menyebalkan!

20 0 0
                                    

Osha memilih duduk di pinggir lapangan indoor dengan minuman  dingin ditangannya.
Ia harap, kali ini pemberiannya akan di terima Alex dengan binar senang. Membayangkan itu saja sudah membuatnya senyum-senyum tak jelas.

"Ka Alex mau nerima minuman ini gak ya?" batinnya bertanya.

Sedangkan orang yang ditunggu sedang asik menggiring bola orange menuju ring. Menurut Osha,ketampanan Alex terlihat bertambah berkali lipat saat dalam keadaan mandi keringat seperti itu. Rasanya Osha  ingin sekali mengarungi dan mengurung pangeran kesayangannya itu agar tidak ada yg bisa melihat wajah menenangkan itu selain dirinya.

"Pengin meluk dia." ujarnya dalam hati, ia menggigit bibir bawahnya agar ia tidak segera memekik saat melihat Alex yg baru saja memasukkan bola orange itu dengan mulus. Peluh yang membasahi wajahnya membuat Alex terlihat semakin sexy. Siapapun yang melihat ini, pasti akan histeris.

"Anjirr, gantengnya na'udubillah, sumpah demi sempak miper yang di colong lucinta, pengin ngarunginn, eh_?"lagi-lagi batinnya menjerit kegirangan.

"Buat gue ya? Thaks"

Tiba-tiba dari arah belakangnya muncul makhluk yg dengan kurang ajarnya mengambil minuman milik Alex tanpa dosa.

"ANJIR!! ITU BUKAN BUAT LO YA, ANJIRR!!" Osha memaki dan menyumpah serapahi Rafa yg dengan santainya mengambil minuman milik Alex.

Sedangkan orang itu hanya memamerkan deretan giginya yg putih. Ia menggaruk kepalanya yg sama sekali tak gatal, setelah itu mengedipkan sebelah matanya genit. Osha yg melihat itu jelas merasa risih. Ia memutar bola matanya malas.

"Apa-apaan sih? Itu bukan buat lo bngsat!!"Osha terus memaki

"Ga boleh gitu sama calon pacar" Rafa menjawab seraya menampilkan senyum andalannya, berharap gadis di depannya langsung terpesona dengan ketampanannya. Dan Osha yg melihat itu malah ingin segera menelan Rafa hidup-hidup.

"NAJIS!!BNGSAT!!  LU SIAPA SIH? PERASAAN GANGGU GW TERUS, SKSD BNGET HUH!!? SANA BALIK KE TEMPAT LU, HUSHUSH!!.."jawab Osha dengan nada tak santai, lalu mendorong Rafa agar segera pergi menjauh darinya.

Sedang anak kelas 12MIPA2 yang kebetulan sedang bermain basket itu memerhatikan mereka dengan bingung.

"Ga boleh galak-galak sama calo_"

"CALON APA? CALON BABU?GW GA BUTUH BABU! MNDING SANA PERGI HUSH HUSH.!! GUE ENEK LIAT MUKA LU YG BELAGU, GNTENG ENGGAK, SOK GANTENG IYA, NAJIS!!" Osha berteriak frustasi, pak Robani yg kebetulan sedang mengajar disitu menggeleng takjub.

Apa benar jika gadis itu adalah muridnya?
Kenapa dia tidak ada kapok2nya membuat keributan disini?
Padahal ia tidak pernah hiatus memberi hukuman pada gadis itu.

Guru itu memijit pelipisnya kepalanya mendadak berdenyut ngilu.

"Bukan babu by, tapi calon imam" ujar Rafa sambil mengedipkan matanya genit.

"NAJIS!! DASAR SETRES, SINTING, SANA JAUH-JAUH GW GAK SUD_"

Makian Osha yg tidak bisa dibilang lirih itu jelas mengundang perhatian murid 12MIPA2  yg sedang praktek basket untuk mendekat.

"OSHAA!!" Pak Robani memotong ucapan Osha yg seperti tidak ada ujungnya. Habis sudah kesabaran Pak Robani, ia benar-benar sudah tidak tahan lagi melihat  drama yang muridnya buat. Apalagi murid yg sedang diampuhnya sudah tidak ada lagi yg mendengarkannya. Mereka malah lebih memilih menyimak perdebatan Osha dan Rafa yg menurut mereka lebih menarik dibanding pembelajarannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

End DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang