Taehyung POV
Setelah mobilku berhenti didepan rumah jimin, dia berlari dengan sangat cepat kedalam rumahnya. Sebegitu takutnyakah jimin padaku?
Atau dia sedang berusaha menyembunyikan sesuatu dariku? Jika aku berusaha untuk dekat dengannya, aku harus tahu seperti apa dia dan kehidupan pribadinya, ya kan?
Pada akhirnya, aku memutuskan untuk memarkirkan mobilku beberapa blok dari sana, dan berlari kembali ke rumah jimin. Aku berjongkok dibawah salah satu jendela rumah, mengintip kedalam, sehingga bisa kulihat jimin dan seorang wanita yang berusia sekitar tiga puluh tahunan lebih. Apakah dia adalah ibunya jimin? Dia terlihat sangat muda.
Wanita itu sedang berteriak pada jimin. Tapi kenapa? Apa karena aku pergi membawanya berbelanja hari ini? Tiba-tiba aku merasa bersalah.
Wanita itu kemudian menampar pipi jimin, membuatku geram. Tapi yang membuat darahku terasa sangat mendidih adalah bagaimana jimin yang terlihat terbiasa diperlakukan begitu. Jimin bersikap seolah-olah itu sudah menjadi makanannya sehari-sehari.
Dia bahkan tidak memberikan perlawanan apapun.
"Kau bedebah kecil tidak berguna!"
Wanita itu memekik sambil kembali menampar jimin. Tapi kenapa jimin malah diam saja?
"Aku minta maaf, bu,"
Kata jimin, lemah. Sebuah keajaiban karena aku bisa mendengar suaranya yang luar biasa kecil.
"Aku bukan ibumu! Ibumu adalah si pelacur kotor itu! Dan sekarang dia sudah mati!"
Apa yang salah dengan keluarga ini? Kupikir ini adalah bagian yang terburuk. Sehingga aku menyimpulkan bahwa ibu kandungnya jimin sudah tidak ada, dan ibunya jimin yang sebenarnya ternyata adalah seorang perusak rumah tangga sehingga wanita itu mengatakan kalau ibunya jimin adalah 'pelacur', lalu jimin yang kemudian disiksa oleh ibu tirinya karena kesalahan yang diperbuat oleh ibu kandungnya. Kupikir seperti itu, tapi apa yang kusimpulkan ini benar?
Aku berbalik, hendak pergi meninggalkan rumah jimin, tapi kemudian kudengar pecahan kaca didalam rumah. Aku kembali melihat ke jendela, memastikan aku tidak ketahuan, ketika melihat jimin yang memegangi kepalanya sambil menahan tangis.
"Sekarang bereskan kekacauan ini, dasar kau pelacur kecil."
Suruh wanita itu, sebelum pergi meninggalkan jimin yang mulai menangis tersedu-sedu. Aku tidak tahu kenapa, tapi jiwa dan ragaku seolah tercabik-cabik melihat jimin yang menderita.
Jimin berhenti memegangi kepalanya, dia mencoba mengumpulkan pecahan beling di lantai. Aku bisa melihat kepalanya yang berdarah. Lalu aku mencari sudut terbaik untuk memastikan benda apa yang sudah menghantam kepalanya. Ternyata itu adalah botol bir. Wanita itu! Wanita jahat itu dengan teganya melemparkan botol bir ke kepala jimin.
"Aku akan membunuhnya."
Kataku, lirih.
Kemudian aku terkejut dengan perkataanku sendiri. Apa yang salah denganku? Aku tidak punya hubungan apapun dengan jimin, tapi kenapa aku bisa semarah ini?
Tapi melihat jimin yang menuruti ibu tirinya, aku menjadi sangat kasihan padanya.
Apa-apaan ini? Kenapa aku malah jadi peduli padanya? Aku bersumpah, aku tidak ada perasaan apapun pada jimin. Aku hanya tidak bisa mengendalikan pikiranku yang terus tertuju padanya.
Jimin butuh bantuan. Itu terlihat jelas sekali. Dia benar-benar butuh seseorang untuk membantunya.
Kurasa aku harus menjadi orang yang dia butuhkan itu.
*****************************************
Ternyata libur itu ena :)
Walupun cuma di kasur dan sesekali disuruh2 ma kaka ma ummi.
Tapi ena aja gitu lho :')
*****************************************
KAMU SEDANG MEMBACA
[WIP] Yang Hilang
FanfictionTentang jimin yang suatu hari menghilang bersama taehyung. Cr: @ArmyxBlackjack (Dead Girl Walking) Note: the trans project here included some modification due to cross culture understanding.