Chapter 4

55 9 0
                                    

PAGI ini byan sibuk melihat ponselnya berharap syakila mengucapkan selamat pagi dihari kedu dia dan syakila berpacaran. Tapi tak ada pun satu pesan yang masuk, hanya ada pesan dari operator yang membuat mood byan berantakan.

Lalu tak lama byan melihat ponselnya berbunyi, tertera nama 'SYAyang',  calling. Byan langsung tersenyum bahagia dan langsung mengangkat telepon syakila dengan senyum diwajahnya. Byan baper ditelepon pacar baru.

"Selamat pagi baby syakila, gapake dudududu"Sapa byan.

"Apaansi tolol, lu kira gue bayi apa hah? Gue ga suka candaan lo yan!" lalu sambungan telepon itu terputus.

Byan kebingungan,  mengapa syakila makin lama bukannya makin sweet malah makin ganas. Apa syakila sedang datang bulan?

Byan bersiap-siap untuk berangkat sekolah, lalu menjemput syakila seperti biasa. Dia buru-buru karena takut syakila makin marah.

Byan sudah sampai didepan rumah syakila. Rumah mereka lumayan dekat, hanya dipisahkan oleh 7 rumah. Byan menyebut ke 7 rumah itu 'pelakor' karena memisahkan dia dengan kila. Oh shit!  Byan memang gila.

Syakila masuk kedalam mobil byan dengan wajah ganas, lebih ganas dari biasanya gengs. Byan serasa melihat mak lampir yang sedang mencari mangsa.

"Astaghfirullah" ucap byan kaget.

"Kenapa lo istigfar? Emangnya gue setan hah? Lo tuh ya yann, ihh tau ah gue benci sama lo gue jalan sendiri aja kesekolanya" balas syakila hendak turun dari mobil namun byan menahan.

"Yaallah sayang kamu kenapa sih?" Ucapan byan membuat syakila terdiam, byan ini sepupu biadab memang.

Sampai saat ini syakila masihh menganggap byan itu sepupu, tidak lebih dan tidak kurang. Dia hanya ragu, dia takut byan bercanda. Atau mungkin byan sedang membuat konten youtube prank gitu.

"Tuh malah diem, lo kenapa kila?" ucap byan lembut.

"Udah gausah banyak tanya, nanti telat" jawab kila sewot.

Saat diperjalanan , tidak ada percakapan antara byan dan syakila. Byan membiarkan syakila tenang. Sebisa mungkin byan mencoba untuk membuat mood syakila kembali membaik.

"Udah makan belom sya?" ucap byan mencairkan suasana.

"Ga mood gue, makanan nya itu itu aja"

"Eh kok syakila gitu, harus bersyukur dong sayang"

"Malah ceramah, nanti telat buruan!" Bentak syakila.

Setelah sampai diparkiran sekolah, syakila. Langsung pergi meninggalkan byan yang diam disamping mobil.

"Aduh astagfirullah, yaallah kok syakila pas jadi pacar malah ngeselin ya" ucap byan pada dirinya sendiri.

Byan harus sabar, dia harus siap menerima resiko dengan apa yang sudah ia buat. Dia sekarang adalah kekasihnya kila, walaupun kila belum menganggap nya.

Bukannya byan tidak bisa mendapatkan wanita lain yang lebih dari syakila. Dia pernah dekat dengan nisya, anak kelas sebelah. Namun tetap bagi byan syakila lah yang terbaik, syakila mampu memberikan rasa nyaman pada byan. Semenjak rasa Cinta itu muncul, byan tidak menganggap syakila  sepupu. Byan menganggap syakila adalah harta dan anugrah yang dikirim  tuhan untuk menjadi teman hidupnya dan kelak akan menua bersamanya walaupun byan tahu dia dan syakila belum tentu bisa bersama.

Byan sering mengungkapkan perasaan nya pada syakila, namun syakila menganggapnya sebagai candaan semata. Itulah sebabnya mengapa byan mendekati nisya.

Setelah syakila tahu kalau byan sedang dekat dengan orang lain, hati syakila terasa sakit. Cewek memang begini, bilang tidak padahal mau. Syakila benar benar orang yang dikendalikan oleh gengsi.

Byan masuk kekelas, menghampiri syakila yang sedang menunduk, tangannya memegang perut.

"Kalo lo butuh apa apa bilang gue sya, lo lagi sakit? Bagi kesakitan lo kegue. Jangan nahan sendirian" Ucap byan lembut, byan kira syakila akan baper, tapi nyatanya syakila tetap syakila, wanita yang tidak ada lembut-lembutnya sama sekali.

Tidak ada jawaban dari syakila, itu membuat byan bosan. Akhirnya byan memutuskan untuk keluar dari kelas menunggu ilham datang.

Byan keluar dari kelas, tetapi langkahnya dihentikan oleh seorang gadis yang pernah dekat dengan dia dulu, itu nisya.

"Byan, apa kabar?" Tanya gadis itu.

"Eh nisya, alhamdulillah baik" byan menjawabnya dengan rasa canggung.

"Udah lama ya ga ketemu" balas nisya sambil tersenyum menggoda.

Tapi bagi byan, nisya tidak ada apa apanya dibanding syakila. Syakila lebih uwu bagi byan.

"Hehe iya nis" balas byan sambil menggaruk telinga nya yang tidak gatal.

"Makin ganteng aja lo ya by"

"Namanya juga lelaki, pasti ganteng. kalo cewek pasti cantik"

"Kayak gue ya?" Tanya nisya.

"KEPEDEANN" balas keysha baru datang.

"Eh key, ilham mana? Biasanya kan lo bareng sama dia" ucap byan membiarkan nisya

"Semenjak dia punya pacar, kita ga pernah bareng. Dan gue juga kan dah punya pacar jadi ya gue bareng pacar gue lah. Ngapain sih lo pagi-pagi ngobrol ama kutu aer?"

Nisya mulai memainkan sandiwara didepan byan, dia tidak mau kelihatan jahat. Dia harus baik-baik depan byan.

"Ih keysha kok ngomongnya gitu? Salah nisya sama keysha apa?"

"Idihhh jijik banget sandiwara nya lo, jangan karena ada byan lo sok manis kayak gini yaa. Jangan percaya sama dia byan, sikap asli dia kayak joker" ucap keysha menyuduti nisya.

Lama lama nisya kesal dengan keysha, nisya memilih pergi karena tidak akan ada habisnya kalo debat dengan keysha.

"Byan, gue pergi dulu ya. Maaf pagi-pagi dah ganggu" kata nisya sambil pergi meninggalkan keysha dan byan

"Iya sono lu pergi, muka lo tuh kayak semarmesem ga enak diliat" teriak keysha

"Semarmesem apaan emang key?"

"Ga tau tuh. Gue pernah denger aja jadi gue bilang itu ke si nisya. Inget ya byan, lo itu dah ada syakila jangan sampe lo kegoda ama si nisya. Dia itu pelakor tingkat dewa asal lo tau"

"Nisya baik kok orangnya"

"Lo belom tau aja gimana aslinya dia, gue kan satu komplek sama dia"

"Oh iya deh key"

Setelah itu ilham datang, byan dan keysha masuk kekelas karena sebentar lagi bel masuk

ALFABYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang