tamu sudah ia hias se ala kadarnya aja, mengingat kandungan nya yang rentan dan lemah ia tidak ingin buah hati nya kenapa napa
Tepat pada jam 12 malam, hyunjin pulang membuka pintu rumahnya dengan wajah datar
Jeongin tersenyum tidak sabar akan reaksi suaminya itu hingga pintu terbuka sepenuhnya
"HAPPY BIRTHDAY KAK HYUNJIN" jeongin berteriak bahagia membuat hyunjin terkejut tetapi tetap memasang wajah datarnya
Jeongin berjalan mendekati hyunjin dan memeluknya "selamat ulang tahun kak, maafin jeje cuma bisa bikin ginian aja"
Merasa tidak ada pergerakan dari lelaki dihadapan nya, jeongin otomatis melepas pelukannya dan menatap ke arah mata suaminya
"Kok kakak ngga bales pelukan Jeje?" hyunjin hanya bergeming tidak menjawab pertanyaan jeongin
Jeongin terdiam, menunggu hyunjin mengatakan sesuatu sampai akhirnya hyunjin membuka mulutnya untuk berbicara
jeongin sudah menaikkan sudut bibirnya, namun perkataan yang hyunjin lontarkan bukanlah hal yang ingin ia dengar
Jika bisa, ia lebih memilih hyunjin hanya diam daripada berbicara namun itu membuatnya sakit hati, tentu saja.
"Je, kakak mau kita cerai" ucap pria Hwang itu tidak menghiraukan tatapan kecewa lelaki manis dihadapannya
"T-tapi kenapa kak?" jeongin terbata-bata dan menahan isakan nya
Ia kecewa, sangat.
Karna ini bukanlah hal yang ia inginkan dalam hidupnya, ia hanya ingin hidup bahagia bersama suaminya dan juga anaknya yang ada di dalam kandungannya
Jeongin itu termasuk ke dalam pria spesial.
"Kakak mau cerai, dan bentar lagi kakak bakalan nikah lagi" ucap hyunjin lagi dengan nada yang tenang seolah tidak ada yang terjadi
Plak
"Apa semudah itu untuk bilang kita cerai? Apa kakak ga ngehargai usaha aku buat ngedapetin kakak dulu hiks? JAWAB HWANG HYUNJIN!? APA ARTINYA PERNIKAHAN INI KALAU AKHIRNYA ADA KATA CERAI!? jawab hiks"
Jeongin menangis sesenggukan sambil terus memukul dada hyunjin tanpa ampun
Dan hyunjin hanya bergeming enggan mengeluarkan suaranya, ia sudah mantap dengan keputusannya
Mendengarkan ucapan nancy tentang lelaki tidak bisa hamil dan otomatis tidak bisa memberi keturunan
Bodoh, Hwang satu ini bodoh sekali belum tau saja dia jika berhadapan dengan mama papa nya nanti
"Kakak udah mutusin ini"
"Kakak bakalan cerai sama kamu, karna kita sama-sama lelaki dan ga mungkin kamu hamil" lanjutnya
Jeongin membeku mendengar penjelasan hyunjin
Ya, mungkin ini memang salahnya karna tidak memberitahu kandungannya lebih awal
Tapi, apa salah kalo ia ingin memberikan ini sebagai hadiah ulang tahun yang paling berkesan kepada hyunjin, mungkin?
"B-baiklah, mana kertasnya?"
Setelah mendapatkan kertasnya dari tangan hyuniin, jeongin dengan segera menandatangani surat itu dan memberikannya lagi kepada hyunjin
"Setelah aku tandatangani ini, kita berdua resmi berpisah"
"Apa sekarang kakak seneng sama perpisahan kita? Gapapa, biar aku sendiri yang nanggung sakitnya"
Setelah berucap begitu, jeongin berlalu masuk ke dalam kamarnya dan mengemas barang-barang nya
Dirasa semua beres, jeongin dengan segera keluar dari kamarnya dan menggeret koper nya ke arah pintu keluar
Saat hendak membuka pintu, ada seseorang mencekal pergelangan tangannya
Siapa lagi kalau bukan hyunjin pelakunya
"Je, besok saja kamu keluar dari sini, ini udah malam banget ga baik buat kesehatan"
Ada apa dengan lelaki ini pikir jeongin
"Kenapa? Apa kakak khawatir? Buat apa khawatir kalo kakak aja ngga ngekhawatirin pernikahan kita?"
Jeongin melepas cekalan ditangannya "Udah kak, aku pamit semoga bahagia dan ngga nyesel di akhir suatu saat nanti"
"dan aku akan menjaganya, sendirian"
Setelah berucap begitu, jeongin berlalu pergi keluar dan menutup pintu nya dengan cara yang kasar
Hyunjin bingung dengan perkataan jeongin, memang dia akan menjaga siapa?
Malas berfikir lebih jauh, hyunjin hanya menghendikkan bahunya acuh dan berlalu ke dalam kamarnya bersiap untuk tidur
Tanpa ia sadari, di balik pintu utama masih ada jeongin yang menangis sesenggukan, badannya merosot lemas di balik pintu
Ingin ia salahkan tuhan, tapi ia tak berhak untuk melakukan hal itu
Jeongin tetap duduk disana sambil melipat kedua kakinya dan menutup mukanya di lipatan tangan
Malam ini, jeongin menangis hanya karna satu lelaki yang bahkan tidak menghargai usaha nya di masa lalu
Hanya menangis yang ia lakukan hingga beberapa menit ia berhenti meski masih sesenggukan
Ia memesan taksi yang untungnya masih ada dan dia menuju ke arah rumah seseorang
Dimana hanya disana lah jeongin bisa menumpahkan isi hatinya, felix dan changbin
Kakak dan kakak iparnya, hanya mereka yang jeongin punya sekarang
TBC
Asek asek
Hawlooo ketemu lagi ma aku disini hehe, gimana nih? Emosi ga sama hyunjin?:'
Moga sukak gais, makasihh jangan lupa voment hehe
Babay~
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Verletzte Ehe
Fanfiction『On going』 ❛❛𝘛𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢❜❜ 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭: 𝟏𝟑 𝐚𝐩𝐫 𝟏𝟗 𝐅𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡: - -yaoι, вхв, ѕeмι вaĸυ, мpreg ©яємαнвσℓυ