Irene Kim

990 142 8
                                    

Senin, 30 Desember 2003—13:26KST

"Teo?!", Irene noona terkejut saat melihat Taehyung dengan telunjuk nya yang terluka banyak sekali darah yang mengalir membuat nya meringis.

"Noona! Hiks, tolong Teo! S-sakit! Hiks", Taehyung terus saja menangis saat Irene mengobati nya, selesai diobati pun Taehyung masih menangis walaupun lebih pelan.

"Kenapa jari Teo bisa berdarah, eoh?", Tanya Irene sambil mengecup jari Taehyung yang terluka. "Tadi Teo ingin membuka susu kaleng dengan alat pembuka nya, hiks, tapi bukan tutup nya yang terbuka malah kulit jari Teo yang terbuka! Huaaa!", Taehyung malah teriak histeris mengingat betapa perih jari nya itu.

Irene menarik Taehyung untuk memeluk nya, "Sudah ya, Teo jangan menangis lagi, kan sudah noona obati, hum?", Jemari nya menghapus air mata Taehyung yang mengalir sambil tersenyum tipis.

Taehyung mengangguk walaupun rasa perih nya masih terasa. "Noona, bantu Teo membuat susu ya?", Pinta Taehyung sambil menarik Irene menuju dapur. Irene hanya bergumam dan segera membuatkan adiknya itu susu sesuai permintaan nya.

"Lain kali kalau perlu bantuan noona panggil saja, dari pada kau terluka seperti ini, paham?" .

"Hum", memajukan bibir nya sedih sambil menganggukan kepala nya mengerti.

Irene memberikan segelas susu itu untuk Taehyung yang langsung diterima dengan senang hati.

"Yoongi tidak datang?", Taehyung menggelengkan kepalanya lalu menyimpan gelas kosong itu di meja makan.

"Yoongi hyung bilang tidak bisa datang ke acara birthday nya Teo, ada urusan katanya, padahal Yoongi masih 12 tahun tapi sok sibuk sekali. Huh! Teo kesal noona!", Melipat tangan didepan dadanya dengan kesal. Yoongi hyung itu tidak datang untuk merayakan ulang tahun Taehyung yang ke 10 tahun ini.

"Teo tidak mau ulang tahun kalau tidak ada Yoongi hyung!" Ucap Taehyung lalu pergi menuju halaman belakang bermain dengan Yeontan.

Irene hanya terkekeh geli melihat adik nya yang sedang kesal itu. Ia langsung mengambil dompet serta mantel nya.

"Teo! Noona keluar dulu sebentar ya!" teriak Irene lalu bergegas keluar rumah. Taehyung sih hanya asik bermain dengan Yeontan tidak perduli dengan teriakan noona nya. Ia kesal.

Irene yang sekarang berusia 18 tahun ini sudah cukup mandiri dan berani untuk mengurus dirinya sendiri beserta adiknya itu, tolong jangan tanyakan keberadaan kedua orang tua nya karena itu sulit dijawab oleh Irene ataupun Teo.

Irene menyusuri trotoar itu dengan riang, tak sabar untuk membeli keperluan untuk ulang tahun adiknya.

Irene sedikit menyipitkan matanya saat melihat seseorang didepannya yang kebetulan ia kenali.

"Yoongi!" Panggil Irene sambil melangkahkan kaki nya mendekat. Yang dipanggil hanya tersenyum yipis sambil melambaikan tangannya.

"Ada apa?" Tanya Yoongi disaat Irene sudah ada di depannya. Irene tersenyum hangat "Kau datang kan nanti malam?" Tanya Irene madih tersenyum.

"iya tentu saja, tak mungkin aku melewatkan hari yang berharga untuk Teo." Ujar Yoongi tersenyum, ia sudah merencanakan sesuatu untuk Taehyung.

Irene menatap Yoongi bingung "Teo bilang kau tidak akan datang", Yoongi terkekeh pelan.

"Aku merencanakan sesuatu untuk Teo, noona" Yoongi tersenyum membuat mata nya menjadi garis tipis yang lurus, menggemaskan.

"Yasudah, noona pergi dulu, noona ingin membeli keperluan untuk nanti malam, bye yoongi! " Pamit Irene sambil melangkahkan kaki nya pergi. Yoongi hanya bergumam lalu melanjutkan aktivitas nya, menyiram tanaman kesayangan ayahnya.

Voment juseyo!
Hehe, malem yaa kalian!

—Ulin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daegu -YoonVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang