Keesokan harinya,mereka beraktivitas seperti biasanya termasuk berangkat sekolah. Kini tiga perempuan yang selalu bersama itu tengah duduk manis dikantin sambil menyantap makanannya.
"Kemarin pada dijemput?" tanya Syakila memecah keheningan.
"Enggak" jawab kedua sahabatnya dengan kompak.
"Terus gimana pulangnya?" tanyanya lagi."Dianterin"
"Sempak ehh kompak mulu dah,terus sama siapa?"
"Eh kil sempak sempak aja,lo kan pakenya cangcut" yang ditanya malah mengalihkan pembicaraan."Berisik deh lo ra,gue balik sama Rafael si kunyuk ini balik sama Raja" jawab Belia yang asik dengan batagornya.
"Masa sih?!" kaget Syakila.
Sedangkan sahabatnya malah mengangguk-anggukkan kepalanya malas,itulah yang tidak disukai Syakila mereka hanya membalas dengan gerakan kepala,tapi Syakila mengurungkan niatnya untuk protes.
Karena Syakila tahu bahwa sahabatnya sedang tidak membahas musuhnya.
Tapi tetap saja,Syakila ya Syakila akan protes jika sesuatu hal yang tidak disukai terjadi maka dia akan protes. Dan akhirnya Syakila tidak jadi mengurungkannya,dia justru meluapkannya pada sahabatnya itu.
"Heh kalo ditanya itu ya dijawab jangan cuma ngangguk doang!! Kalian masih ada mulut kan?" geram Syakila.
"Masih elah,lo repot banget tau gak,omongan lo lebih pedes dari batagor gua" jawab Azzura.
Itulah yang mereka lakukan setiap harinya,memang sering bertengkar karena hal sepele,tapi percayalah bahwa mereka saling menyayangi satu sama lain.
"Ehh iya kil,katanya dikelas lo ada murid baru tau,terus katanya ganteng lagi,kalo bener ganteng buat gua ya" kata Azzura selaku tukang gosip dan lebih tau banyak tentang hal-hal di sekolah.
"Bodo amat" ucap Syakila angkuh.
Azzura terbilang aktif,dia tahu tentang info terbaru sekolah,dia memang seperti reporter yang ingin tahu semua tentang narasumbernya.
Azzura sudah biasa dengan Syakila yang tidak peduli dengan urusan laki-laki.
Setelah bel masuk berbunyi,mereka hanya menyumpahi bel tersebut yang memang tidak berdosa. Karena hal yang menyebalkan bagi mereka adalah Bel masuk berbunyi pada saat mereka sedang makan.
"Benci gue sama bel sekolah,pengen dah gue palu tu bel!" cerocos Azzura.
"Palu aja sono kalo berani" saut seseorang yang tak jauh dari tempat Azzura dkk duduk.
"Lu lagi lu lagi! Bosen gue liat muka lo yang kuno,gak limited edition banget deh" kesal Azzura sambil menyinggung Raja.
"Lah lu muka kek pantat panci" balas Raja.Ya orang itu memang Raja lebih tepatnya musuh besar dari Azzura.
"Balik kekelas sana,berisik aja!!" ketus Syakila sambil berlalu.
"Sombong amad" jawab Rey yang tidak digubris oleh Syakila,karena menurutnya,membalah ucapan Aldo itu akan membuang-buang waktu,sama sekali tidak penting.
Perdebatan antara Azzura dan Raja masih berlanjut.
Jika kalian bertanya tentang Belia?dia sudah berlalu sejak tadi.
"HEH KALIAN KALIAN KENAPA BELUM MASUK,KALIAN TIDAK DENGAR BEL MASUK SUDAH BERBUNYI?!" teriak pak Bejo.
"Ehh,,,iya bapak ganteng ini Zura imutnya mau ke kelas paipai bapak ganteng muachh" jawab Azzura sambil berlari menuju kelas dan memberi kiss bye untuk pak Bejo.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Time [HIATUS]
Teen Fiction"Sekarang benci gak tau deh besok apa" Raja adalah laki-laki tampan yang dianugrahi oleh Tuhan dan diberikan kepandaian yang luar biasa itu mempunyai kepribadian yang berubah-ubah,terkadang ia dingin dan cuek tapi juga bisa hangat dan membuat siapa...