Dots of Stars

419 42 5
                                    

"Tadaima" sebuah suara pria luamayan nyaring membuat lengan ku berhenti memotong motong sayuran, tak perlu ditanyakan siapa yang datang, tentu saja itu Dazai-san ia bahkan tak perlu aku untuk membuka kunci pintu.

Aku melepas pisau yang tadi kupakai menghampiri asal suara berasal
"Okaeri Dazai-san"

Seketika dia mengampiriku menatap ku penuh selidik "sedang memasak" tanya pria tinggi itu

"Memangnua kau tak lihat"

"Syukurlah ternyata memang salah dengar, sepertinya memang sudah rusak" Dazai-san menghela nafas lega

"Apa yang rusak Dazai-san? Tanyaku bingung

"Ah sudahlah sudah aku laparr ayuu lanjut masak yaa" ucap nya dengan memegang bahu ku menarik untuk masuk kedalam bersama nya

"Ha'i baik baik" aku mengikuti nya menuju dapur.

Tiba-tiba ia menghentikan langkah nya "Ada apa Dazai-san?" tanya ku

Dazai-san tak bergeming ia masih menatap ku tajam dan tatapan nya mengarah kebawah leher ku.

aku reflek menutup bawah leherku dengan tangan ku sendiri menghindari tatapan Dazai-san menutupi noda merah yang tergambar disana.

Ia meraih lengan ku, menyingkirkan nya dari leher ku
Wajah nya mendekat menyudutkan ku ke dinding

"Chuuya benar datang kesini?" tanya nya dingin

"Iyaa"

Ia masih menanatap wajah ku dengan pandangan sulit diartikan

"Yoo Dazai"
Sebuah suara serak menghentikan aksi Dazai-san, suara dari Chuuya-kun benar-benar menolong ku

"Chuuya" Dazai-san menjauhkan wajah nya, lalu menatap Chuuya-kun tajam

Chuuya-kun mendekat, menghampiri Dazai-san lalu berbisik, namun suara nya masih sangat terdengar "kau tau aku menemukan sesuatu di kamar tepat nya di bawah bantal"
Lalu setelah nya ia melemparkan sebuah benda kecil ke arah Dazai-san yang langsung di tangkap oleh lengan berperban nya.

"Apa itu?" sebuah pertanyaan aku ajukan, bahwa sebenarnya aku tahu jelas benda apa itu, sebuah penyadap suara.

Dazai-san menatap kearah ku "aku hanya khawatir padamu saat tak ada aku disisimu" ujar nya lirih

"tak usah lakukan hal itu lagi Dazai kini dia adalah gadis, ah maksudku kini ia adalah wanita ku" Chuuya-kun tersenyum merangkul pinggangku perkataan nya berhasil membuat ku sedikit malu,

namun Dazai-san tak bergeming ia hanya menatap dingin kearah ku, menunjukan ekspresi yang tak aku pahami,

"Dazai-san aku tak punya alasan untuk tak memaafkan mu" aku memegamg bahu tinggi nya tersenyum,

"nah sekarang aku akan lanjutkan memasak, setelah itu mari makan bersama Dazai-san, Chuuya-kun" aku masih menampilkan senyum di wajah ku untuk dua orang pria yang sangat berarti untuk ku

akupun kembali menuju dapur.

"Chuuya kau bilang dia wanita mu?"

"ya dia wanitaku, aku melakukan nya dan dia milik ku"

"haha ingat Chuuya selama aku disini ia tak akan pernah kau miliki seutuh nya"

"akan kubunuh kau Dazai"

"My Lady aku ingin makan sup malam ini" sebuah triakan milik Dazai-san dapat aku dengar

"Kuso Dazai jangan seenaknya meminta pada kekasih ku" satu triakan lagi milik Chuuya-kun yang sekarang adalah kekasih ku,

My Sunshine (Dazai x Reader) (Chuuya x Reader) (DazaixReaderxChuuya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang