Stage Dua

215 9 0
                                    

Setelah acara berpamitan dengan abangku,aku pun segera memasuki gerbang sekolah, karena jam tangaku telah menunjukkan pukul 06.45,aku segera berlari menuju ke dalam kelasku. Dalam perjalanan menuju kelasku dengan setengah berlari aku memasukkan hp ku ke dalam tas,karena aku tidak terfokus ke jalanan aku menabrak seseorang. Seseorang dengan seragam berwarna coklat dan ketat,segera aku meminta maaf kepadanya dan menatapnya.

"Maaf ya kak,aku nggak sengaja menabrak kakak:(" kataku padanya

"Kamu kenapa kok pagi pagi udah lari lari sampai nabrak orang?" katanya dengan tegas.

"Maaf sekali lagi kak,soallnya aku harus piket sekarang." kataku sambil menunduk

"Kalau gitu kamu harusnya datang lebih pagi lagi. Yaudah kakak maafin kamu tapi dengan 1 syarat. Kamu antar kakak ke ruang kepala sekolah ya:)" ucapnya

"Tapi kak...."

"Nggak ada tapi tapi,itu sebagai bentuk tanggung jawab kamu dan permintaan maaf kamu " ucapnya saat menyela ucapanku

"Yaudah kak,tapi cuma nganter kan?" tanyaku padanya yang hanya dijawab dengan anggukan kepala nya.

5 menit perjalanan kamu dari koridor menuju ruang kepala sekolah tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari kami berdua,hingga tiba di depan ruang kepala sekolah...

"Ini kak ruangannya,sekarang aku ijin ke kelas dulu ya." kataku sambil membalikkan badan

"Kamu temani saya kedalam dulu setelah itu kamu baru ke kelas. Tidak ada penolakan." ucapnya sambil memegang tanganku.

"Tapi kak, aku kan har...."

"Udah ayo, nanti kakak yang antar kamu ke kelas, paham" ucapnya sebelum aku menyeselaikan kalimatku.

Akhirnya mau nggak mau aku ikut kedalam ruang kepala sekolah menemani taruna menyebalkan yang tak ku ketahui namanya tersebut. Hingga jam tangan menunjukkan pukul setengah 8 yang berarti aku telat masuk kedalam kelas,hanya demi menemani taruna yang nggak jelas itu. Sampai akhirnya tepat pukul 8 pembicaraan taruna tersebut dan kepala sekolah selesai,kami pun keluar dari ruang kepala sekolah.

"Udah urusan nya?" tanyaku "Sekarang anterin saya ke kelas,karena gara gara anda saya telat"
ucapku panjang lebar
"Oke,saya antar kamu ke kelas sekarang. Dan tunjukkan jalannya" jawabnya dengan nada dingin.
Setelah berjalan dari ruang kepala sekolah akhirnya sampai juga di depan pintu kelasku.
"Tok...tok...tok"
"Ya masuk" jawab bu Reni guru matematika
"Assalamualaikum bu,maaf Kiara telat masuk" sapa ku sedikit takut
"Dari mana saja kamu Kiara? Kamu sudah sangat terlambat memasuki kelas" sentak bu Dewi guru matematika ku.
"Maaf permisi bu,tolong maafkan Kiara,dia terlambat karena tadi saya meminta bantuannya untuk mengantarkan saya ke ruang kepala sekolah bu" jawab taruna itu.
"Oh jadi itu alasannya,baiklah saya maafkan. Sekarang segera duduk ditempatmu Kaira"
"Iya bu" aku pun segera barlari menuju tempat dudukku hingga aku tidak sadar bahwa gelangku telah terlepas dari tanganku.

Rizqul Pov:

Ketika aku hendak berbalik untuk meninggalkan kelas gadis ceroboh itu aku tak sengaja menginjak sebuah benda dan ternyata itu adalah sebuah gelang. Aku sangat yakin gelang ini pasti milik gadis ceroboh itu, tetapi gelang ini seperti tidak asing lagi untukku, mungkinkah gadis itu adalah Kiki yang selama ini ku cari? Saat aku hendak mengembalikannya aku telah dipanggil oleh temanku untuk segera kembali ke Akademi.

Akhirnya gelang itu pun aku bawa dan akan ku kembalikan ketika bertemu lagi dengannya, itu pun kalau ku tidak lupa.

Kiara Pov:

"Hah...Capek banget gila" umpatku setelah duduk di bangku ku.

"Dari mana aja lo Ki sampek lo telat masuk di kelas guru killer ini?" tanya Sasa teman sebangku ku sekaligus sahabatku.

JUMPA LAGI KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang