Nightmare

68 7 2
                                    

Kringggggggggggggg...
Weker di kamar Nadine berbunyi dengan nyaringnya. Namun, ia belum mau bangun juga.

Keberisikan ini membuat Eve, sang mami, kesal lalu mendatanginya ke lantai dua rumah mewah tersebut.

Dor..dor..dor..
Eve menggedor pintu kamar Nadine, geram. "Nadine bangun!!! Jam weker kamu itu berisik banget tau nggak!? Kedengeran sampe lantai bawah. Telinga Mami sakit, nih".

Dor..dor..dor..
Lagi. Eve menggedornya. " Nadine!!!".

Dor..dor..dor..
Kringgggggggggggggg...
Dua bunyian yang beradu di pagi hari itu akhirnya membuat Nadine kesal sendiri.

Nadine menyibak selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh sampai wajahnya dengan kesal. "Pagi-pagi bikin kesel ih, Mami", geramnya.

" Nadine buruan bangun. Liat sekarang udah jam berapa?!! Ntar kalo telat jangan ngomel-ngomel sama mami ya? Awas aja!", ancam Eve yang kesal karena Nadine tak kunjung membuka pintu.

"Astaga mami....", Nadine mengacak rambutnya frustasi, kesal. " Iya, iya, iya Nadine bangun. Mami sama jam beker sama aja, deh. Berisik!".

Di luar Eve mendengus lalu menggelengkan kepala heran.

"Liat tuh princess kamu! Haduhhhh..", ucap Eve ketika hendak menuruni tangga.

Adam yang baru keluar dari kamar terpelongo.

" Jangan kebanyakan bengong, Pi. Ayo sarapan!", ujar Eve tanpa melihat Adam sedikit pun.

Adam menggaruk tengkuknya, heran. Ia bergumam, "katanya tadi suruh liat princess?".

Lima belas menit kemudian...

" Morning, Nad", sapa Adam lengkap dengan senyumnya.

"Hm..", Jawab Nadine dengan senyuman yang dibuat-buat.

" Disapa baik-baik kenapa balesnya nggak ikhlas gitu?", Eve bersuara.

"Mami, sih".

" Loh, kok mami?", Eve mengernyit.

"Nyebelin", balas Nadine seraya mengoleskan strawberry jam ke rotinya.

" Diem deh, pi", ucap Eve menegur suaminya yang diam-diam terkikik. Ia lalu mendengus, "jadi kamu balik kesel sama mami gara-gara tadi?".

" Au ah, gelap", balas Nadine sekenanya.

"Oooo kalo ditanyain sama Mami jawabnya gitu!? Oke Nadine Mami tersayang, uang jajan minggu besok Mami nggak transfer, ya".

" Uhkk..", Nadine langsung tersedak. Ia segera meminum susu coklatnya. Di tempatnya Adam tertawa geli.

"Mami..", rengek Nadine dengan perasaan makin kesal dan hendak menangis.

" Biarin..".

"Astaga Mamiiiiii, sumpah deh. Jangan gitu dong...", Nadine mulai frustasi.

Eve menyimpan tawa gelinya dengan sangat baik. Ia lalu berlagak tak peduli dan melanjutkan memakan roti selainya.

" Tau ah, males", gerutu Nadine sambil berdiri dengan roti di tangannya. "Nadine berangkat!!", ucapnya agak ketus, sebal.

" Kalo dia ngambek beneran papi angkat tangan ya, mi", ucap Adam.

"Apa sih, pi. Mami itu bercanda doang. Cuma mau bikin dia kesel", bantah Eve.

" O iya, tadi malem Nadine pulang jam berapa?".

"Mm...kata Pak Anto sih jam satu".

" Memangnya dia datang ke acara apa sih mi? Kok pulangnya tengah malem gitu?".

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang