~16~

27 4 5
                                    

Hati-hati typo bertebaran!!!

Happy Reading guys!!!!!

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Saat Adra ingin menjawab,dokter yang menangani operasi Tasya keluar. Mereka semua pun langsung berfokus pada dokter itu.

"Bagaimana keadaan teman kita Dok???" tanya Kiki

"Ahh... Maaf sebelumnya,diantara kalian ada anggota keluarganya??" tanya dokter itu

"Gak dok,kebetulan keluarganya sedang berada di luar negeri. Dokter bisa bicara dengan kita" jawab Dio

"Jadi begini,luka tusuk yang di perutnya itu tidak begitu dalam jadi teman kalian selamat" ucap dokter itu  sambil tersenyum

Semuanya menghembus nafas lega.

"Trus kita bisa lihat Tasya,dok??" tanya El antusias

"Tentu,pasien sudah saya pindahkan ke ruang rawat biasa. Kalian bisa jenguk dia disana." jawab dokter

"Ahh... Terima kasih banyak dok,dokter sudah selamatkan teman saya" ucap Rara

"Iya,sama-sama.... Itu kan kewajiban saya" ucap dokter ramah

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter itu

"Iya dok" kompak mereka ber enam

Saat ini mereka sudah berada di kamar rawat  Tasya. Mereka mengelilingi ranjang Tasya. Sedangkan Tasya sendiri belum siuman dari pengaruh obat biusnya.

Rara dan Adra memegang tangan Tasya yang salah satunya dipasang infus.

"Tas.... Cepet sadar dong,lo gak bosen apa tidur mulu dari tadi" ucap Rara sambil mengelus tangan Tasya yang terpasang infus

"Iya,Tas... Please bangun jangan bikin kita takut" tambah Adra.

Tak lama jari jemari tangan Tasya bergerak dan matanya perlahan terbuka. Melihat hal itu Rara dan Adra menjadi heboh.

"Aaaaaaa!!!!!! Tasya!!!!!Akhirnya lo bangun!!!!" teriak Adra

"Tasya!!!! Lo gak papa kan??? Ada yang sakit gak???Mau gue panggilin dokter???seru Rara

Melihat kedua temannya heboh,Dio langsung membekap mulut kedua sahabatnya.

" Kalian tu bisa gak heboh gak sih??? Tasya baru aja bangun kalian udah langsung ngagetin dia" kesal Dio

"Ehhmmmm....hmmmm" berontak Adra dan Rara.

Dio pun membuka mulut kedua temannya itu.

"Ihhh.... Kita kan khawatir kali" jawab Adra dan diangguki Rara

Melihat tingkah ketiga sahabatnya Tasya pun tertawa lemah. Karna perutnya masih sedikit sakit jika dibuat tertawa.

"Udah-udah sini kalian berdua" ucap Tasya sambil meminta pelukan dari kedua sahabatnya. Rara dan Adra pun langsung memeluk Tasya

"Maaf ya gue bikin kalian takut" sambung Tasya

"Ehm... Makanya lo jangan gini lagi,hiks...hiks..." jawab Rara yang terisak

"Iya,kita khawatir setengah mati tau" tambah Adra sambil melepas pelukannya.

"Tasya" panggil El

Dan ditengoki oleh semua yang berada di ruangan itu.

"Gue panggil Tasya,napa kalian pada nengok??" kesal El

Merasa mengerti keadaan Kiki mengajak lainnya untuk keluar dari ruangan Tasya.

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang