Note: percakapan pake huruf miring itu pake b. Inggris ya!
. . .
Seorang wanita berparas cantik itu sedang disibukkan oleh kegiatan memasaknya di dapur, sebenarnya ia baru saja menginjak usia 17 tahun bulan lalu tetapi ia sudah didik untuk menjadi pribadi yang mandiri, seperti melakukan kegiatan dirumah yang biasa orang dewasa lakukan.
Setelah masakannya matang ia lalu menatanya di meja makan dan menyimpankan 2 piring nasi untuk 2 orang.
Setelah selesai Irene langsung menyusuri salah satu kamar yang diketahui milik adik nya—Teo. Membuka pintu itu pelan tetapi setelah nya Irene melirik kasur itu kosong. Kaki jenjang itu lalu melangkah menuju taman belakang menggeser pintu kaca itu pelan.
Irene melihat kearah kanan melihat Teo sedang bermain dengan anjing peliharaan nya, tersenyum tipis melihat kedua mahkluk menggemaskan itu sedang memakan eskrim bersama.
"Teo!" Panggilnya lalu tersenyum saat Teo melihat kearahnya dengan tatapan beo nya, "ayo makan siang"
"baiklah" Teo lalu menutup kotak eskrim itu lalu berdiri dengan memegang kotak eskrim tersebut ditangan kanannya, sedangkan tangan kirinya untuk menggendong Yeontan.
Teo dan Irene duduk berhadapan sambil melahap santapan yang sudah Irene buat. Yeontan juga ikut makan bersama tetapi ia ada di bawah meja makan, tepat nya di bawah kaki Teo yang menggantung karena kaki nya tak sampai.
Teo, Irene dan Yeontan asik menyantap santapannya terkadang Teo melemparkan candaan yang membuat Irene ikut tertawa mendengarnya.
Irene menghentikan suapannya tersebut karena teringat sesuatu. "Tae, apa kau tau beberapa rumah dari sini ada rumah yang kosong?" Teo hanya menganggukkan kepala nya sambil menatap Irene penasaran, "Rumah itu sekarang sudah ada yang menempatinya, mau kau bantu mengiriminya beberapa makanan? —"
"—Sebagai ucapan selamat datang" Ucap nya lalu menghabiskan makanannya segera membawa piring kotor itu lalu menyimpannya di tempat cuci piring, lalu ia mengambil beberapa kotak bekal yang berukuran sedang memasukan beberapa lauk pauk yang tadi ia buat dengan jumalh lebih, Teo hanya memasang muka datar nya sambil terus menghabiskan sisa terakhir makanannya. Lalu membawa piring kotor itu ketempat tadi Irene menyimpan nya juga.
"Kau sudah melihat nya? " Tanya Teo tepat disebelah irene yang sedang memasukan kotak-kotak bekal itu ke sebuah tas jinjing berwarna biru laut. Irene hanya bergumam lalu tersenyum karena kegiatan membungkus makanan itu sudah selesai.
"Bisa tolong kakakmu ini mengantarkannya? Aku harus mencuci seragam untuk besok" Pinta Irene sambil memberikan tas jinjing tersebut, Teo menganggukkan kepala seraya mengambil alih tas itu lalu melangkahkan kaki nya menuju pintu utama.
Irene tersenyum melihatnya dan langsung membereskan meja makan sebelum pergi ke belakang untuk mencuci baju seragam.
Teo membuka pintu lalu mendapati tas jinjing berwarna hitam yang seperti nya isinya ada kotak bekal juga, Teo menyimpan tas yang tadi dibawanya lalu beralih melihat isi nya setelah itu membawa tas itu masuk menuju dapur menyimpannya di meja makan, setelah itu Teo kembali melakukan amanat sang kakak nya.
Teo melangkahkan kaki nya menyusuri trotoar itu sambil bergumam nada sebuah lagu kesukaannya —Tayo si bis kecil berwarna biru.
Setelah sampai dirumah yang ia yakin bahwa itu rumah yang awal nya kosong dan sekarang sudah ada yang menempati nya, Teo melangkahkan kaki nya menuju pintu utama memencet bel yang sedikit tinggi itu. Menunggu sang tuan rumah membukakan pintu untuknya.
Beberapa detik setelah nya pintu itu terbuka menampilkan lelaki dewasa yang mungkin berusia 35. Teo lalu tersenyum serta membungkuk sopan yang dibalas senyum juga oleh sang tuan rumah."Selamat siang paman, nama saya Teo, saya penghuni lama di rumah itu" Tangan nya menunjuk jauh kearah kanan menuju rumah nya yang ikut dilihat oleh tuan rumah itu mengerti.
Tuan itu terkekeh gemas saat mendengar Teo berbicara, bahasa korea yang formal dan logat british yang kental.
"Ada apa Teo datang kemari?" Tanya nya penasaran, Teo mengarahkan tangannya kearah paman didepannya memberikan tas jinjing berisi kotak bekal itu yang langsung diterima oleh paman itu.
"Itu dari kakak ku, katanya ucapan selamat datang—" Tersenyum senang karena ia sudah memberikan kotak bekal itu dengan aman, "—Semoga paman suka" Membungkuk sopan masih dengan senyuman kotak andalannya.
"Ah! Terimakasih, sebelum nya paman juga berbagi kotak bekal dengan para tetangga, apakau sudah menerimanya?" Ucap paman tersebut sambil tersenyum menatap Teo.
"Itu dari paman? Aku sudah menerima nya, terimakasih untuk makanannya" Membungkuk kembali, Paman itu hanya tersenyum.
"Mau masuk dulu?" Tawar paman itu sambil sedikit menggeserkan tubuhnya, tetapi Teo menggeleng pelan "Tidak paman, aku harus segera pulang. Kakak ku pasti menunggu dirumah" Paman itu mengangguk paham.
"Aku permisi paman" Membungkukkan badannya lagi melangkahkan kaki nya menuju rumah, paman itu hanya mengganguk sambil bergumam lalu menutup pintu nya.
Teo bersenandung lagu tadi, lagi. Supaya tidak bosan pikirnya. Sesekali menyapa tetangga nya yang lewat dengan senyuman kotak andalannya.
.
Hayoooo Teo siapa cobaa??? :v
Ini gk bisa post pict, eror mulu :(—Ulin
KAMU SEDANG MEMBACA
Daegu -YoonV
Short Story2 pria yang berasal dari salah satu kota di negara korea selatan, Daegu. warning! bxb top!yoongi sub! tae rate-T