25 - Kejelasan

1.6K 117 1
                                    

Untuk yang kedua kaliny Jungkook mencoba memperjelas semuanya pada Lili. Kini cowok itu mengajak Lili ke suatu Donuts and coffe shop untuk menunggu Zizi.

Lili sudah duduk dengan minuman kesukaannya. Jungkook hanya mengatakan kalau ia mengundang seseorang untuk bergabung dan respon Lili hanya mengangguk mengiyakan tanpa tahu siapa orang itu.

Tak berapa lama kemudian, cewek dengan celana jeans, hoodie kuning dan topi hitam masuk kedalam dan melambai pada Jungkook.

"Cewek itu?! Jadi Jungkook ngajakin cewek itu?!" -Lili

Lili merasa kecewa.

Sosok yang tadi menyapa dari ambang pintu itu lantas berjalan mendekat dan langsung duduk di sebelah Jungkook dengan santainya.

"Sorry sorry tadi gue disuruh nyokap ke warung, lo tau kan gue ga bisa nolak," ujar si cewek tanpa basa-basi apa pun.

Bentar bentar.

Nyokap katanya?!

Lili semakin badmood mengetahui Jungkook sudah sedekat itu dengan cewek ini hingga ia dengan santai menceritakan soal keluarganya.

"Yaudah gapapa. Sekarang tuntasin tugas lo," balas Jungkook membuat Lili kebingungan.

Tugas apaan coba?!

Zizi mengalihkan pandangannya pada Lili. Raut wajah Lili sudah seperti siap untuk baku hantam. Di tatapnya Zizi yang tersenyum ramah.

"Hai Lili," sapa cewek itu masih dengan senyumanya.

Lili hanya bergeming.

"Gue Zizi, sepupunya Jungkook. Hehe."

Zizi mengulurkan tangannya untuk berjabat.

"EH?!"

Kaget

Lili kaget bukan main.

Ia hanya bisa melongo mendengar perkataan cewek yang ada di hadapannya. Tangannya tanpa sadar membalas uluran tanga Zizi dan menggenggamnya erat. Pikiran Lili campur aduk, bingung, senang, merasa bersalah, dan masih banyak lagi. Ia melepas jabat tangannya kemudian, masih dengan muka bingung.

"Ja-jadi, lo," ia menujuk cewek itu, kemudian ia mengarahkan jarinya pada Jungkook. "Sepupu Jungkook?"

Zizi mengangguk.

Lili mencelos.

"Gue minta maaf ya soal kalian putus," ujar Zizi mengingat kembali kejadian waktu itu.

Lili menggeleng cepat masih dengan muka cengo.

"Gak gak. Itu bukan salah lo."

Lili yang sedari tadi lesu karena Jungkook mengajak cewek ini untuk bergabung pun menjadi lebih bergairah. Choco forest favorit Lili yang sedari tadi ia anggurin kini di minumnya dengan rakus. Tiba-tiba saja Lili merasa haus.

"Sumpah. Gue jadi gak enak. Sorry ya, Zi." Lili tampak menyesali kebodohannya dulu.

"Gapapa. Bukan salah lo. Kalo gue jadi lo pasti bakal salah paham juga." Balas cewek itu santai.

Jungkook tersenyum senang melihat interaksi mereka, mulai sekarang tidak ada lagi salah paham antara ia dan Lili.

"Oiya, lo kalo kepo soal Jungkook bisa tanya aja ke gue. Gue tau semua hal hal memalukan yang dia lakuin."

Jungkook melotot menatap Zizi mengancam untuk tidak melakukan itu. Lili hanya terkekeh melihat reaksi pacarnya.

"Seriusan?" Lili bersemangat.

"Iya." Jawab ceweknitu sembari terkekeh.

Tanpa aba-aba Lili langsung meraih handphone-nya yang tergeletak di atas meja dan menyodorkannya pada Zizi.

"Kalo gitu gue minta id line lo dong. Hehe."

Zizi terkekeh dan berniat mengambil benda itu dari Lili.

"Eits." Jungkook mengambil lebih dulu. "Ngegosip itu dosa," ujar cowok itu mengingatkan.

"Gapapa dong. Kalo yang di gosipin itu kamu." Lili terkekeh berbarengan dengan Zizi yang ikut-ikutan.

"Iya iya. Ntar kita gosipin sampe telinganya panas, HAHAHA," Zizi terbahak.

"Iya bener tuh!" Lili mennyetujui.

Jungkook memasang muka berpura-pura marah lantas mengacak puncak kepala Lili yang masih tertawa.

"Kamu ya."

[Tamat] Bucin | Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang