Bab V (Hal yang mengejutkan)

3.5K 200 116
                                    

Rana Inzyna Logiana (Part 1)

   "Satu-satunya hal yang bisa membatasi kemampuanmu adalah dirimu sendiri" --Jon Gordon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Satu-satunya hal yang bisa membatasi kemampuanmu adalah dirimu sendiri" --Jon Gordon

Keren tidak kata-katanya?

Gue tidak tahu dengan kalian. Tapi bagi gue, kalimat itu sangat-sangat keren.

Sangking kerennya, gue sampai menyalin  kalimat itu di dalam kertas yang lebih besar, lalu tulisan itu gue tempel di dalam kamar.

Kenapa?

Karena berkat sederet kalimat itulah yang mampu membawa gue menjadi salah satu siswi berprestasi disekolah.

Yah, meski pun bukan mendapat rangking pertama, namun gue juga masih termasuk siswi paling berprestasi di sekolah ini. Itu karena gue selalu menempati posisi rangking ke dua se-angkatan. Selain itu, gue juga beberapa kali berhasil membawa nama sekolah diberbagai perlombaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Gue bahkan memenangkannya. Namun, satu hal yang tidak bisa gue menangkan ialah mengalahkan nilai-nilai si peraih rangking pertama se-angkatan kami.

Kecewa? Pastinya! Namun, itu tidak membuat gue berkecil hati. Itu tandanya, gue harus bisa lebih meningkatkan kualitas otak ku lagi. Perbanyak belajar lagi.

Mau tahu tidak, siapa yang menempati posisi pertama di setiap semester dan selalu dijuluki 'sang ratu'?

Aldora Weston. Yah, itulah nama peraih nilai tertinggi se-angkatan. Cewek  yang memiliki paras cantik karena blasteran Indo- Jerman itu adalah rival sekaligus sahabat gue. Oke, dia memang cantik plus ber-otak encer. Namun sayang, kelakuannya seperti preman. Bukan seperti preman di pasar yang sering melakukan pungli secara ilegal ke semua orang yah, dia hanya terlalu tomboy menurut gue. Makanya, dia dinobatkan sebagai  'ratu preman cantik'.

Sisi kepremanan yang gue maksud ialah ketika ada yang mencari masalah dengannya dia pasti langsung melabrak orang itu, tak peduli laki-laki atau pun perempuan. Kalau dirinya yang biasa, yah, dia akan berlaku normal kok. Tidak usah takut.  Apalagi kan dia ketua eksluk Karate yang memegang sabuk hitam. Entah, apa pun yang berwarna hitam di dalam dunia bela diri selalu nampak sangat keren di mata gue.

Anyway, sebenarnya gue tidak mengerti kenapa Aldora selalu bisa merebut posisi pertama di setiap semesternya. Kalau masalah belajar, jujur gue tidak pernah melihat sekali pun Aldora belajar di luar jam  pelajaran sekolah. Kebanyakan, dia selalu memegang ponselnya sambil bermain game. Kalau bukan bermain game, dia pasti selalu membaca komik dan juga novel. Dia sama sekali tidak nampak seperti orang yang memiliki otak encer. Bahkan, ketika kami berkunjung ke rumahnya. Di dalam kamar Aldora hanya ada Play Station, PSP, serta Sederetan  koleksi komik dan juga novel.

Buku pelajaran? tidak ada sama sekali.

Lain halnya dengan satu sahabat gue lagi yang memiliki prestasi paling biasa-biasa saja, bahkan nyaris tidak sama sekali. Ketika melakukan apa pun dia sangat lambat, hobi bengong, teratwa-tawa sendiri. Oke, mungkin kalian mengira gue jahat karena mendeskripsikan dia dengan kata-kata seperti. Tapi percayalah, apa yang gue katakan benar adanya. 

ALGEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang