3 hari lagi kamu ulang tahun, Jaehyun.
Satu sekolah mendapat undangan. Rosie senang saat tahu kamu juga mengundangku. Rosie seperti bermimpi saat Jaehyun memberikan surat itu kepadaku langsung.
"Datang ya, Rosie."
Jaehyun tau? Setelah Jaehyun pergi Rosie masih berdiri disana. Tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Kamu memanggil namaku setelah kejadian beberapa tahun yang lalu.
Ini adalah kado terindah dari Tuhan.
Kira-kira Jaehyun ingat tidak ya kalau hari ini aku berulang tahun?
Sincerely,
Your RosieGadis berambut sebahu itu buru-buru meletakkan buku hariannya di bawah kasur lalu menutup pintunya rapat. Dia mengunci pintu dan mendorong meja belajarnya ke depan pintu. Jantungnya berdetak begitu cepat ketika mendengar langkah kaki yang semakin mendekat. Langkah itu terndengar semakin dekat, Rosie berlari dan bersembunyi di sebelah kasurnya seraya memeluk kedua kakinya yang tertekuk.
"Rosie, buka pintunya. Aku membelikan kue ulang tahun untuk mu."
BUK! BUK! BUK!
Badan gadis itu bergetar hebat. Kedua tangannya sekarang menutup telinganya, berusaha agar tidak menghiraukan dentuman di pintu. Rosie tidak berani membuka kedua matanya.
"Open the god damn door, Rosie! Or i will kill Jung Jaehyun!"
Lagi-lagi, gadis itu dengan bodohnya, membiarkan dirinya tersiksa hanya karena takut Jaehyun kenapa-kenapa. Gadis itu tahu, Jaehyun juga tidak memikirkan dirinya. Jaehyun hanyalah kepingan masa lalu yang menyedihkan. Sangat menyedihkan sehingga membuat gadis itu gila. Benar-benar gila.
Krek..
Seringai muncul diwajah pria yang tengah memegang kue tart dengan lilin angka umur Rosie sekarang. "Happy birthday, Rosie." Pria itu menarik rambut Rosie dengan sangat kuat membuat gadis itu mendongak dan terpaksa melihat wajah pria itu. "aku akan berikan hadiah spesial untuk mu setelah kau tiup lilin ini."
Jaehyun, tolong aku..