Markas Al's
"Yak, dimana masker wajah gue? Eh lu nyuri masker gw ya, Fany ?"bentak Ketrin dengan wajah yang sangat kesal.
"Buat apa gue pake begituan? kaga mutu amat, paling nanti kalau kita ada tugas, muka lu bakal item lagi."jawab Fany yang fokus dengan iphone ditangannya.
"Trus siapa yang ngambil?"tanya Ketrin lagi.
"Bukannya lu udah habisin kemaren malem ya?"Jawab Lia yang sedang asik dengan bukunya.
"OH iy gue lupa anjay."umpat Ketrin dengan wajah malu.
Semua sibuk dengan urusan masing masing. Sampai ada seseorang yang masuk tanpa mengetuk pintu, yang membuat semua yang berada ruangan itu terkejut.
"Maaf nuna, kalian dipanggil oleh Tuan untuk menuju ruangannya."ucap orang itu dengan nada sopan.
"Ya"jawab semua secara bersamaan.
Ke-4 wanita muda itu berjalan menuju ruang kerja ayah mereka. Semuanya sibuk dengan iphone ditangan mereka.
"Ada apa ayah?"Ketrin duduk disofa yang tersedia diruangan ayahnya itu. Diikuti dengan adik adiknya dibelakang.
"Kalian memiliki tugas yang amat berbahaya. Didaerah Sulawesi Selatan terdapat virus zombie yang menyebar. Kalian harus membunuh semua zombie itu dan menyelamatkan semua orang yang belum terkena virus. Kalian akan berangkat kesana nanti jam 6 sore. Jadi bersiaplah dan bawa alat yang diperlukan saja. Untuk berjaga jaga kalian boleh membawa mobil yang ayah rancang sendiri." jelas Tuan Alex kepada anak anaknya.
Kenapa Tuan Alex memberikan tugas yang berat ini kepada anak anak perempuannya? Tentu saja karena mereka dari kecil sudah dikarantina agar mereka menjadi kuat seperti ayahnya. Dan kenapa harus mereka? Karena hanya mereka yang tau kelemahan zombie.
"Baiklah ayah, aku dan yang lain akan bersiap."Mia yang dari tadi dia mulai berbicara.
"Bener yah, Fany boleh bawa mobil itu?" tanya fany dengan wajah senang, layaknya itik bertemu dengan indukya.
"Tentu, asalkan kamu mau menjaga kakak dan adik kamu yang lain." Tuan Alex berdiri dari kursinya dan membuka pintu rahasia yang terletak di sebelah ruangannya.
"Ini kunci mobil kalian. Kalian sudah diajarkan bukan untuk menggunakan mobil ini?"Tuan Alex melemparkan kunci mobil ke anaknya yang bernama Fany dan Mia. Karena cuman mereka yang handal dengan masalah kendaraan.
Ketrin dan adik adiknya bersiap siap dikamar masing masing sebelum pergi keSulawesi Selatan.Mereka hanya membawa uang, atm, baju ganti, dan peralatan pribadi mereka. Mereka hanya dibolehkan untuk membawa 1 buah tas saja. Dan tentu saja, pakaian yang dipakai mereka bukan pakaian sembarangan yang dijual diMall atau Pasar. Mereka dibuatkan baju khusus oleh Tuan Alex.
"Ini baju atau apa sih? Keras amat, buat duduk aja sakit. Apes banget idup gue."omel Mia yang sedari tadi ingin duduk namun bajunya terlalu keras.
"Wih gue kaya super hero aja nih. Cakep amat dah gue pake baju ini."Fany dari tadi hanya berdiri menghadap kecermin yang berada diruang tamu.
"Eh btw bukannya Sulawesi Selatan tempat tinggal Reiflan sama temen temennya?"tanya Lia yang dari tadi sibuk dengan iphone pinknya.
"Iya juga sih. Tapi gue kan gak kenal gara gara ponsel gue disita sama ayah."Ketrin mulai mengambil iphone barunya yang dari tadi dicas disebelah sofa yang mereka duduki.
"WTF berarti ada Gavin dong? Aggg dasar sempak miper."oceh Fany yang mulai duduk disebelah Lia.
"Bodo amat sih ya, gue kan gak ikut ikutan."ucap Mia seraya mengambil snack yang berada diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure Against Zombies
FantasyBagaimana jadinya jika empat perempuan muda berjuang melawan para zombie untuk melindungi empat laki laki yang mereka kenal dari media sosial?