page 09

3.6K 698 26
                                    

3 bulan lamanya Rosie tidak menulis apa-apa di buku hariannya. Setelah hari ulang tahunnya, harapan hidup gadis itu nyaris tidak ada. Setiap hari ia habiskan hanya untuk menangis dan merenung. Bahkan dirinya sudah terlihat seperti zombie.

Gadis itu mengambil jaketnya dan bergegas pergi dari rumah yang lebih tepatnya adalah neraka. Bagi Rosie, tidak ada tempat yang bisa membuatnya tenang dan bahagia. Bahkan rumahnya sendiri. Langkah gadis itu ia percepat ketika melihat supermarket di seberang jalan.

Rosie menarik kupluk jaketnya dan masuk kedalam supermarket. Dia segera berjalan mengelilingi rak dan mencari barang yang ia cari. Setelah dapat ia segera ke kasir untuk bayar. Tatapan yang orang kasir itu berikan benar-benar tidak enak hingga membuat Rosie terpaksa membuang muka. Setelah selesai Rosie dengan cepat mengambil barang tersebut dan melenggang pergi.

BRUK!

Badan Rosie terhuyung ke belakang dan hampir jatuh, untung saja reflek orang yang ia tabrak cepat. Rosie tidak terjatuh karena pria di depannya itu menahan kedua lengannya.

"Ma-maaf." Rosie menarik badannya dan berbungkuk lalu segera keluar. Gadis itu tidak melihat orang yang ia tabrak dan langsung pergi begitu saja.





















kalo dilihat-lihat.. Tulisan tanganku benar-benar jelek. Payah.

setelah kurang lebih 3 bulan tidak menulis. Akhirnya Rosie kembali menulis.

aneh rasanya. kenapa aku sekarang malas untuk menulis lagi disini.

hari ini tepat tanggal 20 April.

aku tidak tahu harus mulai darimana. aku tidak punya siapa-siapa untuk bercerita selain buku ini.

aku sudah menentukan jalan hidupku.

aku berhenti sampai disini. aku tahu ini salah, tapi aku rasa Tuhan memang sudah membenci diriku.

aku merasa seperti sampah. Hina, sungguh hina. air mataku saja sudah enggan untuk keluar.

teruntuk Jaehyun,

Jaehyun, kamu memang gak tau apa yang sebenarnya terjadi hari itu.

kepergian Chaeyeon bukan karena aku. aku tidak pernah meminta pria itu untuk melakukan hal itu. bahkan apa yang orang-orang katakan itu tidak benar.

Rosie kecewa dan marah ketika kamu lebih percaya dengan apa yang mereka katakan. aku pikir kamu akan percaya pada sahabatmu, tapi rasa cintamu pada Chaeyeon membuatmu membenciku.

malam itu, aku memang pergi ke toko Chaeyeon. Karena kamu yang memintaku kesana. tapi aku tidak tahu jika dia mengikutiku dengan keadaan mabuk. sungguh, mengingat kejadian itu saja membuatku semakin bersalah kepada Chaeyeon.

yang kamu tau hanya Chaeyeon yang menjadi korban disana. Tapi aku, kamu melupakan aku yang juga berada disana, Jaehyun. Kalau saja June tidak datang saat itu, mungkin aku juga akan pergi bersama Chaeyeon.

atau lebih baik aku seharusnya juga pergi? Bukankah itu yang dulu kamu katakan padaku terakhir kali di cafe? Aku selalu mengingat perkataanmu, Jaehyun. Bahkan saat kamu kembali berbicara padaku, perkataanmu tetap menyakitkan.

"Seharusnya kamu yang pergi, bukan Chaeyeon. Dasar perempuan jahat."

"Miris. Dia miris banget."

sekarang aku sadar. Perkataanmu memang benar. Aku memang perempuan yang miris. Sungguh miris. karena tidak percaya pada fakta bahwa sebenarnya kamu memang tidak akan kembali menemaniku.

Rosie ingin tidur.. Rosie benar-benar lelah. Akhir-akhir ini Rosie sering lelah dan muntah-muntah.

semoga Tuhan segera memanggilku agar aku tidak terus-terusan mengeluh seperti ini.

Sincerely,
Your Rosie

Rosie's Diary [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang