MAIMW - 2

64 1 0
                                    

Biar kalian SEMANGAT baca wpnya, nih aku kasih foto Rehan. Gpp ya foto doang, besok-besok aku ajak Rehan main sama kalian. HAHAHA GADENG BOONG😂.

 HAHAHA GADENG BOONG😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Seorang lelaki dengan sejuta pesona baru saja turun dari motor besar kebanggaannya. Helm full face yang tadi ia pakai sudah bertengger rapi di atas tank motornya. Ia mulai berjalan santai dengan memakai kacamata hitam, yang membuat dirinya begitu memesona.

Tidak lupa, senyum indah yang merekah dibibir pinknya selalu ia tebarkan ke setiap siswi-siswi yang menyapanya. Itu membuat para siswi teriak senang.

Jalannya terhenti ketika ia melihat seorang gadis yang sedang mengunyah permen karet dan earphone yang terpasang di telinganya.

Rehan menurunkan letak kacamata hitamnya, dan kembali menaikkan kacamata itu ke hidungnya yang mencung. Ide jailnya muncul. Ia tersenyum miring.

We see it, Qeyna.

Cowok itu tampak tenang saat Qeyna sudah hampir dekat darinya. Qeyna berjalan dari arah bersebrangan dengan Rehan.

1
2
3

BUGH!

Qeyna tersungkur ke lantai, tangannya tidak mampu untuk menopang tubuhnya yang lebih besar dari tenaga tangannya. Qeyna jatuh karena dislengkat oleh pemilik kacamata hitam itu. Rehan.

Untung saja, suasana koridor tidak terlalu ramai. Meskipun, ia sudah ditontoni oleh banyak pasang mata yang sedang melewati koridor.

Qeyna berusaha bangkit dari jatuhnya, walau dia merasakan sakit di bagian lutut juga sikunya. Saat mata Qeyna melihat ke arah lututnya, ternyata lututnya itu memar.

"Ups! Jalan makanya pake mata jangan pake empedu." sindir Rehan. Ia yang ingin melanjutkan jalannya, lalu terhenti karena ucapan Qeyna.

"Pasti lo kan yang bikin gue jatuh. Lo ada dendam sama gue!?" sungut Qeyna.

Cowok itu membalikkan badannya 180° dan kini mereka saling hadap-hadapan.

"Bukan gue, tapi kaki...gue." Rehan menunjuk kakinya yang tadi menyelengkat Qeyna. "Tanggung jawab lo!"

"Nih, minta tanggung jawab sama kaki gue." ucap Rehan santai. Ia justru menyodorkan kakinya ke Qeyna. Tidak ingin menyiayiakan kesempatan,  Qeyna menendang tulang kering Rehan, hingga sang empu mengaduh sakit.

"Mampus lo. Itu belum seberapa, kita liat aja nanti!" ancam Qeyna yang pergi meninggalkan Rehan yang masih memegang tulang keringnya.

MAHASISWI ANEH IS MY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang