03

1.1K 136 27
                                    

Jeno yang sedang mencari kamar pasien korban kecelakaan itu tidak sengaja bertabrakan dengan salah satu polisi yang sedari tadi sibuk mondar-mandir melakukan tugasnya.

"Yak!! Appo! Bisa liat ga sih? Aish jinjja" Jeno ngedumel tanpa tau siapa orang yang ia tabrak

"Ah.. mianhae, apa itu sakit" pasalnya Jeno jatuh setelah tabrakan dengan polisi

"Iya jelas sakit lah, pake acara nanya lagi" balas Jeno jutek

"Apa perlu ku antar ke UGD?" Jeno yang masih kesal melihat lawan bicaranya. Jeno kaget saat melihat lawan bicaranya itu adalah seorang kepala kepolisian, secepat mungkin ia bangkit dan membungkuk hormat "maaf pak jika tadi saya bersikap kasar"

Yang di beri hormat pun hanya terkekeh melihat tingkah Jeno, "tak apa nak, kau tadi tak melihatku. Ku maklumi" ujar pria yang Jeno sempat lihat nametag nya bernama Moon Taeil

"Sekali lagi mohon maaf pak, saya sedang buru-buru" Taeil yang melihat gerak gerik Jeno yang cukup aneh hanya bisa menyatukan alisnya. Jeno melihat reaksi Taeil sang kepala kepolisian itu pun mengerti

"Saya sedang mencari kamar korban kecelakaan di Daebang-dong pak. Bapak tau?"

"Ah yang korban kecelakaannya menggunakan sepeda?" Jeno pun mengangguk sebagai jawaban, mata Taeil langsung berbinar ketika tau Jeno mencari sang korban. Pasalnya sedari tadi Taeil kesulitan mencari keluarga korban

"Apa kau mengenal korban?" Taeil berharap Jeno mengatakan ia, tetapi respon Jeno pun hanya menggeleng

"Saya perlu tau dulu siapa nama korban itu, karena bisa saja dia orang yang berbeda yang ku cari" ah Taeil tersadar jika ia lupa memberi tau siapa nama korban itu, ia merasa teledor hanya masalah ini

"Namanya korban itu adalah Lee.." belum sempat Taeil melanjutkan perkataannya tiba-tiba ada seorang perawat yang memotong ucapannya

"Permisi tuan, pasien kecelakaan yang kasusnya sedang tuan tangani sudah selesai melakukan operasi" Taeil yang mendengar itu langsung berlari ke arah ruang operasi, Jeno pun yang melihat Taeil pergi pun hanya diam mematung

***

"Eunha ya.." Jaehyun menghampiri Eunha yang sedang menonton drama kesayangannya

"Ne oppa, wae? Tumben mau menghampiriku" ucap Eunha sedikit acuh

"Aku hanya ingin bertanya"

"Ck oppa tidak melihat aku sedang apa? Aku sibuk nonton drama" Eunha melirik Jaehyun yang sudah memasang muka datar. Eunha berpikir saudara kembarnya ini terlambat waktu pembagian muka hingga ia selalu memasang muka datar

"Huh baiklah. Tanyalah sesukamu oppa, lagian seberapa pentingnya pertanyaan mu itu. Bukankah kau harus mengurusi keperluan perusahaan" setelah puas memasang muka datar akhirnya Jaehyun buka suara

"Oke kalo itu mau mu" Jaehyun kembali lagi ke ruang kerjanya. 'dasar manusia tanpa ekspresi, padahal kan aku hanya menggertak supaya dia kepo' batin Eunha, kesal dengan kembarannya itu pun Eunha langsung menelpon Yerin, ibu Jeno.

'Ya eonni, biar aku saja yg jemput Jeno. Sekalian aku ingin ke butik, ada barang ku yang tertinggal di sana'

'Ah baiklah, jangan terlalu larut. Eonni akan memberi tau Jeno dulu, supaya kalian cepat pulang'

'Nde gomawo eonni'

Sambungan telpon pun terputus, segera Eunha bergegas menjemput Jeno tanpa berpamitan dengan Jaehyun selaku tuan rumah.

***

Jeno masih berdiri di tempat melihat Taeil pergi menjauh, 'dasar orang tua seenak jidatnya ninggalin orang' batin Jeno yang seolah lupa dengan tujuan awal ia ke rumah sakit

Can I See You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang