#4 Nyali

831 65 29
                                    

Author POV

Beberapa hari kemudian, di malam yang dingin di kastil itu Petra mengetuk kamar Levi.

"Ckkrk (pintu terbuka)"
"Ada apa? " ucap Levi dingin.

"Ano... Kapten apa aku boleh tidur di kamarmu lagi? " ucap Petra malu dengan pipi yang merah menunduk.

"Tapi kenapa? "

"A-aku hanya ingin tidur bersamamu... "

"Cihh... apa apaan ekspresi menjijikkan itu. Dia mencoba menggodaku? Apa dia sudah setidak tahan itu ingin memilikiku? Menjijikkan... padahal aku baru mengizinkannya sekali untuk bisa tidur di kamarku, kenapa dia meminta lebih. Ternyata dia seburuk yang aku pikirkan... " pikir Levi.

"Yasudah, masuklah... " Levi membuka pintu lebih lebar.

"Eh?? Serius kapten? " tak bisa menahan emosinya mata Petra sedikit berkaca-kaca.

"Menjijikkan!" Ucap Levi dalam hati.

Hingga larut malam Levi masih duduk di meja kerjanya. Sedangkan Petra berbaring membelakangi Levi.

Malam itu Levi merasa kurang fit, ia mengalami demam ringan. Sehingga ia tidak terlalu fokus menyelesaikan pekerjaannya.

"Apa yang akan ia lakukan? Apa ia akan tetap seperti itu? Ataukah... ia menungguku terlelap untuk melakukan sesuatu padaku?" Gumam Levi dalam pikirannya.

Levipun beranjak dari meja kerjanya dan berbaring dikasur. Ia ingin tau apa yang akan dilakukan wanita rendah itu.

Malam semakin larut, dan Levi belum terlelap karena ia memiliki insomnia ringan meskipun matanya sudah terpejam.

Tiba-tiba Levi dikejutkan dengan suara nafas di dekat wajahnya.

"Oi.. wanita sialan, apa yang akan dia lakukan" ucap Levi dalam hatinya sambil terus berpura-pura terlelap.

Petra pun terdengar telah beranjak dari kasur.

"Ssrtttk"

"Apa?? Dia membuka lemari pakaianku? Cihh!" Levi mendesis dalam hatinya.

Petra pun pergi ke luar kamar.

Tak lama Petra kembali, ia mendekat ke Levi. Terasa oleh Levi bahwa Petra sedang membelai poni rambutnya, Menyingkirkannya dari wajah Levi. Dan kemudian...

Levipun bangun dan mengejutkan Petra.

"Hey apa yang kau lakukan wanita murahan?!"

Sontak ucapan Levi membuat Petra terkejut.

Levi melirik wadah yang berisi air dan kain di tangan Petra.

"A-aku hendak mengompres mu kapten..." ucap Petra ketakutan.

"Berhenti melakukan sesuatu padaku wanita rendah. Kau... membuatku sangat jijik. Melihat mu seperti wanita yang sudah tidak tahan lagi membendung perasaanmu padaku meminta untuk tidur di kamarku dan melakukan sesuatu padaku. Cihh!"

Petra hanya tertegun mendengar ucapan Levi yang sangat menusuk sakit ke hatinya. Petra merasa sangat kesakitan bagaikan ditusuk oleh ribuan pedang yang membuat dadanya sesak...

"Hhhh... (menghela nafas) kau tidurlah disini. Aku akan tidur di sofa" perintah Levi.

"Ta-tapi--"

"Kau ingin tidur di kamarku kan? Dan kau sudah mendapatkannya!"

Petra sangat amat panik ketika Levi akan tidur di sofa. Akhirnya Petra dengan segera beranjak,

"Tidak kapten! Aku akan tidur di ruang tamu. Ku mohon kau tidurlah disini..." ucap Petra ketakutan.

Perasaanku Yang Telah LamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang