vol 7 pertemuan

13 1 2
                                    

Aku mendengarkan suara langkah kaki seseorang. Dan aku pun berfikir bukankah semua orang disekolah ini sudah tiada? Hmmm.......
Suara itu pun makin terdengar semakin dekat tetapi suara itu pergi menjauh aku pun legah suara itu tdk mendekat kesini.
Aku pun bertanya kepada cewek itu
Nama mu siapa? Dia pun menjawab nya Madu azzara dari kelas 11 ipa 2.
Oh... Cewek itu bertanya kepada ku nama mu siapa? Aku pun menjawab Revand Prananda,dari kelas 11 Ips-1
Cewek pun bilang kayak nya muka mu tidak asing bagi ku hmmmm.
Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?  Aku pun menjawab kayaknya belum pernah.
Oh...begitu ya cewek itu bertanya kepada ku lagi.
"kenapa kamu bisa tenang di saat seperti ini?
Aku pun menjawab karena aku pernah di ajarkan dalam keadaan apa pun harus tenang supaya tidak terjatuh ke masalah yang lebih parah.
Oh....begitu ya.
Iya,eh Revand
Iya?
Terima kasih banyak karena kamu menyelamatkan ku tadi.
Iya sama sama.
Aku harus membalas budi mu!!
Ah.. Balas budi?  Ah gak usah.
Serius kau bah minta apa ajah!!
Revand.
Aku pun memberikannya akan satu hal tidak boleh seperti itu ya lihat situasi dan kondisi dulu ya.
Baik lah.
Untung ajah aku bisa menahan hawa nafsu aduh kalau sampai tidak tertahankan bahaya.
Aku pun berdiri dan melihat keadaan di sekitar setelah beberapa melihat disekitar aku baru ingat akan sesuatu hal waktu orasi dulu aku pun bertanya kepada madu.
Madu apakah kamu ingat disekolah ini ada alat pertahanan khusus dibuat untuk masing masing murid?
Di pun menjawab
Iya aku masih ingat tempat nya diperpustakaan didekat rak buku sejarah ada buku yg menjadi tuas
Nya kalau gak salah judul bukunya
Sejarah soekarno atau presiden pertama RI. Aku pun menjawab ayo cepat kesana supaya kita memiliki sifat senjata untuk melawan moster-moster itu.
Iya ayo.
Sewaktu kami ke rak buku sejarah
Ada moster dipun melihat kami dan aku bilang cepat lari.madu pun terkandung moster itu mau menyerang madu dan tiba tiba ada tombak di tangan ku aku pun melempar nya dengan sekuat tenaga walaupun kenak moster itu tidak mati
Moster itu justru menyerang ku dan tiba tiba ada suara langkah kaki seseorang yang sedang lari dan menabrak pintu perpustakaan.



The Last WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang