1. Academy Neo City

284 64 28
                                    

Academy Neo city,

Academy tersohor yang terletak di pusat kota, Neo city.

Kota besar yang maju dan makmur yang menjadi  pusat dari segala kegiatan makhluk hidup di lingkup ini.

Neo City atau biasa disebut Istana cahaya karena seisi istana dikelilingi oleh lampu diamond yang sangat indah saat siang maupun malam hari.

Terdapat 4 Istana besar yang menjadi penyokong negeri ini, dan salah satunya termasuk Neo city.

Arkenia, Velera dan Asvastha, 3 Istana besar lainnya yang berada di timur, selatan, dan utara, bahkan mengakui jika Neo City turut andil yang besar dalam memakmurkan negeri ini.

Clan dari berbagai daerah berdatangan untuk mencari pengalaman dan pekerjaan di tempat ini.

Academy Neo City,

Sekolah pilihan yang hanya orang pilihan saja yang diterima. Sekolah yang hanya bisa dimasuki oleh seseorang yang punya kekuatan suci dan murni.

Seluruh newbie dari setiap penjuru kota, datang mengundi kesempatan untuk memasuki sekolah bertitle tersohor ini.

Tak terkecuali Hafzil Exma Chandra, ditempat asalnya sering dipanggil Haechan.

Berasal dari Clan Sunflo, clan minoritas yang terletak diujung kota dan tak banyak orang tau.

"Apa yang salah sih, sama bunga matahari?" Rutuk Haechan memangku map ditangannya kesal. Rasanya dia ingin melototi orang-orang lalu lalang yang daritadi menatapnya aneh.

Memang, gambar bunga matahari di bawah mata sebelah kanannya sangat menarik perhatian. Memang.

Bagus. Kenapa coba tanda lahir punyaku diletakkan di wajah? Padahal Dipantat ada ruang bebas, di perut masih banyak tempat. Malah dipipi.

Tanda lahir bisa di letakkan di bagian tubuh mana saja saat anak dari sebuah clan lahir. Gambar tanda lahir akan mengikuti clan yang dipakai dari kedua orang tua.

Kata mama Haechan, tanda lahirrnya sengaja diletakkan dipipi Haechan agar mudah membedakan anaknya diantara anak yang lain. Karna kata mama, wajah Haechan tuh desa banget. Hampir sama, sama anak yang lain. Jadi susah ngebedainnya.

"Kalo masih kecil pasti bakalan imut tanda lahirnya disini, udah besar begini? Beneran gak bagus," rutuk Haechan sekali lagi, "Ini Renjun 2 menit lagi gak sampe, fix aku tinggalin," Ia melirik jam nya sedetik sekali dengan kaki menghentak kecil lantai tak sabaran.

"Bener-bener Renjun sam--"

"CHANNN--"

Haechan menengok cepat ke belakang. Diujung sana, Terlihat sosok Renjun yang kecil memakai kacamata diantara kerumunan, tengah berlari sambil memegang sebuah map dengan tas besar di belakang punggungnya.

"Lama banget kamu tuh Njun. Gak tau apa berdiri disini sangat menekan batin?! " Omel Haechan diakhiri dengusan.

Renjun menunduk memegang kedua lututnya. Ia menyusuaikan nafas sambil menyeka keringat. Ia mendongak, "Ya maaf Chan. Saya tadi bantuin nenek-nenek nyebrang jalan dulu. Kasihan." Renjun mengambil air dalam tasnya, lalu meneguk cepat.

Haechan geleng kepala tak percaya, "Kamu tuh udah berapa kali aku bilangin, jangan terlalu baik disini Njun. Kita udah bukan di desa lagi. Ingat kata babah, Disini banyak orang jahat yang bahkan kita gak tau gimana mereka. Jangan percaya orang lain sembarangan. Kamu apa tidak takut, badan kamu kecil Njun, menangis mama mu kalo sampe anak satu-satunya diculik." Haechan menasehati panjang lebar.

Neo City| 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang