04

879 124 33
                                    


Sudah 2 hari Donghyuck masih belum sadar, selama 2 hari itulah Donghyuck hanya ditemani Chanyeol dan Baekhyun secara bergantian. Sesekali Taeil juga ikut menjenguk Donghyuck, seperti sekarang ini.

"Kenapa dia belum sadar juga? Bukan nya kita sudah memberikan nya sekantong darah dan 2 kantong darah dari rumah sakit lain" tanya Chanyeol lesu

"Aku pun juga tidak tau hyung, tapi apa dokter tidak kemari untuk memeriksa keadaannya?"

"Dokter datang tapi ia pun juga sama bingungnya, ia juga bilang seharusnya Donghyuck sudah sadar sejak pendonoran itu selesai. Dan kondisinya sudah lebih membaik" ujar Chanyeol sambil mengelus rambut coklat madu milik Donghyuck

"Hyung tolong jaga dia, aku harus kembali lagi ke kantor. Hubungi aku jika Hyuckie sudah sadar" Taeil menepuk pundak Chanyeol lalu menghilang di balik pintu

***

Jika kalian bertanya kemana orang tua Donghyuck, disini lah orang tua Donghyuck. Kelihatannya seperti melakukan aktivitas seperti biasanya, Johnny yang tetap bekerja setiap harinya dan Doyoung tetap menjadi ibu rumah yang baik.

Tapi siapa sangka jika yang terlihat baik-baik saja belum tentu baik di dalamnya, seperti sekarang ini Doyoung mengurung diri dan melewatkan waktu makannya.

Ia merindukan Donghyuck, biarpun ia sering mamarahi anak itu tetap saja namanya seorang ibu. Doyoung masih kesal dengan sikap Johnny, bayangkan saja anaknya hilang dia tidak mau melaporkan kepada polisi.

Pria tinggi bak tiang listrik itu masih berpikir jika kita melaporkan kehilangan seekor domba kepada polisi, polisi pasti meminta biaya seharga seekor sapi jika ingin kasusnya ditindak lanjuti. Sedangkan Johnny saja hanya pengurus koperasi simpan pinjam di sebelah gereja, ia tidak mampu membayar polisi untuk mencari Donghyuck nya

"Mah, mamah makan yah. Jangan terlalu dipikirin. Kalo dia inget rumah dia bakal pulang kok mah" ujar perempuan yang biasa dipanggil Herin

Doyoung hanya mampu mengelengkan kepalanya, "Sudah biarkan saja Herin, biar dia mati bersama anak kesayangannya yang tidak tau diri itu. Kamu siap-siap sekolah sana" Herin pun mengangguk dan menuruti perintah ayahnya

Johnny pun menghampiri Doyoung yang masih menangis

"Mau sampai kapan kamu nangisin dia, dia anak ga tau diri lupain aja, kalo dia butuh dia bakal balik lagi. Sekarang makan, jangan nyari penyakit, kita ga ada uang kalo kamu sampe masuk rumah sakit. Herin masih kecil, masih butuh kamu, jangan egois Lee Doyoung" selepas itu Johnny pun meninggalkan Doyoung

Doyoung pun hanya diam mencerna perkataan Johnny tadi.

***

"Ada apa Lucas?" Tanya Jaehyun to the point

"Ga ada yg penting sih, cuma pengen nanya aja sama hyung"

"Kamu ga liat saya lagi apa? Kalo ga penting ga usah tanya, jalanin aja tugas kamu"

"Itu dia, aku bingung sama tugas aku hyung. Sebenarnya tugas aku jagain anak itu atau buntutin tunangan hyung"

Jaehyun melepaskan kacamata yang masih menyangkut di hidung nya.

"Tugas yang saya berikan apa? Ya lakuin sekarang ga usah banyak tanya" Jaehyun memijit pangkal hidungnya "soal anak itu, itu hanya bentuk rasa tanggung jawab ku aja. Kita sudah memberikan yang dia butuh"

"Tapi hyung belum memberikan dia mata, hyung sudah merebut dunia nya dia. Apa itu masih bisa disebut tanggung jawab? Hyung hanya memberikan dia darah tapi tidak dengan penglihatannya dia hyung"

Can I See You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang