17 - Cewek itu

1.6K 108 1
                                    

Baru di perhatikan dengan diberi sebungkus roti dan sekotak susu saja sudah membuat Lili baper berhari-hari. Buktinya, sudah tiga hari sejak hal itu terjadi Lili masih senyam-senyum sendiri ketika mengingatnya. Sama seperti sekarang, ia sedang duduk di bangku panjang yang ada di depan kelasnya sembari tersenyum mengingat hal itu.

"Woy!"

Lili tersentak saat seseorang mengangetkan dirinya. Ia menoleh setelah mengumpatkan beberapa kata pada si pelaku yang menjahilinya.

"Mingyu?"

Lili sedikit heran. Ia pikir Ica-lah pelakunya karena beberapa menit lalu Ica izin masuk kekelas untuk mengambil earphone sebentar.

Mingyu terkekeh dan mengambil tempat untuk duduk di samping Lili. Mereka duduk bersebelahan dengan jarak yang tidak dekat. Mingyu sadar kalau cewek di sampingnya ini milik orang lain. Jadilah ia hanya ingin menjaga agar tidak ada salah paham.

"Sendirian aja lo kaya kiper," ledek Mingyu yang dihadiahi tatapan nyalang oleh Lili.

"Enak aja kaya kiper. Gue sama Ica kali, dia masuk kekelas bentar lagi juga keluar."

Mingyu mengangguk mendengar penjelasan Lili. Lantas ia mengalihkan pandangannya pada kumpulan siswa di lapangan yang sedang bermain.

"Lo mau ngapain emang kesini?"

"Mmm?" Dehem mingyu. "Ga ada sih, mau ketemu lo doang."

Lili terkekeh mendengar jawaban cowok itu. "Mau ngapain ketemu gue? Perasaan gue ga ada ngutang."

Kini Mingyu yang tertawa mendengar perkataan cewek disampingnya.

"Kepo lo ah," pekik Mingyu lantas beranjak dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan Lili begitu saja.

Lili terheran-heran melihat tingkah temannya itu. Ia menggeleng kecil menatap punggung Mingyu yang pergi menjauh.

"Sakit tu bocah."

▪️▪️▪️

Tidak terasa hari begitu cepat berlalu. Dan malam minggu ini seperti biasa Lili akan menghabiskan waktunya di rumah. Ya tau sendirilah kenapa. Namun, yang berbeda kali ini adalah ia akan movie maraton dengan Ica. Karena cewek itu sedang tidak ada janji dengan pacarnya malam ini. Yeay!

Lili sudah menyiapkan full baterai laptop dan speaker untuk mendukung suara film agar lebih seru. Tak lupa selimut dan bantal guling untuk menahan kepala mereka.

Ica dan Lili sudah sedia berbaring di ranjang Lili dengan laptop di hadapan mereka agar nyaman saat menonton.

"Li, kayanya ada yang kurang deh," ujar Ica sesaat ketika Lili ingin mem-play filmnya.

Alis Lili bertaut dan matanya memicing. " Apaan yang kurang?" Tanya Lili yang penasaran karena ia sedikit merasakan hal yang sama.

"Cemilan Li! Masa ga ada cemilan!" Pekik Ica seraya menjentikkan jarinya beberapa kali.

"Oh iya Ca! Gue lupa!"

Lili segera memakai jaketnya dan hendak beranjak.

"Gue beli bentar. Gabisa ni kalo gaada cemilan. Ga afdol!"

Baru saja Lili akan membuka pintu kamarnya, Ica berteriak,

"Eh eh! Gue temenin!" Ujarnya.

Lili menggeleng cepat. " Ga usah, gue aja biar cepet. Gue auto ngebut nih."

Setelahnya Lili secepat kilat pergi dengan menaiki motor matic ibunya menuju minimarket terdekat.

Di minimarket Lili mengambil beberapa makanan ringan dan sebotol besar minuman bersoda. Ia kemudian menuju rak mi instan berinisiatif kalau kalau mereka laper tengah malam.

Namun tak di sangka ia melihat sosok yang tampak tak asing di matanya. Cewek itu, ia ingat betul. Dia cewek yang jalan dengan Jungkook waktu itu! Kenapa bisa ada disni?!

[Tamat] Bucin | Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang