4. Haechan!

164 41 34
                                    

Ini rahasia, tapi Haechan bisa membaca fikiran seseorang. Orang-orang menyebutnya, mind reading. Kekuatan ini merupakan salah satu power temurun dari clan sunflowers sendiri. Tidak banyak orang tau. Karna sunflower merupakan klan minoritas dan kecil. Padahal kekuatan mind reading merupakan kekuatan langkah ke 3 yang paling susah dicari.

Jangan terlalu terkejut. Bahkan, Haechan mengakui, mungkin Academy ini pun akan terkejut jika tau Haechan memiliki 2 kekuatan langkah. Weather dan mind reading.

Saat dikantin tadi, Haechan sempat membaca pikiran seorang anak dengan kode 10, jika buku bernama "simon say" didalamnya terdapat alasan, mengapa ada anak-anak yang dipilih secara unik tanpa tes untuk memasuki Academy Neo City ini.

Yaitu Haechan dan anak-anak lain yang tadi dikumpulkan di aula.

Oke, Haechan sangat penasaran dengan hal itu, karena dia terheran heran kenapa dirinya yang sangat biasa saja ini bisa terpilih ke dalam jajaran murid unik yang disebutkan oleh Airin tadi.

"Ngapain kita kesini sih chan?! Nanti ketahuan pihak sekolah, nama kita bisa diblacklist." Renjun memperhatikan sekitarnya dengan bulu kuduk berdiri. Hawanya sangat tidak mengenakkan.

Mereka sekarang tepat berdiri didepan daerah neozone, yang salah satunya terletak di belakang Academy neocity.

Haechan memperhatikan penghalang merah seperti laser yang mengelilingi hutan lebat itu dari sudut ke sudut. "Gak akan. Murid yang terpilih secara unik, gak bakalan bisa dikeluarkan semudah itu."

Injun beringsut mundur, saat hawa mengerikan terasa menguar dari area terlarang hutan neozone.

Renjun menarik Haechan untuk pergi, "Ayo pergi. Disini seram." Lirihnya teringat pada buku yang sempat dibacanya tadi.

"Aku penasaran njun." Imbuh Haechan menelisik dengan tatapannya ke arah dalam hutan.

"Jangan penasaran-penasaran deh. Nanti kita yang celaka." Kesal Renjun. Renjun takut nanti terjadi apa-apa.

Haechan menoleh pada Renjun, "Njun. Nanti kalo ada orang atau gimana-gimana, kamu ilangin diri kamu ya." Perintahnya.

Power Renjun adalah Invisible. Untuk saat ini, dengan level terendah, dia baru bisa mengilangkan dirinya sendiri.

"Ih gamau. Jangan aneh-aneh deh."
Renjun berkata sewot.

Haechan berdecak. "Udah kamu ikutin aja apa kata aku. Kalau ada apa-apa. Kamu ilangin diri." Tandas Haechan seperti tak mau berdebat.

"Terus kamu gimana?! Jangan ngada-ngada deh kamu." Renjun mendengus. Haechan itu keras kepala. Susah kalo dibilangin. Makanya waktu dikampung, kepala desa berulang kali ngomelin dia. Karna emang susah dibilangin. Orangnya ngenyel.

"SIAPA DISANA?!"

Baru juga dibilangin, udah nongol aja.

Renjun dan Haechan saling menatap terkejut.

"Itu penjaga sekolah." Haechan berkata pelan.

Penjaga sekolah disini disebut, Sicherheit. Anak-anak memanggilnya Sicher.

Renjun meneguk ludahnya dengan susah payah. Dia menatap Haechan dengan tatapan, "tuh, kan. Kamu!"

"Njun! Hilangin diri kamu cepat." Peringat Haechan pelan pada Renjun.

Renjun panik.

Ia ragu, sangat.

Namun melihat tatapan Haechan, ia menyerah. Sesuai arahan Haechan, ia menggunakan kekuatannya.

Haechan, yang melihat Sicher mendekat, sontak melangkah, melewati garis pembatas, dan berlari ke dalam hutan neozone. Suara gemerisiknya sedikit terdengar. Pembatas yang berpendar mengelilingi Neozone itu terlihat sedikit menguarkan cahaya kemerahan.

Renjun memekik tertahan. "HAECHAN!" Batinnya berteriak. Hampir saja kehilangan fokus dan membuat dirinya tampak.

Renjun berusaha menahan suaranya.

Sicher terlihat mengerutkan keningnya. Renjun menahan nafas, sambil membekap mulutnya sendiri dengan tangan.

Renjun deg-degan.

Sicher yang berpakaian serba hitam itu mengedikkan bahu. Lalu berbalik, seakan tidak ada apa-apa.

Renjun yang melihat Sicher menjauh, menarik nafas sebanyak-banyaknya.

Haechan, benar-benar gila. Fikir Renjun.

Benar-benar gila dengan menyembunyikan dirinya ke arah area terlarang itu.

Gila.

BENAR-BENAR GILA.

Renjun tak habis fikir.

Renjun ingin berteriak meneriaki nama Haechan. Namun ia yakin, jika berbuat begitu, ia akan tertangkap oleh Sicher dan sangat memungkinkan jika namanya dan Haechan akan diblacklist dari daftar Academy.

Renjun menatap cemas ke arah hutan lebat itu. Ia mondar mandir disana.

Renjun menggigit bibit dalamnya sambil memukul kecil kepalanya. "Ayo njun! Cari solusi."

Boleh gak, Renjun menangis sekarang?

Renjun ingin menangis rasanya.

Waktu bergulir. Renjun sudah mondar-mandir di tempat yang sama selama 30 menit.

Renjun menatap hutan lebat itu.  Haechan tak kunjung kembali.

Otaknya mulai berspekulasi yang tidak-tidak. Renjun mohon, supaya Haechan kembali dengan selamat.

Renjun membasahi bibirnya yang kering. Ia menelan ludah.

Ini benar-benar hal yang gila jika Haechan tak kunjung kembali.

BENAR-BENAR GILA.
__

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Neo City| 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang