Sepanjang perjalanan pulang lagi lagi lagu disney berkumandang, dibarengi dengan suara kecil dari Gabi yang terus mengikuti setiap liriknya dengan fasih. Mingyu sendiri heran bagaimana Gabi bisa bernyanyi dengan inggris fasih seperti itu, meskipun dia tahu betul jika Gabi memang fasih berbahasa inggris.Seharusnya Mingyu bersyukur Gabi mengajaknya bicara dalam bahasa inggris, karena terkadang Gabi berbicara dalam bahasa Jerman dengan ayahnya yang memang orang Jerman, namun berbicara inggris dengan ibunya. Kini gadis kecil itu harus berusaha berbicara bahasa Korea dengan kakaknya. Benar benar keluarga internasional.
Bermain seharian tentunya menguras tenaga. Perlahan suara Gabi mengecil, hingga akhirnya menghilang. Mingyu menoleh, di kursinya Gabi tertidur pulas dengan bantalan boneka yang baru saja Mingyu belikan untuknya. Senyuman otomatispun kembali mereka di wajah Mingyu.
Sesampainya di rumah, perlahan dan hati-hati Mingyu menggendong Gabi keluar mobil. Dia sama sekali tidak memiliki pengalaman menggendong anak kecil, yang alhasil membuat Gabi langsung terbangun dalam gendongan kaku dari kakaknya itu.
Tapi bukannya merengek karena tidurnya terganggu, gadis kecil itu tersenyum pada Mingyu. Lalu tiba tiba mencium pipi pria itu yang dengan langsung bersemu merah. "Gabi suka jalan jalan dengan oppa" tutur gadis itu tulus.
Ini pertama kalinya Mingyu merasakan jantungnya berdetak hebat gara-gara anak kecil. Bukan, dia sama sekali tidak mengidap penyakit pedofil, tapi entahlah.. Ini rasanya berbeda.
"Danke oppa" lanjut Gabi. Nampaknya otak bilingual Gabi sedikit bertukar tempat disaat mengantuk. Untunglah setidaknya Mingyu tahu apa bahasa Jerman dari terimakasih. Dia tidak terlalu bodoh kan.
"Sama sama" senyum Mingyu. Setelah mendengar itu, Gabi memeluk Mingyu, menyimpan kepala di bahu kakaknya dan kembali tertidur.
Tangan Mingyu dengan otomatis membelai rambut lembut Gabi. Merasakan tiap helainya, berusaha mengingat, bagaimana rasanya dibelai seperti itu disaat tertidur.
Dengan hati hati Mingyu masuk kedalam rumah, dan langsung membawa Gabi ke kamarnya. Cat pink pastel dan putih menghiasi kamar bak putri itu. Perlahan, Mingyu membaringkan Gabi di atas kasur empuknya.
Gadis kecil itu memeluk erat boneka barunya, tertidur bagaikan malaikat kecil yang tak berdosa. Ya, gabi memang sama sekali tidak berdosa, tak ada gunanya ia ikut membenci gabi. Yang berdosa bukan gadis itu, melainkan orang tuanya.
^-^
Waktu yang telah mereka tunggu tunggu akhirnya datang. Semalaman mereka mengakui tidak bisa tertidur pulas karena gugup akhirnya liburan yang telah mereka nantikan tiba juga. Semua keperluan sudah terkemas di dalan koper, sehingga di pagi hari mereka hanya perlu bersiap dan pergi ke bandara.
Orang yang pertama berdiri disana dengan gembira adalah Ong dan Wendy. Tentunya mereka pergi bersama, untuk apa mempunyai sahabat yang rumahnya tepat di samping rumah jika tidak digunakan bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Clique ✓
FanficJust like a small gank, that trust, lean, and love each other. Bestfriends never lie Bestfriends never leave Bestfriends never change Bestfriends do the same shit together