Mimpi' 2/3 (Bangchan & Changbin)

4.9K 336 188
                                    


Changbin baru saja menyelesaikan sarapan paginya yang sebenarnya tak bisa ia nikmati sama sekali, namun karena Bangchan yang memaksanya makan akhirnya habis juga dengan  Bangchan yang berbaik hati menyuapi Changbin.

Namun, Changbin terlihat murung membuat Bangchan mengernyit heran pada Changbin. Ia lalu menghampiri ranjang Changbin.

"Hei, kau kenapa terlihat murung begitu? Ada yang mengganggu pikiran mu?", Bangchan duduk di sisi ranjang Changbin. Changbin yang tadinya melamun dan melayangkan pandangannya entah kenapa kini terfokus pada Bangchan.

"Kenapa belum ada yang menjenguk ku? Apakah ibuku lupa kalau ia mempunyai seorang anak seperti ku? Menyedihkan sekali hidupku ini, sekarang aku merasa seperti anak terlantar tanpa keluarga. Oh tidak", Changbin dengan dramatis nya menyeka matanya yang tak berair sama sekali. Bangchan yang melihat itu terkekeh geli.

"Sebenarnya saat kau baru saja tidur semalam, ibumu datang. Aku mengatakan padanya kalau kau baru saja tertidur, dan dia bilang padaku untuk tidak membangunkan dirimu. Dia juga berpesan padaku untuk menjaga mu sementara waktu karena pekerjanya tak bisa ditunda. Dia bilang kau akan baik-baik saja", Changbin tiba-tiba mendelik tak suka pada Bangchan.

"Kenapa kau tak bangunkan saja aku tadi malam? Ah, ibuku itu selalu saja merepotkan orang. Kenapa pula dia harus menitipkan aku padamu, aku bukan anak kecil lagi", rengeknya kesal, lagi-lagi Bangchan hanya tersenyum geli.

Changbin tiba-tiba saja membelalakkan matanya, lalu menatap Bangchan dengan berbinar seakan sesuatu baru saja muncul di otaknya.

"Jadi jalan-jalan? Kau tidak lupa kan telah berjanji padaku? Ayo bawa aku keluar, aku bosan berada diruangan dengan warna putih ini", Changbin sudah turun dari ranjangnya, ia sudah diperbolehkan untuk berjalan-jalan oleh dokter walaupun ia dilarang keras untuk berlari karena kakinya yang sakit.

"Aku kira kau lupa. Baiklah, aku akan membawamu ke suatu tempat yang seringkali aku kunjungi saat aku merasa kesepian. Dan akan aku kenalkan pada seekor tupai yang paling manis yang pernah kau lihat", Bangchan lalu meraih tangan Changbin, ia berjalan sambil menggandeng Changbin keluar dari ruangan kamar mereka.

Suasana pada pagi hari di rumah sakit ternyata tak se hening yang mereka kira. Dirumah sakit, saat pagi buta pun kau akan melihat orang-orang berlalu lalang begitu ramai di koridor atau dokter dan perawat yang berlarian kesana kemari dengan keringat mereka.

Sambil sesekali bercerita tentang sesuatu yang akan mereka datangi, Bangchan membawa Changbin ke taman yang terletak di belakang rumah sakit itu.

Taman belakang itu cukup luas dan bisa dibilang lebih indah daripada taman yang berada disisi rumah sakit, namun tempat itu lebih sepi dibandingkan taman yang berada disisi rumah sakit karena letaknya yang cukup jauh dari keramaian. Bahkan saat Bangchan dan Changbin berada di taman tersebut, tak ada seorangpun yang mereka lihat kecuali bunga-bungaan, beberapa kursi taman panjang, juga rumput hijau yang tampak begitu indah di pandang mata.

"Indah sekali tempat ini, begitu hijau", tutur Changbin kala Bangchan membawanya ke salah satu kursi panjang dan duduk disana secara bersamaan.

"Ya, kau benar. Tempat ini begitu indah, dan begitu sunyi. Aku menyukai tempat tenang seperti ini", gandengan pada tangan Changbin belum ia lepas, dan Changbin tak protes. Pemuda lebih muda itu sibuk mengagumi keindahan yang diberikan oleh penguasa langit.

"Siapa yang tidak menyukai tempat seperti ini, aku bersyukur karena ternyata tidak ada siapapun yang kemari selain kita. Aku merasa nyaman berada disini", Changbin menoleh pada Bangchan, ia tersenyum. Membuat Bangchan yang melihatnya mematung.

Melihat Bangchan yang hanya terdiam sambil menatapnya membuat Changbin salah tingkah, ia menggaruk tengkuknya canggung.

"Hei, kenapa melihat ku seperti itu. Ada sesuatu diwajahku?" Changbin menunjuk wajahnya, dan Bangchan dengan segera menggeleng canggung.

"Tidak, hanya saja saat tersenyum kau terlihat begitu manis. Tapi, saat tertidur kau terlihat lebih imut", tutur Bangchan, dan Changbin seketika melotot pada Bangchan.

"Hei, kau memperlihatkan diriku saat aku tertidur? Kenapa kau melakukannya?!! Oh aibku...", Ia berkata kesal pada Bangchan, namun hanya dibalas tawaan renyah dari Bangchan.

"Kau begitu menggemaskan saat tidur, bagaimana bisa aku tidak memperhatikan mu. Aku serius, kau terlihat begitu lucu dan menggemaskan. Aku saja menahan diriku untuk tidak mencubit pipimu tadi malam", Bangchan memperagakan seolah ia akan mencubit kedua pipi Changbin.

"Baiklah, anggap saja itu sebagai bayaran karena kau telah mau menjagaku. Dan, dimana kita bisa bertemu dengan tupai manis yang kau maksud itu?", Bangchan tanpa banyak berdiri, membuat Changbin yang masih ia gandeng ikut berdiri dengan wajah sama bingung seperti sebelumnya.

"Baiklah, kita kesana sekarang"

-tbc-

[22]SEO CHANGBIN ft K.idols - Soft/Uke/BottTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang