1. Pingsan

51 10 2
                                    

"Ayok Fie! Lama bat dah!!" teriak seseorang dari seberang jalan sana.

"Sabar elah oncom! Dikira gue punya sayap!" Teriak Difie menyahuti temannya itu. Aya.

Akhirnya mereka hanya saling teriak meneriaki ditengah hutan yang terbelah jalan satu jalur itu.

Baju coklat muda dan celana coklat tua yang mereka pakai, penuh dengan tanah. Rumputpun setia menyelip disepatunya.

Ya, SMA Tadika Mesra sedang melakukan kemping di bukit, ditengah hutan. Hanya saja guru tidak mengizinkan siswa untuk memakai pakaian bebas, untuk mempermudah tim mencari anggota saat keadaan-keadaan yang tidak diinginkan terjadi.

Hutan yang sangat gelap, tidak ada penerangan sama sekali, kecuali dengan senter yang mereka bawa. Mereka berdua, menjadi satu kelompok yang perkelompoknya hanya terdapat 2 siswa yang sudah diberi tugas tertentu.

"Hiiih sini Difie, kita harus cepet. Gaboleh keduluan yang lain!" Aya menjemput Difie disebrang jalan dan menarik lengannya agar jalannya lebih cepat.

"Yaelah. Peduli amat sama begituan si." Jawab Difie acuh.

"Hah? Maksud?"

"Lo kemakan omongan Pak Darjo kan? Yang kemarin ngomong ini tempat berhantu?" Jelas Difie, dengan menunjukkan senyum mengejeknya.

Sontak mata Aya melotot.
"Tbh, iya sih. Demi apapun gue kesel pas anak-anak pilih ke tempat ini waktu voting kemarin. Udah dibilangin tempatnya berbahaya karna ga ada penduduk disini, malah pada bilang mau uji nyali. Sumpah gue kesel bgt!" Jelas Aya panjang lebar, dengan emosi.

"Hilih."

"Izzhh serah lo Fie! mau gue ngomong sampe kenyang juga lo ga bakal dengerin. Bodo amat!!" Aya sudah emosi. Akhirnya dia berjalan mendahului Difie.

Sedangkan orang yang ditinggal pun hanya terkekeh geli menatap kepergian temannya itu.

"Tunggu woii!" Teriak Difie sambil terkekeh karena melihat temannya sudah berjalan cukup jauh darinya.

Difie melanjutkan langkahnya menyusul Aya dan menyelesaikan tugasnya.

Depp

Langkah kaki Difie terhenti oleh sesuatu yang mengganggu pandangannya.

Siluet hitam tepat didepannya. Bayangan itu terus mengikuti gerak Difie. Dan yang paling mengejutkan, bayangan itu bersumber dari dirinya. Difie semakin yakin itu hanyalah bayangannya sendiri, dan itu . . . Sukses membuat bulu romanya berdiri tegak.

"S-siapa it-itu?"



Genre : Fantasy to RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang