Chapter 1

4.9K 272 6
                                    


A Taejin's Story

Adapted : At the End of the Road

Don't Like, Don't Read

You Like, Read It

.

.

.

.

.

"ARGHH!!!"

BRUKK

Seokjin merasakan nyeri di sekujur punggungnya.

"Tolong...berhenti..." Seokjin merintih meminta tolong, namun diacuhkan oleh sekumpulan orang di depannya.

"Heh? Masih bisa bicara?" Lelaki di depannya mendekati Seokjin. Dia mencengkram kuat lehernya dan membenturkan punggung Seokjin ke rak besi di belakangnya.

"Uhuk! Uhuk!" Seokjin terbatuk-batuk kecil, Ia berusaha melepaskan cengkeraman tangan di lehernya.

Ketika fokusnya mulai kabur karena kehilangan oksigen, secara samar Ia melihat tangan-tangan lain yang mulai mendekatinya.

"Tidak...tolong hentikan..." kehabisan suara, Seokjin bergumam hanya dengan gerakan bibir. Namun mereka, orang-orang di depannya, tentu tidak akan berhenti. Dan pada fase ini, akhirnya Seokjin memutuskan untuk menyerah.

KRIETT

Suara pintu dan cahaya yang masuk ke gudang itu menyadarkan Seokjin. Rupanya orang-orang tadi telah pergi ke luar. Sepertinya mereka telah puas menyiksa dirinya.

Seokjin menundukkan kepala, rambut hitamnya menutupi mata yang terlihat kelam itu. Lelehan air mata perlahan mengalir di pipinya. Di tengah buramnya penglihatan, dapat Seokjin lihat bahwa dirinya sudah tidak menggenakan celana.

Tersenyum pilu, Seokjin berusaha bangkit. Rasa sakit tak dihiraukan, Ia berusaha mencari celananya dan memakainya perlahan. Dengan berpegangan pada barang-barang di sekitarnya, Ia akhirnya keluar dari gudang sekolah, tempat orang-orang itu melakukan penyiksaan padanya, setiap hari.

Berjalan dengan lunglai dan tak fokus, Seokjin terus melangkahkan kakinya keluar dari gerbang sekolah. Menyusuri sepanjang trotoar dengan seragam yang kotor, tak dipedulikannya tatapan penuh tanda tanya dari para pejalan kaki lain.

Tiba-tiba Seokjin berhenti. Menghadapkan badannya ke jalan raya, perlahan namun pasti, langkah kakinya menapak jalan abu-abu yang sedang ramai kendaraan. Orang-orang yang berusaha mengingatkan untuk menyebrang di zebra cross tak digubris sedikitpun olehnya.

DUAKK

Sebuah truk berkecepatan sedang akhirnya menumbuk badan Seokjin.

Aku ingin mati

.

.

.

.

.

What Lies In The End? || TaejinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang