Jihyo kau tidak boleh sedih appa dan eomma selalu ada untukmu
Aku mendengar suara yg sangat aku rindukan dan sangat aku kenal aku tidak percaya apakah itu benar suara mereka
Ya jihyo apa kau tidak mengenal eomma mu?
"Eomma apa itu benar kau?" Aku melihat eomma tapi dia sangat bercahaya
Knp kau sedih nak
Eomma bertanya kepada ku
"Mereka tidak menyayangi ku eomma aku mohon kembalilah agar aku bisa bahagia lagi"
Apa kau tidak bahagia sayang? Apakah kau tau masih ada kakakmu yg menyayangi mu dan peduli padamu nak
Apa? Aku tidak percaya apa yg eomma katakan masih ada salah satu kakakku yg masih menyayangi ku tapi siapa?
Kau tidak percaya pada eomma mu ini?
"Siapa eomma? Siapa?"
Pelan-pelan kau akan mengetahui nya sayang dia sangat sayang padamu tapi karna keadaan yg sekarang dia terpaksa harus pura-pura tidak peduli padamu
"Kapan aku akan mengetahuinya eomma?"
Seiring berjalannya waktu kau akan mengetahuinya tapi kau harus bersabar menghadapi semua ini
"Iya eomma aku berjanji"
Dengar ini jihyo eomma dan appamu selalu mengawasimu dan kakak-kakakmu jika kau rindu padaku ingatlah kalau aku selalu ada untukmu
Eomma menunjuk hatiku
Eomma akan selalu ada di hatimu dan di hati kakak-kakakmu
"Iya eomma aku akan selalu bersabar menghadapinya"
Baiklah saatnya eomma pergi
Cahaya itu pelan-pelan menghilang dan tidak terlihat lagi
Jihyo's POV end
Setelah jihyo tidak melihat eomma nya lagi dia segera menghapus air matanya dan membuka buku diary nya untuk menulis segala kekesalannya,kesedihannya di buku ini
Dear diary , hari ini adalah hari yg paling menyedihkan dari hari-hari yang lalu kakakku meninggalkan ku lagi sendirian di rumah apa aku harus terus menjadi anak yang selalu menuruti perintah mereka? Atau tidak?
Tapi, aku lelah dengan semua ini dengan semua yg mereka lakukan padaku aku lelah sangat lelah.
Jadi aku harus bagaimana? Aku bingung harus melakukan apa? apa aku harus kabur dari rumah biar mereka bahagia? .
Dia pun menutup buku hariannya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Skip...
Setelah ia selesai tiba-tiba ada yg mengetuk pintu kamarnya
Knock..knock..
"Iya sebentar" dia pun berjalan menuju pintu dan membukanya ternyata sudah ada Namjoon di depan pintu nya
"Ada apa?" Tanya jihyo langsung
"Hei! Sopanlah sedikit aku ini lebih tua darimu" kata namjoon sebal
"Baiklah ada apa oppa?" Ralat jihyo
"Kau dipanggil seokjin Hyung kebawah" kata namjoon dan langsung pergi
Namjoon pergi begitu saja jihyo kebingungan
Knp aku dipanggil - batin jihyo
Dia pun turun ke bawah dan kakak-kakaknya sudah berkumpul di ruang tengah
Ruang tengah....
"Kemari kau" perintah seokjin pada jihyo yg diam mematung
"Ada apa kalian memanggilku" tanya jihyo
"Malam ini berpakaian lah yg rapi" yoongi berkata
"Ada apa memangnya knp harus berpakaian rapi" tanya jihyo lagi
"Jangan banyak bertanya turuti saja perintah ku" ujar seokjin
Jihyo pun hanya mengangguk walaupun dia masih bingung
Malamnya...
Semua anggota keluarga Kim sudah berpakaian yg rapi dan mereka sudah siap menghadiri sebuah acara
Skip...
Mereka sudah sampai di sebuah restoran yg sepi pengunjung jihyo memiliki perasaan yg tak enak dari tadi apa ini menyangkut dirinya?
Saat mereka masuk hanya ada sebuah keluarga dan seorang laki-laki yg selalu tersenyum padanya jihyo kebingungan
Saat mereka duduk kakak-kakaknya berbicara dengan seorang bapak-bapak dan seorang ibu
Jihyo pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Jungkook
"Emm.. oppa sebenarnya untuk apa kita kesini?" Tanya jihyo ke Jungkook sambil memelankan suaranya
Jungkook pun menyenggol lengan jin dan jin pun menyadarinya langsung berbicara ke bapak tadi dan bapak itu mengatakan
"Emm tujuan kami adalah untuk menjodohkan anak kami dengan kamu jihyo" kata bapak itu
"Annyeonghaseo Park Chanyeol imnida" kata laki-laki yg tersenyum ke jihyo tadi
"AKU TIDAK TERIMA!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's : Park Jihyo
Short StoryBagaimana rasanya hidup dengan ketujuh kakak laki-laki? kebanyakan orang bilang itu menyenangkan. tapi tidak denganku. aku tidak pernah merasakan kasih sayang dari semua kakakku aku hanya dianggap sampah dan selalu diacuhkan. tapi aku tidak pernah b...