"Ini beneran? Rafa harus ke sekolah naik vespa?ckck" ujapnya tak terima. Pria itu adalah Rafa, lebih jelasnya Rafathar Aditya Nugroho.
Wanita dengan usia hampir berkepala enam itu mengangguk tanpa ragu. Lalu menyeruput teh hangat buatannya sedikit demi sedikit.
"YA TUHAN? NASIB RAFA GINI AMAT" erangnya frustasi.
"Atau enggak pake kendaraan sama sekali?"wanita itu mengancam.
Hufftt
"Iyaiya, kalo gitu Rafa berangkat dlu." ujarny pasrah. Setelah itu ia mencium tangan Omanya sebelum benar-benar berangkat ke sekolah barunya.
"Rafa udah tau dimana letak sekolahannya kan?"
"Udah ko"
"Yaudah, sana berangkat, nanti cucu oma telat, kan gak lucu"ujar oma mengingatkan, lalu mengacak rambut cucunya karna gemas.
"Iya dah iya, bye omanya Rafa"
"Iya, hati-hati ya?"
"SIAAPP!! IBU NEGARA" jawab Rafa sambil memperagakan sikap hormat bendera. Setelah itu, Rafa segera menggunakan helmnya sebelum menjalankan vespa peninggalan kakeknya.
Sedangkan wanita dengan usia hampir menginjak kepala enam itu geleng-geleng kepala melihat tingkah cucunya.
🌴
Kringggg kringgg
Suara alarm berbunyi nyaring memenuhi ruang dengan cat serba biru. Bahkan jam sudah menunjukkan hampir mendekati pukul tujuh. Tapi sang empunya kamar sama sekali enggan untuk beranjak. Seolah merasa tidak terusik dengan suara alarm yang memekakkan telinga. Ia malah semakin merapatkan selimutnya. Lalu menutup wajahnya dengan bantal yamg tadinya berada dalam pelukkannya.
Gadis itu merasa lega karna suara alarm akhirnya berhenti juga. Jadi? Sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa mengganggu tidurnya bukan?
Ting ting
Tapi tidak lama, ponselnya berbunyi. Menandakan jika ada panggilan masuk. Tapi tetap saja, gadis itu merasa enggan untuk sekedar bangun lalu mengangkat teleponnya.
Ting ting ting
(seenggaknya bunyinya gitu lah😂)Ponselnya tetap saja bunyi. Seolah si penelpon sama sekali tidak akan menghentikan aksinya untuk membangunkan gadis yamg masih betah berada di ranjang.
"Sialan!! Siapa sih yang pagi-pagi udah seenak jidat ganggu tidur gue?!" decaknya.
Kemudin gadis itu mengambil hanphonenya, dan mengangkat teleponnya tanpa melihat siapa yg menelepon.
"OSHAAAA!!!."
"Astagfirulloh" Osha dengan refleks mengelus dadanya karna kaget. Bagaimana tidak kaget?si penelepon diseberang sana berteriak seperti habis menang undian lotre. Apa dia tidak sadar? Jika suaranya itu sudah melebihi suara toa masjid?.Benar-benar, dasar teman laknat!!
"Gendang telinga gue pecah goblok!!" gadis itu memaki tak terima.
"Hehehe" orang diseberamg sana malah terkekeh.
"Tolol lo, nelpon pagi-pagi gini, dasar ga jelas, gue matiin nih!?." ucapnya jengah.
"Eittt, jangan mbakk!! Ini princes mau nyampein berita panas, hihi" jawab orang diseberang sana dengan kikikkan di akhir ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Destiny
Teen Fiction"Lu tau takdir?" laki-lali itu bertanya sambil melirik gadis cantik disampimgnya. "Tau lah!" gadis itu menjawab dengan nada ketus. Mendengar itu, laki-laki tadi hanya mengangguk. "Mungkin sekarang cuma gue yang sayang sama lo, cuma gue yang cinta sa...