—Wooseok Focus—
Pagi—ah subuh itu wooseok mengkontak hangyul dengan ponsel milik chey.
Hangyul Lee
Gyul|
|Knp?
Ke apart gue lagi dong ntar pagi|
Wooseok mau keluar||Jam?
Terserah|
Kemudian pria itu menghapus history chatnya dan dengan rapi wooseok meletakan kembali ponsel milik chey di tempatnya.
Detik berikutnya wooseok melangkah menuju jendela dan mengintip sedikit, sebelum matanya kembali menangkap netra yang sama seperti kemarin.
Orang itu seperti menunjuk nunjuk ke arah apartement milik wooseok—chey, dan dengan santainya wooseok membuka jendela itu lebar lebar dan menjatuhkan beberapa barang aneh.
Orang yang berdiri melihatnya langsung menatap ke arah wooseok, dan wooseok membalas tatapan dingin itu dengan datar.
"Pergi."
Pagi harinya wooseok melihat chey berjalan mencari beberapa makanan dan entah benda yang tidak wooseok tau.
Pria itu sudah rapi dengan pakaiannya.
"Lo mau kemana?"
"Ga kemana mana."
Kerutan halus mulai muncul di kening chey, gadis itu tau wooseok berbohong.
"Bilang aja gue ga marah."
"jalan s..sama nonton."
"Sama siapa?" Wooseok sedikit terkejut dengan sikap perhatian gadis itu, tumben. Pikirnya biasanya dia tidak akan peduli. "Sa..sama hyunbin." Oke wooseok berbohong.
"Oh, oke. Hati hati yah gue kemaren nonton berita banyak penculikan... nati kalo lu di culik terus ginjal lu di jual gimana? Ga mau kan." Wooseok menggelengkan kepalanya.
"Jangan pulang malem, gue minta temenin siapa ya—"
Ting...tong..
Chey langsung membuka pintu unit nya.
"Baru mau gue telpon gyul."
Dan dengan cepat wooseok langsung keluar dari unit kamar meninggalkan chey dan hangyul.
:::
Wooseok duduk manis di sebuah restoran.
Dengan wajahnya yang polos seperti itu membuat banyak perhatian tertuju padanya, bahkan seluruh pengunjung resto itu diam diam berusaha memotret wajahnya.
"Wah sudah nunggu lama?"
"Iya."
Orang itu tertawa "Aku sengaja milih ke sini, biar kamu nyasar selagi ga bisa bahasa ternyata bahasa kamu udah bagus banget ya... aku jadi makin penasaran kenapa kamu pura pura bodoh"
"Unik yah, apa karena orang lain? Tok...tok saya sedang berbicara dengan siapa sekarang...hahahaha"
"Oh apa saya boleh berbicara deng—"
"Kamu tidak akan berbicara dengan siapa siapa selain saya." Netra legam wooseok menatapnya tajam.
"Kenapa? Yah tidak masalah, kamu tudak sepolos wajahmu. Setelah kejadian kemarin."
Wooseok tetap menyenderkan badanya pada kursi dan dengan santai menghadapi orang di hadapanya.
"Sebenernya apa mau kamu?"
"Hmm, aku? Hanya ingin mengurangi beban gadis cantik itu~"
"Beban? Memangnya dia punya beban apa?"
"Sepertinya kamu tidak tau banyak tentang gadis itu, mungkin orang itu tau... kenapa tida bertanya padanya saja?"
Dalam hitungan detik orang itu langsung menusuk perut milik wooseok."Eh? Ga sengaja..." dan orang itu berjalan pergi meninggalkan wooseok.
"Ahk..." kepala wooseok terasa pusing.
:::
Udah 1K vote aja wkwkwkw makasih yaaa buat yang sudah mampir kalo w bandingin sama yang lain keknya alur w sama hwallevator kecepetan yah:")