MAIMW -1

167 2 0
                                    

"Rehan, Bangun!" teriak seorang wanita paruh baya dari luar kamar.

"Ngghhh" jawabnya serak seperti orang khas bangun tidur. "Bentar lagi ya, Ma. Ini Rehan lagi ketemu sama bidadari bawel," khayalnya yang masih setia menutup mata.

Memangnya ada bidadari bawel?, tanya Eva-Mama Rehan bermonolog.

"Udah, kamu nggak usah ngayal jauh-jauh deh. Cepat Mandi! Mau kamu Mama siram!?" teriaknya kembali disertai ancaman.

"Astagfirullah Mama, anaknya yang cogan ini masa disiram air sih? Yang lebih elite dong, Ma. Kaya disiram senyuman bidadari," Ucapnya seraya terkekeh membayangkan jika itu benar-benar terjadi. Eva yang sudah dibuat kesal pagi begini oleh anak tunggalnya pun segera berlari ke bawah mengambil air dengan gayung. "Mama udah bawa airnya. Kalo masih belum mandi juga liat aja!"

"Iya Mama, ini udah bangun. Rehan siap 86 udah otw ke kamar mandi!" Rehan segera bangun dari kasur king sizenya dan berlari ke kamar mandi daripada ia harus di amuk masa oleh Mamanya sendiri.

Mama gue kalo ngancem beneran dilakuin ternyata, gumamnya sebelum masuk kamar mandi.

****

Rehan menuruni anak tangga satu persatu sambil memasangkan dasi di leher jenjangnya itu. "Sarapan apa kita hari ini Mamaa?" tanyanya antusias.

"Nggak usah banyak tanya! Cepat sarapan!"

"Mama galak banget sih pagi-pagi,"

"Mau Mama lempar piring sama kawan-kawannya?" Ancam Eva-Mama rehan.

Rehan yang mendengar ancaman ganas dari Mamanya itu langsung mempercepat jalannya ke meja makan untuk sarapan.

Sang Papa yang dari tadi hanya mendengar perselihan antara anak dan Mamanya hanya menggelengkan kepala.

Rehan, Eva-Mama Rehan dan Sulthan-Papa Rehan, mulai menikmati sarapan pagi ini.

Rehan melahap satu per satu sendok sarapannya ke dalam mulutnya, "Ma, Rehan mau berangkat!" Rehan menyudahi sarapannya, dan mengambil tas sekolahnya yang berada di sofa.

"Tumben berangkatnya cepat-cepat gini, biasanya juga males sekolah," ucap Fauzan, Papa Rehan masih tetap memandang wajah anak lelakinya itu.

"Aduh Papa! Rehan tuh sekarang udah jadi anak yang baik, nggak pernah bolos, rajin membantu Mama dan Papa, juga raj-"

Ucapan Rehan terpotong oleh Mamanya yang jengah melihat perkataan yang keluar dari anaknya, "Udah nggak usah curhat, Sana berangkat!" usir Mamanya.

Rehan memutar bola matanya, ia sangat menyesali perbuatannya yang harus mengeluarkan banyak ocehan, tapi tidak ada yang ingin percaya.

Rehan butuh bahu kalian! *Han, sadar!!

Oh my god! Rehan benar-benar dalam mode lebaynya.

Setelah itu ia pamit dengan kedua orang tuanya, lalu pergi ke sekolah menggunakan motor ninja kawasaki besar miliknya.

****

Hari ini upacara, dan gue lupa bawa topi, batinnya cemas.

APA? REHAN CEMAS? HANYA KARNA TIDAK BAWA TOPI UPACARA!?.

MUSTAHIL! INI MUSTAHIL! SEJAK KAPAN DIA PEDULI SEKOLAH!?.

"Bagi siswa/i yang tidak menggunakan perlengkapan seragam sekolah dengan lengkap, harap maju kedepan! SEGERA!" Suara tegas Guru bidang kesiswaan dengan mic membuat para murid kelabakan.

Memang, Jika pada hari Senin, Sekolah Rehan yang bernama SMA ATLANTIK harus menghukum bagi siswa/i yang perlengkapan seragam sekolahnya tidak lengkap.

MAHASISWI ANEH IS MY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang