-;[5]

1.9K 236 33
                                    

Warn typo!

|нyυnjeong|

Di pagi yang cerah ini, felix sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan

Sembari menunggu suaminya selesai bersiap-siap untuk pergi ke kantor hyunjin

Sebenarnya changbin juga memiliki perusahaan sendiri, bahkan lebih besar dari perusahaan punya hyunjin

Tapi dikarenakan ada sesuatu yang mengharuskan changbin sementara bekerja di perusahaan hyunjin dan di perusahaan hyunjin ia mempunyai ruangan sendiri

Ruangannya terletak di lantai 18 sedangkan perusahaan hyunjin memiliki 20 lantai yang tiap lantai mempunyai tinggi 3,5 meter

Dan perusahaan changbin kini diserahkan dahulu kepada orang yang ia percaya, kim woojin.

Setelah selesai dengan pekerjaan nya felix duduk di meja makan menunggu changbin turun

Tapi changbin turun tidak sendirian, melainkan ada jeongin di gendongannya

Felix cemburu? Tentu saja tidak, mana mungkin felix cemburu kepada orang yang bahkan di awal kehidupannya ia sudah mengenal changbin

Sampai di depan meja makan, changbin mendudukan jeongin di kursi dan ia duduk di sebelahnya berhadapan langsung dengan felix

"Jeje udah bangun? Kirain kakak belum, jadi kakak bikin sarapan dikit gapapa ya? Sekarang kamu minum susunya aja dulu, nanti makannya kalo udah agak siangan" felix berbicara panjang lebar dan diangguki jeongin

Changbin yang mendengar felix berbicara panjang lebar seperti itu hanya tersenyum, ia bersyukur mempunyai felix disampingnya

karna selain menyayangi dirinya, felix juga sangat menyayangi adiknya bahkan mama papa dan seluruh keluarga nya

Tidak lama felix kembali lagi dari dapur, memberikan susunya kepada jeongin dan duduk di tempat yang tadi ia duduki

Jeongin hanya melihat pasangan suami-istri di depannya ini dengan tatapan sendu nya dan tangan yang memegang gelas berisi susu ibu hamil

"Kak, kehadiran aku ganggu kalian ngga?"

Changbin tersedak makanannya dan disodorkan air putih oleh felix

Setelah minum changbin menoleh ke arah jeongin "kamu ngomong apa sih je? Kayak kakak ini siapa nya kamu aja" felix hanya mengangguk mengiyakan kata-kata changbin

Jeongin hanya menundukkan kepalanya dan memilin-milin ujung kemeja nya

dan felix yang melihat tatapan sendu jeongin beranjak bangun dan duduk di sebelah kiri jeongin sedangkan changbin di sebelah kanan jeongin

Felix memeluk jeongin dari samping dan mengeratkan pelukannya

"Apa yang kamu bilang itu ngga bener je, kamu jangan berfikiran kayak gitu lagi ya?"

Jeongin mendongak melihat wajah felix yang sedang tersenyum tulus

"Iya kak maafin Jeje"

Lalu jeongin membalas pelukan felix dan disusul changbin memeluk keduanya dari samping

"Kak changbin, maafin Jeje juga ya"

Changbin mencium rambut jeongin "kamu ngga minta maaf juga tetep kakak maafin"

"Yaudah aku berangkat dulu ya, kalian baik-baik dirumah dan kalo mau kemana-mana izin dulu ke kakak ga boleh tanpa izin, apalagi Jeje lagi hamil"

"Iya kakak bawel banget, udah sana berangkat nanti telat lagi" felix berbicara sambil membawakan tas changbin dan mengantarnya ke depan rumah

[2] Verletzte Ehe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang