MAIMW - 4

45 1 0
                                    

"WHATT!?" Pekik Syira dan Diba bersamaan.

Secara otomatis, banyak siswa/i di kantin yang menoleh ke arah mereka bertiga.

"Aduh. Lo bisa kecilin volume suara nggak sih?". Syira dan Diba menggeleng bersama. "Cerita lo barusan bikin kita kaget." ucap Syira.

15 menit yang lalu, Qeyna menceritakan tentang dirinya yang dikirimi cemilan begitu banyak. Dari awal hingga akhir cerita, Syira dan Diba nampak serius mendengarkan cerita Qeyna.

"Lo pada aja kaget, gimana gue. Tapi, gue seneng sih, jadi nggak keluar duit, hehe."

Refleks Syira menyentil dahi Qeyna. "Itu mah maunya lo."

"Dahi princess jadi sakit kan," ucap Qeyna seraya mengusap dahinya yang tadi disentil Syira.

Diba yang masih penasaran siapa dalang dibalik ini, bertanya pada Qeyna. "Qey, tapi kalo menurut lo, siapa yang kirimin cemilan banyak gitu?". Qeyna nampak sedang berpikir, "Gue rasa sih, pasti dia sekolah di sini. Nggak mungkin dong dia bisa tau nama gue terus alamat rumah gue."

"Yaudah, nanti kita bicarain lagi. Mending lo pada lanjutin makannya, keburu bel." sahut Syira dan diangguki Qeyna juga Diba.

Syira dan Diba menikmati makanan khas kantin sekolahnya, sedangkan Qeyna, ia memakan bekal yang tadi Mamanya siapkan.

Qeyna sudah selesai memakan kotak bekalnya.  Diikuti oleh Syira dan Diba.

Bel berbunyi, pertanda waktu istirahat telah usai. "Ayo ke kelas." ajak Qeyna.

Mereka bertiga bangkit dari duduknya dan meninggalkan kantin yang masih dihuni para siswa lain.

Sampai di tengah jalan menuju kelasnya, langkah mereka terhenti. Ada dua orang cowok yang menghadang mereka. Rehan dan Rega. Sang Most Wanted 1 dan 2.

"Stop Stop!" ucap Rehan menghentikan langkah mereka. "Buat lo berdua, bisa tinggalin kita." Rehan menunjuk Syira dan Diba untuk meninggalkan Qeyna bersama Rehan.

"Eh apa-apaan lo main ngusir sahabat gue!?"

"Rega, tolong urus mereka berdua." titah Rehan. Rega langsung melaksanakan apa yang Rehan suruh. Rega membawa Syira dan Diba menjauh dari Qeyna dan Rehan.

Wajah Syira dan Diba nampak khawatir, takut terjadi sesuatu pada Qeyna. Tapi, semoga saja Qeyna tidak apa-apa.

Sepeninggalan Rega, Syira, dan Diba, kini tinggalah Qeyna dengan Rehan. Berdua.

"Mau apa sih lo!?" sungut Qeyna.

"Nggak mau apa-apa. Gimana cemilannya? Lo suka?"

Cemilan?. Wajah Qeyna tiba-tiba berubah bingung, "Maksud lo cemilan gimana?"

"Cemilan banyak yang didominasi warna hijau."

Mata Qeyna membalak kaget, "Ja-jadi, lo yang kirim cemilan itu buat gue?". Qeyna berharap besar jawaban Rehan itu 'Tidak'.

Dan Rehan menangguk sebagai jawaban. Kalo orang mengangguk berarti jawabannya 'Iya'. Hah? Iya?.

Semalem cemilan dari dia dong. Aduh, aturan gue nggak harus seneng dikasih cemilan sama nih cowok nyebelin. Gue nyesel. Batinnya.

"Yaudah, Makasih. Kalo lo nggak ikhlas bisa gue balikin sisa cemilannya." ketus Qeyna.

Rehan terkekeh, "Yakin cemilan itu masih ada sisa?".

Jleb.

Skakmat sudah Qeyna.

"Ya-ya..Masihh lah! Gue nggak serakus itu." elak Qeyna yang sudah gelagapan.

MAHASISWI ANEH IS MY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang