Udah lebih dari seminggu chey duduk bareng wooseok, sampe temen sebangkunya yang asli gedek sensiri ga ada temen ngobrol.
"Ya emang kenapa sih? Hangyul ngapain lagi?"
"Biasa lah anjir kek ga tau hangyul aja lu, eh wooseok tukeran dong gua sama chey."
"Hangyul bai—"
Braakk
"Mampus panjang umur." Kata hyunbin lalu segera menarik wooseok duduk di tempatnya sebelumnya.
Pandangan mata chey menatap wajah milik hangyul, seperti biasa tidak ada haru tanpa lebam atau baret di waja dan tanganya.
"Hangyul." Panggil chey tiba tiba, yang sontak membuat hyunbin dan jungmo yang mendengar tiba tiba diam kaku di tempat.
Hangyul hanya melirik dari ujung ekor matanya.
"Orang ngomong di liatin." Suara decakan dari bibir hangyul terdengar dan detik berikutnya pria itu menatap balik manik hazel milik chey.
"Apa?"
"Nih." Chey naro pouch warna biru donker ke meja hangyul, hyunbin sama jungmo udang saling lirik sama kode kodean sedangkan wooseok ngeliatin hangyul doang.
"Apa? Gua bukan cewek."
"Loh anjir? Bisa bego juga ya lu, di buka dulu makanya baru komentar."
Sekarang gantian satu kelas ngeliatin chey.
"Ini di dalemnya kayak first aid kit, sini gue obatin d—"
Belum sempet chey kelar ngomong hyunbin sama wooseok rebutan ngambil first aid sama tanganya hangyul.
"Eh—kita aja chey! Iya kan wooseok?"
"H..hai." *i..iya
"Goblok malah nyapa, udah sini sama gua aja."
"APA SIH JIJIK TAU GAK." Bentak hangyul waktu hyunbin ngedeketin mukanya.
Yaa... gimana ya...
:::
"Chey balik bareng ga?" Ajak gusti.
"Engga, mau ngejar tugas." Gusti langsung ngacungin jempolnya terus pergi.
Chey kira sisa dia aja ternyata masih ada hangyul lagi tiduran, chey inisiatif bangunin dia.
"Gyul.. udah pulang." Kata chey sambil goyangin badanya hangyul pelan.
"Bentar, lima menit."
"Bego ih udah sore!" Hangyul langsung ngebuka matanya, yang pertama kali netranya tangkep muka chey yang deket sama dia.
"Anji— lo ngapain sih!"
"Bangunin elu kan? Udah sore noh... mau nginep?"
Hangyul ngedengus kesel. "Ga balik sama cowok lo lagi?" Tanya hangyul.
"Engga, lagi jalan sama gengnya dia."
"Kok lo ga marah dia mentingin gengnya dari pada elu?" Tanya hangyul tapi jatohnya ngebentak.
"Hmm ya gimana ya... temen itu penting gyul, kalo lu punya masalah bisa cerita kemereka.. mungkin suatu hari nanti kalo lagi ada masalah sama gue dongbin larinya ke temen temenya, bukan ke gue."
Hangyul terdiam lalu pandangan pria itu beralih pada sepatu Iamanya.
Chey ngeliat hangyul yang atmosfernya tiba tiba beda langsung nunduk biar bisa ngeliat mukanya hangyul.
"Sorry gue ga pernah punya temen..."
:::
Netra legam itu mulai menatap sayu pemandangan di hadapanya.
"Baik."
Sambil tersenyum pemilik netra legam itu langsung berjalan mendekat kearah pemandangan yang ia liat dari tadi.
———
•Di dabel jangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Night |Kim Wooseok
Ngẫu nhiênStalker... -Starting HaGo Universe- •19-05-19