~SELDHIKA 05~

79 10 8
                                    

"SELAMAT PAGI ANAK-ANAK". Sapa pak budi sambil berteriak.

"PAGI PAK". Jawab semua murid kelas 11 sedikit berteriak.

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu semua murid kelas 11 esema AHS. Mulai hari ini dan dua hari kedepan, semua murid kelas 11 AHS akan mengadakan camping selama 3 hari 2 malam. Semua murid kelas sebelas sangat antusias menyambut acara camping tersebut.

"Oke semuanya sudah siap?". Tanya pak budi.

"Siap pak". Jawab semuanya kompak. Tapi tidak dengan kelima gadis yang sedang menunggu kehadiran satu lagi sahabat mereka.

"Aduh selvya kemana sih? Udah tau kita kumpul disini jam 7". Gerutu enjell kesal. Mereka semua sedang menunggu selvya.

"Mana busnya udah mau jalan lagi". Lanjutnya.

"Ditelponin juga nggak di angkat". Sahut nadia.

"Gue udah nanya angga. Katanya mungkin selvya kesiangan. Tunggu aja". Ucap ivone.

"Mau nunggu sampai kapan? Sampai rambut nenek gue hitam lagi?". Celetuk lorenza asal.

"Selvya mana sih? Masa dia nggak ikut?". Tanya ana ikut menyuarakan suaranya.

"KALIAN NGAPAIN MASIH DISITU?" Suara lantang pak budi, membuat kelima gadis itu menoleh kesumber suara.

"A--nu pak....selvya belum datang". Ucap ivone.

"Yaudah kita tunggu di dalam bus aja. Mungkin sebentar lagi dia datang. Kalian masuk gih". Suruh pak budi. Mereka berlima berjalan kearah pintu bus. Saat didepan pintu bus. Langkah kaki mereka terhenti oleh suara seseorang.

"ANA". Panggil revano. Revano berjalan kearah ana dan teman-temannya. Merasa namanya dipanggil, ana pun menoleh.

"Ehh...revano?". Ucap ana sambil tersenyum kearah revano.

"Ana lo liat selvya nggak?". Tanyanya.

"Gue juga nggak tau van? Dari tadi kita telponin nggak diangkat". Jelas ana.

"Ini siapa na? Ganteng juga". Sahut lorenza.

"Iya ganteng". Kata ivone.

"Tapi masih gantengan angga kan pon?". Goda ana sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ya... gantengan angga lah". Sanggah ivone. Mereka semua tertawa terbahak melihat pipi ivone yang memera seperti tomat.

"Ini revano. Revano kenalin ini sahabat-sahabat gue". Ucap ana memperkenalkan.

"Kanalin gue revano adi wijaya".

"Gue lorenza ulpadia".

"Gue ivone Apriani Lefti".

"Gue enjell kurnia sari".

"Gue nadia Parantika".

"Ehh...iya. dia ini juga sahabatnya david lo guys. Mantannya sahabat kita, nadia". Ujar ana sedikit menggoda nadia.

"Gue nggak peduli". Ucap nadia cuek.

"Ohh....ini ya yang namanya nadia? Tadi lo dicariin sama david. Dia tuh masih cinta sama lo. David tuh sering banget galauin lo, ampe gue bosen liatnya". Jelas revano malas ketika melihat reaksi sahabatnya itu.

"Ngapain dia nyariin nadia?". Tanya enjell.

"Biasa....kangen katanya". Ucap revano.

"Balikan lagi ajalah nad? Kita juga tau kok? Lo masih suka sama dia kan?". Tanya enjell lagi.

"Ogah". Jawab nadia cepat. Nadia masuk terlebih dahulu kedalam bus. Meninggalkan para sahabatnya diluar.

"Gue ke bus duluan ya na. Kalau selvya udah nyampe, bilang ke dia kalau tadi gue nyariin". Ucapnya. Revano pun melangkahkan kakinya menjauh dari rombongan ana. Ana dan para sahabatnya pun masuk kedalam bus.

SELDHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang