Junmyeon mengerenyitkan dahi tak nyaman ketika merasa sebuah pelukan kian mengerat di pinggulnya. Sepasang kelopak mata terangkat kemudian menampilkan iris berwarna lelehan cokelat yang langsung dihadapkan oleh helaian silver tebal milik Chanyeol.
Ia ingat semalam suntuk ia berusaha menenangkan bayi besar ini hingga suasana hatinya terasa lebih baik. Karena demi apapun, Chanyeol yang sedang dalam suasana hati buruk adalah bencana besar dan Junmyeon sendiri bersyukur karena ia dapat mengatasi hal tersebut sebelum berimbas kepada member lain.
"Chanyeol-ah, bangun... bukankah kau ada jadwal hari ini?"
Junmyeon menepuk lembut sisi wajah si pemuda Park yang hanya ditanggapi dengan geraman absurd dan bahunya berjengit kala mendapati pintu kamarnya terbuka lebar bersamaan dengan suara melengking si vocal line yang menyebut namanya riang.
"Junmyeon-ie hyung!!! Aku lapaaaaarr!!"
Di sana, pemuda manis berhelai jelaga tersenyum lebar seraya berjalan menuju ranjang yang ditempati oleh si leader tanpa menyadari sang pemuda Park menatap nyalang ke arahnya.
"Bisakah kau memasak sendiri, Jongdae-ya? Nampaknya aku akan sedikit terlambat..."
Junmyeon menatap malas Chanyeol yang semakin bergelung seraya memeluk tubuhnya mengabaikan tatapan kesal yang dilayangkan Jongdae. Setelah kembali dari konser di Manila entah mengapa suasana hati Chanyeol langsung turun drastis. Sebenarnya itu hanya akal-akalannya saja agar meminta tambahan waktu lebih lama di Manila sekalian berlibur namun apa daya, sang manajer melarang dan Chanyeol pun meradang.
Tipikal anak-anak ketika permintaannya tidak dituruti maka akan ngambek sepanjang waktu.
"Kau ingin aku membakar dapurmu, hyung? dan HEI PARK YODA! JUNMYEON-HYUNG BUKAN HANYA MILIKMU! BERBAGILAH!" teriaknya kesal yang langsung membuat Chanyeol refleks menutup telinganya.
"Ck. Berisik Kim Jongchen! Pergilah hyung, kalau maunya tidak dituruti dia akan terus berteriak dan akan membuat polusi udara."
Jongdae mendelik mendengar ucapan Chanyeol sementara Junmyeon terkikih. "Baiklah, cepat benahi suasana hatimu, kalau kau menjadi anak baik untuk beberapa minggu kedepan aku akan mengajakmu berlibur ke Manila."
"Tentu hyung dan terima kasih untuk semalam."
Chanyeol tersenyum dengan sorot mata sayu karena mengantuk dan hal itu membuat Junmyeon merasa salah tingkah karena ditatap seperti itu dan asal Junmyeon tahu, sejak berkata seperti itu Chanyeol mati-matian menahan seringainya dan menyusun seribu rencana liburan bersama hyung tercintanya tanpa gangguan member lain.
Tanpa membuang waktu, ia beringsut turun dari ranjang setelah sebelumnya Chanyeol melepaskan rengkuhan sepihaknya.
"Kalau lapar turunlah, aku akan menyisakan sepiring sarapan dan kau bisa menghangatkannya di microwave."
Chanyeol tersenyum. "Terima kasih, hyung." lalu mengecup bibir merah Junmyeon tanpa aba-aba yang sontak membuat empunya merona parah dan teriakan Jongdae mengudara setelahnya.
"YAH! KAU PIKIR APA YANG BARU SAJA KAU LAKUKAN, PARK YODA?!"
"Aish! Berisik! Keluar kau, Kim Jongchen!"
J
unmyeon berjalan keluar dari kamarnya meninggalkan Chanyeol yang memilih tidur kembali sementara Jongdae setia mengekor di balik tubuhnya seperti anak bebek.
"Kau ingin sarapan apa Jongdae-ya?"
Junmyeon membuka lemari pendingin untuk melihat apakah ada bahan makanan yang bisa diolah untuk sarapan atau tidak karena biasanya lemari pendingin di dormnya hanya berisi bir kalengan atau wine botolan tanpa ada sayur atau daging beku sejenisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
our leader | exo / suho [ ✅ ]
Fanfictionkoleksi oneshot bg!/suho. bxb , modified canon life , warning inside. completed. ©shinaoi, nov 2019.