Rana Inzyna Logiana (Part 13)
Sejujurnya, gue sangat takut dengan situasi yang akan kami hadapi saat ini. Setelah Kak Naion mengatakan bahwa ada bahaya yang akan menghampiri kami, perasaan gue benar-benar menjadi tidak karuan. Semuanya bercampur aduk.
Gue menatap Clarissa yang saat ini sedang tidak sadarkan diri dipangkuan Dora. Gue berharap, Clarissa selalu dalam lindungan Tuhan. Kalau tahu dia akan mengorbankan jiwanya seperti ini, dari awal gue pasti akan menghalangi niatnya itu. Dan gue tidak peduli dengan alasan apa pun yang dia lontarkan. Gue tidak mau Clarissa menghadapi bahaya seorang diri. Walaupun Kak Naion mengatakan bahwa Clarissa akan baik-baik saja karena ada tiga mahluk berkekuatan besar yang akan mendapinginya, sejujurnya gue masih khawatir. Selama gue hidup di dunia, gue tidak pernah merasa gelisah dan resah sampai sebegininya.
"Kalau begitu, Ayo!" perintah Kak Nain.
"Tunggu. Bagaimana kita membawa Clarissa?" tanya gue yang sontak membuat Dora dan Kak Naion berbalik.
"Benar juga," ucap Kaka Naion. Dia menatap Dora. "Lo bisa ngegendong temen lo?" tanyanya.
"Bisa," jawab Dora.
"Bagus." Kak Naion menoleh ke arah gue. "Karena lo yang paling lemah, jadi lo harus terus di samping gue," ucapnya.
Entah mengapa, gue sangat menyukai Kak Naion meskipun kami baru saja bertemu. Pertama, wajahnya sangat mirip dengan Naion Twice. Kedua, tubuhnya terlihat sangat langsing dan atletis. Dan yang ketiga, dia terlihat sangat pemberani dan juga tegas. Untuk sifatnya, sejauh ini dia terlihat mirip dengan Aldora. Walaupun tidak semua, tapi secara pribadi gue menilainya seperti itu.
"Ingat, ketika keluar dari ruangan ini kalian jangan terkejut melihat perubahan yang terjadi di sekeliling kalian. Jangan berisik, ikuti saja ke mana pun gue pergi. Target kita saat ini adalah ke ruangan ekskul Mading. Setelah sampai di sana dan mengamankan tubuh Clarissa, kita akan mulai menyusun rencana," ucapnya.
Gue menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan secara perlahan. Aldora menatap ke arahku. "Lo tenang aja, Sisy, semua akan baik-baik saja," ucapnya seraya menghiburku.
Aldora tahu betul kalau gue adalah anak yang penakut. Jadi, dia berusaha untuk membuat gue tenang. "Gue berharap, semua ini cepat berlalu. Dan Clarissa—"
"Clarissa akan aman. Gue bisa jamin. Karena Clarissa tidak hanya berjuang sendirian, dia bersama dengan Arnold, Dewa Arete, dan juga Dewa Erubus. Mereka bukan mahluk yang gampang disingkirkan begitu saja," ucap Dora sambil memegang tangan gue.
"Daripada memikirkan Clarissa, untuk saat ini kalian harus mengutamakan keselamatan kalian. Gue gak bermaksud menakut-nakuti, tapi ini benar adanya. Nyawa kita dalam bahaya. Kalau salah langkah sedikit saja, kita benar-benar habis," ucap Kak Naion dengan sorot mata tajam.
Gue menelan ludah begitu mendengar ucapan Kak Naion.
"Kita harus bergegas," ujar Kak Naion sambil membuka sedikit pintu untuk melihat situasi di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEA
Mystery / ThrillerTokoh : - Clarissa : Aku memiliki sepasang mata yang dapat melihat mahluk-mahluk tak kasat mata. Mungkin, kalian lebih mengenalnya dengan sebutan, hantu. -Rana Inzyna : Aku paling takut dengan segala hal-hal yang berbau mistis, sepert...