Stage Delapan

152 7 1
                                    

Setibanya aku di kamar, aku segera men charger hp ku tanpa berniat membukanya dan beranjak menuju kasur lalu mulai terlelap ke alam mimpiku.

--------------------------------*****--------------------------------

Tepat pukul 3 dini hari aku terbangun untuk melaksanakan sholat tahajud di kamarku. Entah mengapa setelah melaksanakan sholat tahajud aku jadi teringat tentang Taruna menyebalkan bernama Rizqul tersebut, akhirnya aku memilih untuk tadarus sambil menunggu waktu sholat subuh dan melupakan pikiranku tentang kak Rizqul.

Tepat pukul 05.30 aku bergegas mandi dan segera bersiap lalu turun kebawah untuk sarapan bersama.

" Pagi ma..paa..." sapaku kepada kedua orang tua ku

" Pagi Ki..." jawab mereka bebarengan

" Semangat banget kayaknya Ki, jarang jarang loh kamu semangat kayak gini" sindir papaku

" Yah sih papa.... Aku sebenernya tuh semangat semangat aja, cuma hari ini aku semangat banget gara gara aku udah rindu pa sama temen temen aku, kan udah lama juga selama liburan semester ini aku ngga pernah ketemu mereka sama sekali" jawabku panjang lebar

" Yaudah kamu cepet sarapan, habis itu kamu berangkat bareng papa atau kamu mau bawa mobil sendiri?" tanya mama

" Aku bareng papa aja ya ma, nanti pulangnya mama yang jemput bisa ngga?"

" Kalau mama yang jemput ngga bisa, soalnya mama nanti ada pertemuan persit sekalian kunjungan sama papa. Nanti di jemput sama om Bima ya" jawab mama

" Yaudah deh ma ngga papa" ucapku dengan tersenyum, jujur sebenernya aku rindu suasana kumpul bareng keluarga tapi aku juga sadar bahwa keluarga ku punya kesibukannya sendiri sendiri, aku pun pasti nanti juga begitu kalau aku sudah menjadi dokter.

" Ya sudah, ayo Ki kita berangkat" ajak papaku

" Iya pa, yaudah ma aku berangkat ya... Assalamualaikum.. " ucapku seraya mencium telapak tangan mamaku

" Iya hatu hati di jalan ya" balas mama

Akhirnya aku pun berangkat bersama papa dan tentunya bersana om Bima juga, karena beliau merupakan sopir papa ku. Di dalam mobil hanya terjadi percakapan singkat saja

" Ki, setelah lulus SMA kamu mau lanjut kemana?" tanya papa

" Kalau Ki mau lanjut ke UGM Fakuktas Kedokteran pa, Ki akan beerusaha agar lulus SNMPTN dan menjadi lulusan terbaik di sekolah pa, doakan Ki selalu ya" jawabku

" Ya sudah kalau kamu kamu mau lanjut di UGM, yang pasti kamu harus tetap menjadi diri kamu sendiri yang selalu bahagia, ceria, murah senyum, baik hati, dan harus selalu menolong. Ingat juga kamu harus selalu berusaha dan berdoa demi kesuksesanmu. Papa, mama, dan abang akan selalu berdoa buat Ki" jawab papa sembari memelukku

Tanpa terasa kami telah tiba di depan gerbang sekolahku, aku pun segera berpamitan kepada papa juga om Bima dan segera meninggalkan gerbang dan menuju ke kelas baruku. Setibanya aku dikelas baruku ku, aku tetap sekelas dengan sahabat sahabatku, siapa lagi kalau bukan Sasa, Elis, dan Dinda.

Kami berempat memilih bangku no 2 dan no 3 dari depan, memang kami bisa dibilang anak yang berprestasi di sekolah, tapi kamu paling tidak suka duduk di bangku paling depan.

" Assalamualaikum... Pagi teman teman ku semuaaa" ucapku dengan ceria

" Waalaikumsalam Kii" jawab mereka serempak

" Gue rindu sama lo semua, udah lama kita ngga ketemu" ucapku sembari memeluk ketiga sahabatku

" Iya Ki gue juga rindu sama lo" ucp Elis

JUMPA LAGI KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang