Masih pada tanggal 10 February.
"Roje ya. Jangan pernah mengeluh akan kekurangan pada dirimu kau mengerti?. Kau tau oksigen ? Mereka tak bisa terlihat tapi memiliki dampak besar bagi manusia. Seperti kamu roje ingat suatu saat akan ada begitu banyak orang yang membutuhkan mu. Karena kamu akan jadi dampak yang besar bagi mereka yang ingin bertahan hidup."
"Kenapa begitu Bu?."
"Suatu saat kau kan mengerti sayang. Jadi bertahan lah mhmm?." Senyum cantik ia berikan pada putrinya yang tengah menatap ibunya bingung. Tak tau kah bahwa senyumnya akan jadi senyum terakhir untuk sang putri tercinta.
'Bertahan lah sayang..'
"Hah hah hah.. eomma !!." Gadis cantik itu terbangun dengan keadaan yang tidak baik. Pelepuh keringat bercucuran serta tangan yang berusaha menggapai sesuatu di atas meja.
Prankk.
Sesuatu jatuh dari kamar adik tercintanya membuat sang kakak panik dan bergegas menuju kamar.
"Ad- ya tuhan. Berhenti chaeng jangan bergerak !!." Saut panik sang kakak.
"U-unnie ya~" tubuh gadis itu bergetar hebat.
"Ushh huss diam lah tak apa semua baik-baik saja. Di bawah mu ada pecahan gelas. Jadi diam disana biarkan unnie membereskan pecahannya oke?." Sang kakak mengiringis melihat kondisi adiknya itu.
'kenapa harus kau yang terluka chaeng..' tak sadar bahwa air mata sang kakak mengalir tepat ketika membayangkan hal yang telah dilalui adiknya.
.
"Chae.. bagaimana kalau kita keluar ?."
"Tidak." Jawab langsung chaeyoung.
"Wae? Bukankah disini sangat membosankan?."
"Aku tak ingin kemana-mana unnie Alice." Lirik chaeng yang tengah mencoba memainkan gitar klasik milik sang ayah.
"Call baik lah. Mari kita jalan-jalan. Ouh bagaimana kalo aku kenalkan Kau pada teman-teman ku hmm?."
"Aku bilan-" tak sempat menjawab tangannya yang tadi tengah memetik senar gitar langsung lepas dan di tarik oleh kakaknya.
"-ng tidak.." lirih chaeng. Merasakan prilakunya sang kakak tak sadar bahwa seutas senyum tertera begitu cantik di wajahnya.
'ku kira kau telah berubah Alice..' -chaeng
'aku akan berusaha mengeluarkan mu dari belenggu ini chaeng.. aku janji.' -alice
Tidak ada yang tau di masadepan hal yang ia keluarkan dari belenggu kesepian akan membuat gadis itu masuk dan terlibatpada kesalahan terbesar ia dan keluarganya.
Ya. Dan pasti ada saatnya Adik kecilnya. Perlahan menjadi tumbal kebahagiaan yang menurut sang kakak pantas untuk digapai.
"Aku memimpikan ibu." Ucap pelan chaeng yang masih setia menatap pemandangan malam hari di dalam mobil yang kakaknya kendalikan.
'kurasa disana tak akan segelap yang ku rasakan. Pasti indah dengan lampu-lampu jalan.' -chaeng
"Itu artinya ibu tengah menatap gadis cantiknya saat tidur." Jawab sendu sang kakak yang masih fokus pada kemudinya.
"Aku merindukan ibu." Lirih chaeng.
"Aku pun sama."
"Bagaimana kalo lusa kita menengok ibu ?." Tawar sang kakak.
Senyum terpancar lagi.
"Tentu."
.
."Kenapa kau terus menunduk ?." Tanya pria yang menatap penuh selidik pada gadis cantik di hadapannya.
"Hey. Kau tak sopan Hyung. Berbicaralah dengan sopan." Tegur pria satunya.
"Ah. Tak apa kook. Tentang itu Taehyung ssii.." bingung apa yang akan ia sampaikan mengenai keadaan adiknya.
"I-itu a-adik-"
'pabbo kenapa aku gugup benjelaskan nya.' geram Alice.
"Percuma." Ya chaeng yang tadi berucap sambil terus menunduk.
Sang kakak menatap perasaan salah.
"Apa maksudmu?." Jungkook yang kali ini menyaut. Menatap gadis yang terus menunduk.
"Percuma jika aku menatap kalian-." Lirih nya.
Kedua lelaki itu nampak bingung. Sedangkan sang kakak tak bisa mengucapkan apapun walau hatinya menyuruh untuk menghentikan ucapan sang adik.
"-Jika hasilnya sama seperti tak bisa melihat apapun. Bukan kah lebih baik menunduk ? Kerna hasilnya sama saja?." Gadis itu terus menautkan kedua tangannya di bawah meja.
"C-chaeng.. hentikan." Lirih sang kakak.
"Hey ! Ada apa dengan kalian ?. Dan kau !!" Taehyung menunjuk gadis yang terus menunduk.
"Kau benar-benar aneh kau tau?."
Plak
Tangan yang tengah menunjuk gadis yang terus menunduk di singkirkan dengan keras oleh sang kakak.
"Berhenti bersikap tak sopan pada adik ku Taehyung ssii.." geram Alice.
"Aneh?. Apakah orang buta menurut kalian adalah orang aneh?."
'deg'
Mereka langsung menoleh kaget pada gadis yang sekarang menatap lurus dengan pandangan kosong.
"K-kau?." Jungkook dan Taehyung terbata.
"Ya. Aku adalah orang buta pada mataku. Semua yang ku lihat hanya gelap dan gelap. Apa itu aneh?." Entah kenapa gadis itu menitikan air mata dan tetap tersenyum.
Sang kakak terdiam.
'kau gagal melindungi adik mu lice..' (?)
.
.
.Hehe hheh
Pendek ya?
Yamaaf 😗😗😗😗
Mau nerusin yang bunny dulu yahhh
Seeeeee yaaaaaa 💜💜💜
CANTINYA KAGA NYELO GINI SIHHHH 😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌
💜Aybk💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mr.Jeon Jungkook ?
Random'Lari lahh chaeyoung !!!!' -mr.park 'Kau akan ku gunakan sebagai pengganti wanita sialan itu sayang' -mr.jeon 'Appa. Tolong aku.. kumohon siapa saja tolong aku..' - miss.park 'Sialan kau brengsek!!!' -miss.park