"Tell me why does my heart
burn this way, when
i see your face"- Wafia
Normal's POV
Draco : "Tidak, aku tidak akan melakukan itu. Aku tidak bisa"
Hermione : "Kau bisa menyakitiku, kenapa menjauhiku kau tidak bisa?"
Draco : "...Karna aku mencintaimu, Hermione"
Hermione : "Jika kau mencintaiku, maka lakukan-lah"
Seketika Draco merasa tertampar dengan kata-kata Hermione. Mata kelabunya menatap lekat-lekat mata hazel itu. Tatapan tak percaya ada di matanya. Ia tidak bisa menjauhi Hermione, ia tidak akan pernah bisa.
Hermione tidak ingin mengatakan ini, tapi ia juga tidak mau terus tersakiti. Berjanji dan mengingkari, itu yang selalu Draco lakukan. Hati Hermione bukan hati yang kuat, tidak seperti baja yang di hantam berkali-kali tapi tidak runtuh.
Entah berapa kali mata hazel itu harus ber-istirahat menangisi kebodohan seseorang. Kebodohan yang terus ter-ulang dalam hal percintaannya. Kebodohan yang terus menghantam benteng pertahanan mereka.
Mata Draco sudah berkaca-kaca. Tapi ia tidak akan membiarkan air itu jatuh di hadapan Hermione. Ia yang melakukan kesalahan, ia tidak boleh terlihat lemah atau bahkan menangis. Bodoh sekali rasanya jika ia menangis karna kesalahannya sendiri.
Hermione berjalan meninggalkan Draco sendiri. Ia akan kembali ke asrama, berganti baju dan istirahat. Baru lima langkah menjauh, Draco mulai berbicara.
Draco : "Tapi ingat, kau masih tunanganku, Hermione Granger"
Langkah Hermione terhenti. Air mata yang sudah ia usap kini jatuh lagi. Sekali lagi, Hermione memandang cicin yang masih terpasang di jari manisnya. Ingin sekali ia berbalik, memeluk dan mencium lelaki itu. Tapi itu bukan Hermione, ia tidak akan luluh dengan kata-kata itu.
Tanpa berbalik, Hermione melangkahkan lagi kakinya pergi menjauh dari Draco. Tujuannya tetap satu, menjauh dari Draco.
Draco menatap perginya Hermione dengan mata yang benar-benar dikuasai oleh penyesalan. Sampai Hermione benar-benar hilang dari pandangannya.
Draco : "Aku tidak akan melakukan itu. Aku akan mendapatkanmu kembali. Aku janji"
...
Cahaya matahari memaksa masuk melewati celah dari jendela. Rambut coklat panjang ikal menghalangi pandangan mata Hermione. Ia mengedipkan matanya berkali-kali, memastikan ia sudah bangun sepenuhnya.
Ia terduduk di kasurnya, merasakan pusing yang amat sangat di kepalanya. Ia tersadar, sudah semalaman ia menangis. Menangis terlalu sering mungkin akan membuatnya pusing ataupun sakit.
Hari ini, seluruh murid Hogwarts di bebaskan. Tidak ada mata pelajaran apapun selama seminggu, tapi para murid tidak boleh kembali ke rumah masing-masing. Mereka harus menetap di Hogwarts dan mengerjakan sesuatu yang mereka mau.
Rencana Hermione siang ini, ia akan meminjam buku di perpustakaan dan membacanya di dekat danau hitam. Hermione akan menghabiskan waktunya disana, menyendiri untuk hari ini.
Ia bangun dari tempat tidurnya, menyiapkan baju untuk hari ini dan mengambil handuk. Saat ia akan membuka kenop pintu, ia terdiam. Mengingat bahwa ada Draco di asrama ini, matanya terpejam sebentar dan ia mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione : Infinity Love
Romance[ Completed ] Hermione Granger tidak pernah menginginkan untuk kembali ke Hogwarts, kehancuran setelah perang melawan pasukan Voldemort membuat ia enggan kembali. Sampai akhirnya ia bertemu Draco di tahun ke-7 nya, dia sangat berubah entah secara f...