79

30 4 0
                                    

Kita dihadapkan pada persimpangan yang memisahkan.
Saat itu kita tidak punya pilihan untuk berjalan bersama,
sebab jalan kita kali ini memang berbeda.

Lalu kau memilih jalanmu,
aku pun turut begitu.
Jalan yang kulalui sepi tanpamu.
Aku berhenti untuk sekadar menatapmu dari kejauhan,
tapi bayangmu saja tidak dapat kulihat dengan jelas.
Atau bahkan kau tidak menoleh ke belakang untuk sekadar memastikan aku baik-baik saja.

Kulanjutkan perjalanan ini sendiri.
Berharap di ujung sana kutemukan jalan yang membuat kita bersama lagi.
Tapi, sesuatu yang menyakitkan terjadi.
MASIH beberapa kilometer yang kita lalui sendiri-sendiri,
kau sudah bergandeng mesra dengan orang lain.

Lalu sudah pasti yang terlintas dipikiranku adalah,
"apakah secepat itu bagimu menemukan orang baru?"

Ahhh udah lama banget aku ga nulis di sini. Soalnya keasikan nulis di page sebelah hehe. Tapi buat yang mau baca tulisan aku di sebelah, bisa langsung cuss ke link ini myfufiika.wordpress.com

 Rasa Tanpa NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang