-;[3]

1.9K 263 48
                                    

Lagi ada ide jadi langsung ketik trus publish, males baca lagi sorry kalo kebanyakan typo hehe

~Hepi reding~

Warn typo!

-hyunjeong-

Hari ini tepat hari ulang tahun hyunjin, jeongin yang memang sudah menyiapkan semuanya dari jauh-jauh hari sangat bersemangat menyambut suaminya pulang dan memberinya kejutan

Ruang tamu sudah ia hias se ala kadarnya aja, mengingat kandungan nya yang rentan dan lemah ia tidak ingin buah hati nya kenapa napa

Tepat pada jam 12 malam, hyunjin pulang membuka pintu rumahnya dengan wajah datar

Jeongin tersenyum tidak sabar akan reaksi suaminya itu hingga pintu terbuka sepenuhnya

"HAPPY BIRTHDAY KAK HYUNJIN" jeongin berteriak bahagia membuat hyunjin terkejut tetapi tetap memasang wajah datarnya

Jeongin berjalan mendekati hyunjin dan memeluknya "selamat ulang tahun kak, maafin jeje cuma bisa bikin ginian aja"

Merasa tidak ada pergerakan dari lelaki dihadapan nya, jeongin otomatis melepas pelukannya dan menatap ke arah mata suaminya

"Kok kakak ngga bales pelukan Jeje?" hyunjin hanya bergeming tidak menjawab pertanyaan jeongin

Jeongin terdiam, menunggu hyunjin mengatakan sesuatu sampai akhirnya hyunjin membuka mulutnya untuk berbicara

jeongin sudah menaikkan sudut bibirnya, namun perkataan yang hyunjin lontarkan bukanlah hal yang ingin ia dengar

Jika bisa, ia lebih memilih hyunjin hanya diam daripada berbicara namun itu membuatnya sakit hati, tentu saja.

"Je, kakak mau kita cerai" ucap pria Hwang itu tidak menghiraukan tatapan kecewa lelaki manis dihadapannya

"T-tapi kenapa kak?" jeongin terbata-bata dan menahan isakan nya

Ia kecewa, sangat.

Karna ini bukanlah hal yang ia inginkan dalam hidupnya, ia hanya ingin hidup bahagia bersama suaminya dan juga anaknya yang ada di dalam kandungannya

Jeongin itu termasuk ke dalam pria spesial.

"Kakak mau cerai, dan bentar lagi kakak bakalan nikah lagi" ucap hyunjin lagi dengan nada yang tenang seolah tidak ada yang terjadi

Plak

"Apa semudah itu untuk bilang kita cerai? Apa kakak ga ngehargai usaha aku buat ngedapetin kakak dulu hiks? JAWAB HWANG HYUNJIN!? APA ARTINYA PERNIKAHAN INI KALAU AKHIRNYA ADA KATA CERAI!? jawab hiks"

Jeongin menangis sesenggukan sambil terus memukul dada hyunjin tanpa ampun

Dan hyunjin hanya bergeming enggan mengeluarkan suaranya, ia sudah mantap dengan keputusannya

Mendengarkan ucapan nancy tentang lelaki tidak bisa hamil dan otomatis tidak bisa memberi keturunan

Bodoh, Hwang satu ini bodoh sekali belum tau saja dia jika berhadapan dengan mama papa nya nanti

"Kakak udah mutusin ini"

"Kakak bakalan cerai sama kamu, karna kita sama-sama lelaki dan ga mungkin kamu hamil" lanjutnya

Jeongin membeku mendengar penjelasan hyunjin

Ya, mungkin ini memang salahnya karna tidak memberitahu kandungannya lebih awal

Tapi, apa salah kalo ia ingin memberikan ini sebagai hadiah ulang tahun yang paling berkesan kepada hyunjin, mungkin?

"B-baiklah, mana kertasnya?"

Setelah mendapatkan kertasnya dari tangan hyuniin, jeongin dengan segera menandatangani surat itu dan memberikannya lagi kepada hyunjin

"Setelah aku tandatangani ini, kita berdua resmi berpisah"

"Apa sekarang kakak seneng sama perpisahan kita? Gapapa, biar aku sendiri yang nanggung sakitnya"

Setelah berucap begitu, jeongin berlalu masuk ke dalam kamarnya dan mengemas barang-barang nya

Dirasa semua beres, jeongin dengan segera keluar dari kamarnya dan menggeret koper nya ke arah pintu keluar

Saat hendak membuka pintu, ada seseorang mencekal pergelangan tangannya

Siapa lagi kalau bukan hyunjin pelakunya

"Je, besok saja kamu keluar dari sini, ini udah malam banget ga baik buat kesehatan"

Ada apa dengan lelaki ini pikir jeongin

"Kenapa? Apa kakak khawatir? Buat apa khawatir kalo kakak aja ngga ngekhawatirin pernikahan kita?"

Jeongin melepas cekalan ditangannya "Udah kak, aku pamit semoga bahagia dan ngga nyesel di akhir suatu saat nanti"

"dan aku akan menjaganya, sendirian"

Setelah berucap begitu, jeongin berlalu pergi keluar dan menutup pintu nya dengan cara yang kasar

Hyunjin bingung dengan perkataan jeongin, memang dia akan menjaga siapa?

Malas berfikir lebih jauh, hyunjin hanya menghendikkan bahunya acuh dan berlalu ke dalam kamarnya bersiap untuk tidur

Tanpa ia sadari, di balik pintu utama masih ada jeongin yang menangis sesenggukan, badannya merosot lemas di balik pintu

Ingin ia salahkan tuhan, tapi ia tak berhak untuk melakukan hal itu

Jeongin tetap duduk disana sambil melipat kedua kakinya dan menutup mukanya di lipatan tangan

Malam ini, jeongin menangis hanya karna satu lelaki yang bahkan tidak menghargai usaha nya di masa lalu

Hanya menangis yang ia lakukan hingga beberapa menit ia berhenti meski masih sesenggukan

Ia memesan taksi yang untungnya masih ada dan dia menuju ke arah rumah seseorang

Dimana hanya disana lah jeongin bisa menumpahkan isi hatinya, felix dan changbin

Kakak dan kakak iparnya, hanya mereka yang jeongin punya sekarang












TBC

Asek asek

Hawlooo ketemu lagi ma aku disini hehe, gimana nih? Emosi ga sama hyunjin?:'

Moga sukak gais, makasihh jangan lupa voment hehe

Babay~

[2] Verletzte Ehe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang